25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Nizar dan Yuda Jadi Pembeda

Nizar Zulfikar (dua dari kiri) tampil gemilang bersama Samator adn dipanggil tim nasional voli untuk Asian Games.

SUMUTPOS.CO – Pergelaran Proliga 2018 sudah berakhir dua hari lalu. Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) beralih untuk mempersiapkan para atletnya menuju Asian Games 2018 pada Agustus nanti.

Pelatih tim voli putra Samsul Jais menyatakan, 18 pemain yang dipanggil untuk multievent terbesar se-Asia itu memiliki kualitas materi lebih bagus daripada tahun lalu, terutama pada sektor setter dan quicker. Masuknya Nizar Julfikar dan Yuda Mardiansyah membuat warna baru bagi skuad Merah Putih.

Samsul menilai, buruknya prestasi di SEA Games 2017 karena kehilangan sosok Nizar sebagai setter, alias pengatur serangan. Nizar kala itu tidak beegabung karena sedang menjalani pendidikan Sekolah Inspektur Kepolisian Sumber Sarjana.

Padahal, pemain 23 tahun itu menyabet best setter Proliga 2017 dengan catatan 446 kali memberikan umpan 393 di antaranya sukses menghasilkan spike.

”Nizar punya kualitas. Bola-bola cepat dan pelepasan open bagus. Dan juga usianya masih muda,” ungkap pelatih yang pernah membela timnas voli era 1989 hingga 1998 itu.

Sementara, Yuda disebut Jais merupakan quicker terbaik yang ada di dalam skuad. Selain membawa Samator juara Proliga 2018 dan Livoli 2017, pemain kelahiran Medan itu merupakan quicker terbaik sekaligus pemain muda terbaik Livoli 2017.

”Nilai plusnya, dia memiliki kemampuan kill blok dan pembacaan serangan lawan yang tidak pemain lain miliki,” terangnya.

Dengan adanya Nizar dan Yuda di badan tim, Jais yakin timnya bisa masuk babak delapan besar Asian Games 2018.

Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Iran, dan beberapa negara pecahan Uni Soviet disebutnya bakal menjadi pesaing kuat. Meski begitu, pelatih asal Palembang tersebut optimistis bisa menampilkan yang terbaik. (han/kar/JPC)

Nizar Zulfikar (dua dari kiri) tampil gemilang bersama Samator adn dipanggil tim nasional voli untuk Asian Games.

SUMUTPOS.CO – Pergelaran Proliga 2018 sudah berakhir dua hari lalu. Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) beralih untuk mempersiapkan para atletnya menuju Asian Games 2018 pada Agustus nanti.

Pelatih tim voli putra Samsul Jais menyatakan, 18 pemain yang dipanggil untuk multievent terbesar se-Asia itu memiliki kualitas materi lebih bagus daripada tahun lalu, terutama pada sektor setter dan quicker. Masuknya Nizar Julfikar dan Yuda Mardiansyah membuat warna baru bagi skuad Merah Putih.

Samsul menilai, buruknya prestasi di SEA Games 2017 karena kehilangan sosok Nizar sebagai setter, alias pengatur serangan. Nizar kala itu tidak beegabung karena sedang menjalani pendidikan Sekolah Inspektur Kepolisian Sumber Sarjana.

Padahal, pemain 23 tahun itu menyabet best setter Proliga 2017 dengan catatan 446 kali memberikan umpan 393 di antaranya sukses menghasilkan spike.

”Nizar punya kualitas. Bola-bola cepat dan pelepasan open bagus. Dan juga usianya masih muda,” ungkap pelatih yang pernah membela timnas voli era 1989 hingga 1998 itu.

Sementara, Yuda disebut Jais merupakan quicker terbaik yang ada di dalam skuad. Selain membawa Samator juara Proliga 2018 dan Livoli 2017, pemain kelahiran Medan itu merupakan quicker terbaik sekaligus pemain muda terbaik Livoli 2017.

”Nilai plusnya, dia memiliki kemampuan kill blok dan pembacaan serangan lawan yang tidak pemain lain miliki,” terangnya.

Dengan adanya Nizar dan Yuda di badan tim, Jais yakin timnya bisa masuk babak delapan besar Asian Games 2018.

Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Iran, dan beberapa negara pecahan Uni Soviet disebutnya bakal menjadi pesaing kuat. Meski begitu, pelatih asal Palembang tersebut optimistis bisa menampilkan yang terbaik. (han/kar/JPC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/