25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Mental dan Semangat Perlu Didongkrak

JAKARTA-Kegagalan merebut gelar juara di Kejuaraan Junior Asia memang sangat menyesakkan bagi jajaran pelatih. Namun, tak ada waktu untuk meratapi kegagalan tersebut. Sebab, para pebulutangkis Indonesia sudah ditunggu even yang lebih penting.

Yakni Kejuaraan Junior Dunia yang akan dilangsungkan di Bangkok, Thailand, Oktober mendatang. Jajaran pelatih mengaku sudah mendapatkan gambaran mengenai sektor yang menjadi titik lemah Timnas.

“Mereka hanya perlu dipoles sedikit. Terutama di sisi non teknis seperti mental serta semangat bertanding. Selain itu, stamina juga harus ditingkatkan,” terang Chafidz Yusuf, pelatih ganda putra sekaligus Manajer Timnas Junior Indonesia.

Dua hal tersebut dianggap sebagai faktor utama kegagalan Timnas. Padahal, menurut penilaian jajaran pelatih dan manajemen, para pemain Indonesia memiliki kemampuan seimbang dengan negara kuat lainnya.

“Kalau kemampuan, kami tidak kalah dibandingkan atlet Tiongkok, Korsel, ataupun Jepang. Mereka hanya unggul di keberanian. Tapi, fisik dan stamina anak-anak memang harus ditingkatkan lagi,” tegas Chafidz.

Di Kejuaraan Junior Asia yang dilangsungkan di Likas Indoor Stadium, Kinabalu, Malaysia lalu, Indonesia tak mendapatkan satupun gelar juara.

Itu merupakan penurunan dibandingkan musim lalu. Ketika itu, Indonesia berhasil membawa satu gelar juara. (jos/jpnn)

JAKARTA-Kegagalan merebut gelar juara di Kejuaraan Junior Asia memang sangat menyesakkan bagi jajaran pelatih. Namun, tak ada waktu untuk meratapi kegagalan tersebut. Sebab, para pebulutangkis Indonesia sudah ditunggu even yang lebih penting.

Yakni Kejuaraan Junior Dunia yang akan dilangsungkan di Bangkok, Thailand, Oktober mendatang. Jajaran pelatih mengaku sudah mendapatkan gambaran mengenai sektor yang menjadi titik lemah Timnas.

“Mereka hanya perlu dipoles sedikit. Terutama di sisi non teknis seperti mental serta semangat bertanding. Selain itu, stamina juga harus ditingkatkan,” terang Chafidz Yusuf, pelatih ganda putra sekaligus Manajer Timnas Junior Indonesia.

Dua hal tersebut dianggap sebagai faktor utama kegagalan Timnas. Padahal, menurut penilaian jajaran pelatih dan manajemen, para pemain Indonesia memiliki kemampuan seimbang dengan negara kuat lainnya.

“Kalau kemampuan, kami tidak kalah dibandingkan atlet Tiongkok, Korsel, ataupun Jepang. Mereka hanya unggul di keberanian. Tapi, fisik dan stamina anak-anak memang harus ditingkatkan lagi,” tegas Chafidz.

Di Kejuaraan Junior Asia yang dilangsungkan di Likas Indoor Stadium, Kinabalu, Malaysia lalu, Indonesia tak mendapatkan satupun gelar juara.

Itu merupakan penurunan dibandingkan musim lalu. Ketika itu, Indonesia berhasil membawa satu gelar juara. (jos/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/