30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Gomez Penasaran Keputusan Komdis

Taofik Achmad Hidayat/Jabar Ekspres
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez (Tengah), menjadi salah satu korban saat kericuhan di laga Persib kontra Arema menunggu keputusan Komdis PSSI.

SUMUTPOS.CO – Buntut kericuhan penonton di laga Arema kontra Persib Bandung tampaknya masih panjang. Terutama menunggu hasil putusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait hukuman yang bakal diterima pihak Arema.

Salah satu pihak yang penasaran dengan putusan Komdis PSSI tak lain dari pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez. Apalagi dia menjadi salah satu korban dari kericuhan pada Minggu (16/4) malam it. Dahi sebelah kanan Mario Gomez terluka akibat lemparan benda di dalam stadion.

Mario Gomez sendiri sangat paham atmosfer laga Arema kontra Persib yang sangat panas. Namun, dia tetap tak mentolerir kerusuhan yang dilakukan para penonton di dalam stadion.

Lebih jauh lagi, pelatih asal Argentina ini penasaran dengan hukuman yang bakal didapat Arema. Alasannya, Persib sendiri sudah menjadi ‘korban’ dari Komdis akibat tingkah buruk suporter mereka. Bahkan, kapten tim Supardi Nasir pun mendapat larangan bermain dalam 4 laga dari Komdis.

“Ini adalah sepakbola. Tapi saya tidak menyukai ini (kerusuhan). Tapi, saya ingin tahu apa yang akan terjadi dengan Komite Disiplin,” tegas Gomez di laman resmi klub. “Supardi dihukum empat pertandingan. Sekarang (kejadian di Stadion Kanjuruhan)? Takut apa?”

Mario Gomez penasaran apakah sanksi yang diberikan Komdis kepada Arema dan pemainnya yang bertingkah buruk akan sama dengan yang didapat Persib. Apalagi di tengah pertandingan ada insiden tandukan Arthur Cunha kepada bek Persib Bojan Malisic yang tertangkap jelas di kamera.

Sekadar info, Supardi Nasir harus menjalani hukuman larangan bermain setelah melakukan hal yang mirip di laga Persib kontra Mitra Kukar. Kapten tim Maung Bandung itu pun dihukum 4 pertandingan.

Sementara PT L Liga Indonesia Baru (LIB), buka suara terkait status laga Arema FC vs Persib Bandung yang berhenti sebelum waktunya. Mereka menyatakan kalau pertandingan itu tetap berakhir imbang 2-2. Apa yang telah diputuskan LIB tersebut sesuai dengan regulasi yang tertuang pada pasal 12 ayat 1 C dan 1 D. Dalam regulasi tersebut dijelaskan jika force majure yang termasuk kericuhan penonton maka status pertandingan akan diputuskan oleh LIB.

“Acuannya pada laporan pertandingan yang dikirimkan oleh pengawas pertandingan. Semua telah kami baca dan pelajari secara terperinci. Dari laporan tersebut, kami memutuskan pertandingan telah selesai,” jelas COO PT LIB, Tigorshalom Boboy. (ies/jpc/don)

Taofik Achmad Hidayat/Jabar Ekspres
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez (Tengah), menjadi salah satu korban saat kericuhan di laga Persib kontra Arema menunggu keputusan Komdis PSSI.

SUMUTPOS.CO – Buntut kericuhan penonton di laga Arema kontra Persib Bandung tampaknya masih panjang. Terutama menunggu hasil putusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait hukuman yang bakal diterima pihak Arema.

Salah satu pihak yang penasaran dengan putusan Komdis PSSI tak lain dari pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez. Apalagi dia menjadi salah satu korban dari kericuhan pada Minggu (16/4) malam it. Dahi sebelah kanan Mario Gomez terluka akibat lemparan benda di dalam stadion.

Mario Gomez sendiri sangat paham atmosfer laga Arema kontra Persib yang sangat panas. Namun, dia tetap tak mentolerir kerusuhan yang dilakukan para penonton di dalam stadion.

Lebih jauh lagi, pelatih asal Argentina ini penasaran dengan hukuman yang bakal didapat Arema. Alasannya, Persib sendiri sudah menjadi ‘korban’ dari Komdis akibat tingkah buruk suporter mereka. Bahkan, kapten tim Supardi Nasir pun mendapat larangan bermain dalam 4 laga dari Komdis.

“Ini adalah sepakbola. Tapi saya tidak menyukai ini (kerusuhan). Tapi, saya ingin tahu apa yang akan terjadi dengan Komite Disiplin,” tegas Gomez di laman resmi klub. “Supardi dihukum empat pertandingan. Sekarang (kejadian di Stadion Kanjuruhan)? Takut apa?”

Mario Gomez penasaran apakah sanksi yang diberikan Komdis kepada Arema dan pemainnya yang bertingkah buruk akan sama dengan yang didapat Persib. Apalagi di tengah pertandingan ada insiden tandukan Arthur Cunha kepada bek Persib Bojan Malisic yang tertangkap jelas di kamera.

Sekadar info, Supardi Nasir harus menjalani hukuman larangan bermain setelah melakukan hal yang mirip di laga Persib kontra Mitra Kukar. Kapten tim Maung Bandung itu pun dihukum 4 pertandingan.

Sementara PT L Liga Indonesia Baru (LIB), buka suara terkait status laga Arema FC vs Persib Bandung yang berhenti sebelum waktunya. Mereka menyatakan kalau pertandingan itu tetap berakhir imbang 2-2. Apa yang telah diputuskan LIB tersebut sesuai dengan regulasi yang tertuang pada pasal 12 ayat 1 C dan 1 D. Dalam regulasi tersebut dijelaskan jika force majure yang termasuk kericuhan penonton maka status pertandingan akan diputuskan oleh LIB.

“Acuannya pada laporan pertandingan yang dikirimkan oleh pengawas pertandingan. Semua telah kami baca dan pelajari secara terperinci. Dari laporan tersebut, kami memutuskan pertandingan telah selesai,” jelas COO PT LIB, Tigorshalom Boboy. (ies/jpc/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/