26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Sukses Ganyang Malaysia

Tim Bulutangkis Indonesia

JAKARTA – Tim bulu tangkis beregu putra Indonesia berhasil mempertahankan prestasi emas SEA Games untuk kali ketiga. Itu didapat setelah Simon Santoso dkk menaklukkan Malaysia dengan skor 3-1 di Istora Senayan, Jakarta, tadi malam (15/11).

Kemenanangan Indonesia dimulai tunggal pertama Simon Santoso, kemudian disusul tunggal kedua Tommy Sugiarto, dan Ganda kedua Markis Kido/Hendra Setiawan. Tim merah putih kehilangan poin dari ganda pertama Mohammad Ahsan/Bona Septano.

Ketatnya peratndingan kontra Malaysia sudah terlihat sejak pertandingan pertama antara Simon melawan Daren Liew. Meski Simon mampu menang dua game langsung, tapi permainan keduanya cukup alot dan memakan waktu hampir satu jam. Indoneisa akhirnya unggul 1-0 dengan skor 22-20, 21-12.

Prediksi pemenang harus ditentukan pada partai kelima sempat mengemuka. Hal itu terjadi setelah pasangan Ahsan/Bona takluk dari pasangan Khim wah Lim/Goh Wei Shem dengan skor 18-21, 21-15, dan 23-25, sehingga skor keseluruhan menjadi 1-1. Indonesia kembali unggul 2-1 setelah memenangi partai ketiga. Tommy Sugiarto mampu menjawab kepercayaan tim pelatih yang menempatkannya sebagai pengganti Taufik Hidayat dengan menaklukkan Mohamad Arif A. Latif dengan skor 21-13, 21-17.  Kemudian, Kido/Hendra yang turun di partai keempat sukses menunjukkan kelasnya dengan menaklukkan pasangan Chun He Mak/Hocl Soon Ong dengan mudah 21-10, 21-14.
Dengan kemenangan ini, partai kelima antara Dionysius Hayom Rumbaka kontra Wei Feng Chong tak perlu digealr karena Emas sudah pasti menjadi milik Indonesia.

Menurut koordinator pelatih ganda Christian Hadinata, kemenangan tim Indonesia didapat karena menganggap semua partai penting dari awal. Bahkan, pihaknya berharap banyak pertandingan tak perlu memainkan partai keempat.
“Kami sih berharapnya poin didapat dari tiga pertandingan awal. Sayang, pasangan Ahsan/Bona tidak kesampaian. Tapi, secara keseluruhan kami senang karena target didapat,” katanya dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Menanggapi kekalahan pasangan Ahsan/Bona, lelaki yang akrab disapa Koh Chris itu melihat faktor pertahanan yang kurang bagus. Dia menilai ada ketidakseimbangan antara saat serangan dilancarkan dan saat bertahan.

“Mereka serangannya sduah bagus, tapi pertahanan lawan memang sangat bagus, mereka cukup rapat. Sebaliknya, anak-anak serangan bagus, tapi giliran diserang malah kelabakan,” beber mantan maestro bulu tangkis Indonesia itu.
Manajer tim Maria Fransisca pun senada dengan Christian. Dia menyebut ada tiga tugas lagi ke depan yang harus diselesaikan, yakni dari nomor perorangan yang mulai dipertandingkan pada hari ini. “Kami berharap ini menjadi modal semangat bagi anak-anak di nomor perorangan. Kami melihat peluang anak-anak cukup besar,” tandasnya. “Target kami dari awal empat emas. Kami mengincarnya dari nomor-nomor yang memang menjadi andalan kami, khususnya di putra untuk perorangan,” sambungnya.

Dia menegaskan, peluang besar menggapai target cukup terbuka jika melihat penampilan para penggawa putra merah putih. Karena itu, Indonesia mengirimkan masing-masing dua wakil terbaik di setiap nomor. Itu bisa dilihat dari nomor tunggal putra, di mana Taufik Hidayat yang tak diturunkan pada final beregu kemarin akhirnya tampil di nomor perorangan. “Taufik memang kami persiapkan untuk nomor perorangan,” katanya.(aam/nw/jpnn)nya.

