26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Barcelona vs Man. City: MISI MUSTAHIL CITIZEN

Misi yang nyaris mustahil akan berada di pundak Sergio Aguero dan kawan-kawan yang bisa jadi wakil terakhir Inggris di ajang tertinggi Eropa ini.
Misi yang nyaris mustahil akan berada di pundak Sergio Aguero dan kawan-kawan yang bisa jadi wakil terakhir Inggris di ajang tertinggi Eropa ini.

BARCELONA, SUMUTPOS.CO – Misi mustahil diemban anak asuhan Manuel Pellegrini dalam lanjutan 16 besar Liga Champions melawan Barcelona di Camp Nou, dinihari nanti.

Kalah 1-2 di partai pertama di Etihad Stadium benar-benar tidak membuat City mendapat keuntungan bermain di kandang Barca pada leg II nanti. Terlebih kedua tim kini tengah berada dalam jalur performa yang berbeda.

City mengalami penurunan performa yang mengkhawatirkan akhir-akhir ini, di mana yang terakhir mereka secara mengejutkan kalah dari penghuni zona degradasi melawan Burnley.

Misi yang nyaris mustahil akan berada di pundak Sergio Aguero dan kawan-kawan yang bisa jadi wakil terakhir Inggris di ajang tertinggi Eropa ini. Setelah Liverpool gugur, Chelsea menyusul dan Arsenal tertinggal agregat 3-1 dari jagoan Prancis AS Monaco.

Hanya ada satu tim Inggris yang pernah mengalahkan Barcelona di Camp Nou dalam ajang Liga Champions, mereka adalah Liverpool pada tahun 2007 silam. Mampu tidaknya Manchester City untuk lolos dari terkaman Barcelona tentu ditentukan oleh seberapa kuat mental mereka membalikkan keadaan.

Masalahnya pengaruh mental tersebutlah yang selalu menjadi permasalahan The Citizen—julukan Manchester City–di kompetisi tertinggi Eropa sejauh ini. Tetapi modal besar dalam misi mustahil ini sudah ada. Dalam proses ke fase gugur, City sudah menunjukkan diri mampu lolos dari lubang jarum dengan mengalahkan Bayern Munich dan menyingkirkan Roma.

City bakal bisa sedikit bernafas lega, lantaran mereka bisa kembali memainkan Yaya Toure, yang sebelumnya absen akibat hukuman kartu merah. Sementara James Milner dan Samir Nasri bisa kembali turun jika Pellegrini memilih tak menggunakan formasi 4-4-2, yang selama ini banyak menuai kritik.

Pablo Zabaleta masih percaya ada peluang untuk timnya. “Kami akan bermain melawan salah satu tim terbaik di dunia. Ini tidak akan mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola. Anda harus siap untuk momen-momen ini. Hal-hal bisa berubah dalam pertandingan seperti ini,” sahut Zabaleta seperti dikutip Sky Sports.

“Anda hanya harus maju ke pertandingan berikutnya dan mencoba memenanginya. Seperti itulah sepakbola. Bagus pertandingan ini datang setelah tiga hari. Kami butuh pemulihan dengan baik, pergi ke Barcelona, dan melihat apa yang bisa kami lakukan. Semoga kami bisa.”

“Secara mental, kami harus sangat fokus tapi jika Anda melihat di pertandingan Real Madrid melawan Schalke dan sama juga dengan Chelsea dan PSG, itu menunjukkan segalanya bisa terjadi dalam sepakbola,” lanjut bek asal Argentina itu.

Misi yang nyaris mustahil akan berada di pundak Sergio Aguero dan kawan-kawan yang bisa jadi wakil terakhir Inggris di ajang tertinggi Eropa ini.
Misi yang nyaris mustahil akan berada di pundak Sergio Aguero dan kawan-kawan yang bisa jadi wakil terakhir Inggris di ajang tertinggi Eropa ini.

BARCELONA, SUMUTPOS.CO – Misi mustahil diemban anak asuhan Manuel Pellegrini dalam lanjutan 16 besar Liga Champions melawan Barcelona di Camp Nou, dinihari nanti.

Kalah 1-2 di partai pertama di Etihad Stadium benar-benar tidak membuat City mendapat keuntungan bermain di kandang Barca pada leg II nanti. Terlebih kedua tim kini tengah berada dalam jalur performa yang berbeda.

City mengalami penurunan performa yang mengkhawatirkan akhir-akhir ini, di mana yang terakhir mereka secara mengejutkan kalah dari penghuni zona degradasi melawan Burnley.

Misi yang nyaris mustahil akan berada di pundak Sergio Aguero dan kawan-kawan yang bisa jadi wakil terakhir Inggris di ajang tertinggi Eropa ini. Setelah Liverpool gugur, Chelsea menyusul dan Arsenal tertinggal agregat 3-1 dari jagoan Prancis AS Monaco.

Hanya ada satu tim Inggris yang pernah mengalahkan Barcelona di Camp Nou dalam ajang Liga Champions, mereka adalah Liverpool pada tahun 2007 silam. Mampu tidaknya Manchester City untuk lolos dari terkaman Barcelona tentu ditentukan oleh seberapa kuat mental mereka membalikkan keadaan.

Masalahnya pengaruh mental tersebutlah yang selalu menjadi permasalahan The Citizen—julukan Manchester City–di kompetisi tertinggi Eropa sejauh ini. Tetapi modal besar dalam misi mustahil ini sudah ada. Dalam proses ke fase gugur, City sudah menunjukkan diri mampu lolos dari lubang jarum dengan mengalahkan Bayern Munich dan menyingkirkan Roma.

City bakal bisa sedikit bernafas lega, lantaran mereka bisa kembali memainkan Yaya Toure, yang sebelumnya absen akibat hukuman kartu merah. Sementara James Milner dan Samir Nasri bisa kembali turun jika Pellegrini memilih tak menggunakan formasi 4-4-2, yang selama ini banyak menuai kritik.

Pablo Zabaleta masih percaya ada peluang untuk timnya. “Kami akan bermain melawan salah satu tim terbaik di dunia. Ini tidak akan mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola. Anda harus siap untuk momen-momen ini. Hal-hal bisa berubah dalam pertandingan seperti ini,” sahut Zabaleta seperti dikutip Sky Sports.

“Anda hanya harus maju ke pertandingan berikutnya dan mencoba memenanginya. Seperti itulah sepakbola. Bagus pertandingan ini datang setelah tiga hari. Kami butuh pemulihan dengan baik, pergi ke Barcelona, dan melihat apa yang bisa kami lakukan. Semoga kami bisa.”

“Secara mental, kami harus sangat fokus tapi jika Anda melihat di pertandingan Real Madrid melawan Schalke dan sama juga dengan Chelsea dan PSG, itu menunjukkan segalanya bisa terjadi dalam sepakbola,” lanjut bek asal Argentina itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/