MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kecurigaan pihak kontestan turnamen Edy Rahmayadi Cup, Deliserdang-1 atas pencurian umur yang dilakukan PSMS U-15 masih belum berakhir. Meskipun menunda untuk protes secara tertulis, Deliserdang masih berupaya mencari bukti yang lebih kuat untuk membuktikan kecurigaannya.
Kecurigaan terhadap David Maulana dan Muklis sudah tuntas. Tapi tidak dengan Wahyu Darma. Dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berbeda dari tahun kelahirannya masih menjadi patokan Deliserdang-1 untuk curiga jika Wahyu tidak berkelahiran 2001 melainkan 1996 sepert di KTP.
Manajer Deliserdang 1, Nirwanto sudah mencari tahu lewat rekannya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sumut. Hasilnya dia mendapatkan temuan jika pihak Wahyu sudah lima kali berganti Kartu Keluarga (KK).
“Untuk saat ini memang belum kami buat surat protes tertulisnya. Cuma memang sudah kami cek ke Disdukcapil, dia sudah lima kali ganti KK hanya saja hasilnya memang dia kelahiran 2001. Tapi patokan kami itu dilihat dari NIK itu, cuma belum dapat bukti lebih kuat,” ucapnya saat dihubungi kemarin.
Apalagi Wahyu punya tanggal dan bulan lahir yang sama dengan kakaknya. Hanya saja tahun yang berbeda. Nirwanto mengakui dirinya masih menunggu untuk benar-benar melayangkan protes tertulis. Dia juga masih mencari. “Nanti kalau ada perkembangan saya kabari,” katanya.
Sementara itu PSMS U-15 sudah berlatih kemarin di Stadion Mini Kebun Bunga setelah sempat libur sehari menjelang 16 besar. Pelatih PSMS U-15, Yunus Saragih mengatakan anak asuhnya tak terganggu performanya terkait aksi protes yang dilakukan oleh Manajer Deliserdang 1, Nirwanto yang diduga melakukan pencurian umur pemain. Yunus menilai pemainnya tetap berlatih seperti biasa tanpa beban.
“Sejauh ini tidak ada terganggu soal itu, anak-anak tetap berlatih seperti biasa,” ujarnya, Selasa (15/11).
Hanya saja Wahyu Darma yang menjadi sorotan karena umurnya dianggap melewati persyaratan tidak terlihat berlatih. “Ya dia di PPLP hari ini, demam dia,” katanya,
Yunus optimis tidak ada kecurangan yang dilakukan timnya meskipun tudingan mengarah kepadanya. “Dia sudah legalisir dokumennya dia. Kalau memang dia bohong tentunya kan tidak bisa dilegalisir. Dia juga siap diperiksa forensiknya karena memang dia benar kita untuk apa takut,” bebernya.
Di sisi lain untuk mematangkan timnya mereka akan menggelar uji coba menghadapi tim PSK USU U-17 eks penggawa PSMS U-17 di Stadion Mini Kebun Bunga, Kamis (17/11). Ia mengatakan pemainnya tak akan kelelahan untuk menghadapi babak 16 besar Sabtu (19/11) mendatang.
“Kamis kami uji coba lawan senior mereka yang sekarang dibina oleh PSK USU. Kami tak masalah mereka usia di atas rata-rata pemain, karena kami juga ingin melihat kemampuan pemain,” ucapnya. (don)