Tim Bulutangkis Indonesia

JAKARTA – Tim bulu tangkis beregu putra Indonesia berhasil mempertahankan prestasi emas SEA Games untuk kali ketiga. Itu didapat setelah Simon Santoso dkk menaklukkan Malaysia dengan skor 3-1 di Istora Senayan, Jakarta, tadi malam (15/11).

Kemenanangan Indonesia dimulai tunggal pertama Simon Santoso, kemudian disusul tunggal kedua Tommy Sugiarto, dan Ganda kedua Markis Kido/Hendra Setiawan. Tim merah putih kehilangan poin dari ganda pertama Mohammad Ahsan/Bona Septano.

Ketatnya peratndingan kontra Malaysia sudah terlihat sejak pertandingan pertama antara Simon melawan Daren Liew. Meski Simon mampu menang dua game langsung, tapi permainan keduanya cukup alot dan memakan waktu hampir satu jam. Indoneisa akhirnya unggul 1-0 dengan skor 22-20, 21-12.

Prediksi pemenang harus ditentukan pada partai kelima sempat mengemuka. Hal itu terjadi setelah pasangan Ahsan/Bona takluk dari pasangan Khim wah Lim/Goh Wei Shem dengan skor 18-21, 21-15, dan 23-25, sehingga skor keseluruhan menjadi 1-1. Indonesia kembali unggul 2-1 setelah memenangi partai ketiga. Tommy Sugiarto mampu menjawab kepercayaan tim pelatih yang menempatkannya sebagai pengganti Taufik Hidayat dengan menaklukkan Mohamad Arif A. Latif dengan skor 21-13, 21-17.  Kemudian, Kido/Hendra yang turun di partai keempat sukses menunjukkan kelasnya dengan menaklukkan pasangan Chun He Mak/Hocl Soon Ong dengan mudah 21-10, 21-14.
Dengan kemenangan ini, partai kelima antara Dionysius Hayom Rumbaka kontra Wei Feng Chong tak perlu digealr karena Emas sudah pasti menjadi milik Indonesia.

Menurut koordinator pelatih ganda Christian Hadinata, kemenangan tim Indonesia didapat karena menganggap semua partai penting dari awal. Bahkan, pihaknya berharap banyak pertandingan tak perlu memainkan partai keempat.
“Kami sih berharapnya poin didapat dari tiga pertandingan awal. Sayang, pasangan Ahsan/Bona tidak kesampaian. Tapi, secara keseluruhan kami senang karena target didapat,” katanya dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Menanggapi kekalahan pasangan Ahsan/Bona, lelaki yang akrab disapa Koh Chris itu melihat faktor pertahanan yang kurang bagus. Dia menilai ada ketidakseimbangan antara saat serangan dilancarkan dan saat bertahan.

“Mereka serangannya sduah bagus, tapi pertahanan lawan memang sangat bagus, mereka cukup rapat. Sebaliknya, anak-anak serangan bagus, tapi giliran diserang malah kelabakan,” beber mantan maestro bulu tangkis Indonesia itu.
Manajer tim Maria Fransisca pun senada dengan Christian. Dia menyebut ada tiga tugas lagi ke depan yang harus diselesaikan, yakni dari nomor perorangan yang mulai dipertandingkan pada hari ini. “Kami berharap ini menjadi modal semangat bagi anak-anak di nomor perorangan. Kami melihat peluang anak-anak cukup besar,” tandasnya. “Target kami dari awal empat emas. Kami mengincarnya dari nomor-nomor yang memang menjadi andalan kami, khususnya di putra untuk perorangan,” sambungnya.

Dia menegaskan, peluang besar menggapai target cukup terbuka jika melihat penampilan para penggawa putra merah putih. Karena itu, Indonesia mengirimkan masing-masing dua wakil terbaik di setiap nomor. Itu bisa dilihat dari nomor tunggal putra, di mana Taufik Hidayat yang tak diturunkan pada final beregu kemarin akhirnya tampil di nomor perorangan. “Taufik memang kami persiapkan untuk nomor perorangan,” katanya.(aam/nw/jpnn)nya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/