30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Putri Diunggulkan, Putra Malah Juara

 

Kenichi Tago
Kenichi Tago

SUMUTPOS.CO – Keberhasilan Jepang meraih gelar juara Piala Thomas tahun ini merupakan satu kejutan. Menyingkirkan Tiongkok di empat besar 3-0 lalu menggebuk Malaysia 3-2 di final, Kenichi Tago dkk untuk pertama kalinya menaiki podium kejuaraan beregu tertinggi itu.

Pelatih ganda putra dan putri Jepang Reony Mainaky mengatakan tak ada persiapan khusus menjelang Piala Thomas-Uber tahun ini. Pemain-pemain terjun di turnamen BWF dan latihan di klub masing-masing.

Secara psikologis ketika ada persiapan khusus, justru secara tidak langsung malah memberikan tekanan kepada para pemain. Kami berlatih biasa kemudian mengikuti kalender turnamen BWF,” kata pria asal Indonesia itu.

Dari pihak Asosiasi Badminton Jepang (NBA,red.) menurut Reony sebenarnya justru sektor putri yang diunggulkan juara. Alasannya kekuatan di sektor putri lebih merata. Dan dari catatan staf pelatih, ganda Jepang ketiak bertemu pemain Tiongkok dan Korsel bisa menang.

Di sektor tunggal ada nama Sayaka Takahashi (rangking 12), Minatsu Mitani (rangking 13), dan Eriko Hirose (rangking 15). Lalu di sektor ganda ada Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (rangking empat) dan Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (rangking enam).

Pada kelompok putra, sektor tunggal ada nama Kenichi Tago (rangking empat), Kento Momota (rangking 11), dan Sho Sasaki (rangking 16). Lantas di sektor ganda Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (rangking tiga) dan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (rangking 12).

Tapi kemenangan itu saya harapkan tidak membuat anak-anak terlena. Kami tak boleh terlalu bereuforia dengan tropi Piala Thomas. Tetap konsentrasi. Masih ada kejuaraan dunia, Asian Games, dan jangan lupa dua tahun lagi Olimpiade 2016,” beber adik Richard Mainaky itu.

Sementara itu, salah satu pemain tunggal putra Kento Momota mengatakan tak ada yang berubah setelah negerinya juara Piala Thomas. Justru dengan gelar juara, negara-negara lain pasti ingin mengalahkan mereka.

“Kami berlatih seperti biasa. Tak ada yang berubah. Kami membuktikan kalau kami adalah pemain ulet dan tak gampang menyerah,” ujar Kento. (dra)

 

Kenichi Tago
Kenichi Tago

SUMUTPOS.CO – Keberhasilan Jepang meraih gelar juara Piala Thomas tahun ini merupakan satu kejutan. Menyingkirkan Tiongkok di empat besar 3-0 lalu menggebuk Malaysia 3-2 di final, Kenichi Tago dkk untuk pertama kalinya menaiki podium kejuaraan beregu tertinggi itu.

Pelatih ganda putra dan putri Jepang Reony Mainaky mengatakan tak ada persiapan khusus menjelang Piala Thomas-Uber tahun ini. Pemain-pemain terjun di turnamen BWF dan latihan di klub masing-masing.

Secara psikologis ketika ada persiapan khusus, justru secara tidak langsung malah memberikan tekanan kepada para pemain. Kami berlatih biasa kemudian mengikuti kalender turnamen BWF,” kata pria asal Indonesia itu.

Dari pihak Asosiasi Badminton Jepang (NBA,red.) menurut Reony sebenarnya justru sektor putri yang diunggulkan juara. Alasannya kekuatan di sektor putri lebih merata. Dan dari catatan staf pelatih, ganda Jepang ketiak bertemu pemain Tiongkok dan Korsel bisa menang.

Di sektor tunggal ada nama Sayaka Takahashi (rangking 12), Minatsu Mitani (rangking 13), dan Eriko Hirose (rangking 15). Lalu di sektor ganda ada Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (rangking empat) dan Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (rangking enam).

Pada kelompok putra, sektor tunggal ada nama Kenichi Tago (rangking empat), Kento Momota (rangking 11), dan Sho Sasaki (rangking 16). Lantas di sektor ganda Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (rangking tiga) dan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (rangking 12).

Tapi kemenangan itu saya harapkan tidak membuat anak-anak terlena. Kami tak boleh terlalu bereuforia dengan tropi Piala Thomas. Tetap konsentrasi. Masih ada kejuaraan dunia, Asian Games, dan jangan lupa dua tahun lagi Olimpiade 2016,” beber adik Richard Mainaky itu.

Sementara itu, salah satu pemain tunggal putra Kento Momota mengatakan tak ada yang berubah setelah negerinya juara Piala Thomas. Justru dengan gelar juara, negara-negara lain pasti ingin mengalahkan mereka.

“Kami berlatih seperti biasa. Tak ada yang berubah. Kami membuktikan kalau kami adalah pemain ulet dan tak gampang menyerah,” ujar Kento. (dra)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/