26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Penantian 19 Tahun Tuntas, Piala Thomas Kembali ke Indonesia

SUMUTPOS.CO – Sejak tahun 2002, Indonesia belum pernah lagi mengecap manisnya naik ke podium tertinggi Piala Thomas. Sensasi menggembirakan tersebut akhirnya kembali dirasakan oleh para atlet dan pecinta bulu tangkis Tanah Air, 19 tahun kemudian.

PENENTU JUARA: Kemenangan Jonatan Christie atas Li Shi Feng menjadi penentu bagi tim Indonesia dalam meraih juara Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10) malam.

Tampil penuh percaya diri menghadapi musuh bebuyutan Tiongkok di partai final Piala Thomas 2021 pada Minggu (17/10) malam, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan sukses menyuguhkan permainan dan hasil yang didambakan seluruh publik bulu tangkis Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, mereka menghajar Tiongkok dengan skor tanpa balas 3-0.

Kemenangan Indonesia dibuka oleh Ginting di partai pertama. Menghadapi Lu Guang Zu, yang menggantikan posisi pemain tunggal andalan Tiongkok Shi Yu Qi yang tak bisa bermain karena cedera, Ginting yang sempat keteteran di gim pertama berhasil memberikan perlawanan di dua gim berikut. Ia menang 18-21, 21-14, dan 21-16.

Indonesia menggandakan keunggulan lewat performa apik Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Didapuk menggantikan peran Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai ganda pertama, FaJri sukses mengemban tugas tersebut dengan baik.

Mereka menetralisir perlawanan pasangan baru Tiongkok He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam dua gim langsung 21-12 dan 21-19.

Kemenangan Indonesia atas tim Negeri Tirai Bambu disempurnakan oleh Jonatan Christie di partai ketiga. Berhadapan dengan pemain muda Li Shi Feng, Jojo harus menjalani pertarungan alot tiga gim sebelum akhirnya memastikan kemenangan Indonesia dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-14.

Kemenangan ini membuat Indonesia menambah koleksi gelar juara Piala Thomas mereka menjadi 14 trofi, 4 trofi lebih banyak dari Tiongkok. Sementara, kekalahan tim Thomas Tiongkok membuat mereka gagal mengawinkan gelar juara dengan Piala Uber yang diraih tim putri usai mereka menundukkan Jepang 3-1.

Namun, perayaan juara Thomas Cup 2020 di Ceres Arena terasa sangat berbeda, lantaran kontingen Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih yang terpaksa harus diganti dengan bendera dengan logo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Indonesia dilarang menggunakan bendera Merah Putih terkait hukuman dari Agen Anti Doping Dunia (WADA) akibat Indonesia tak patuh dalam program uji tes doping.

Pelarangan pengibaran bendera negara merupakan salah satu sanksi karena mengabaikan program dari WADA tersebut. Kendati demikian, lagu kebangsaan Indonesia Raya tetap boleh diperdengarkan dalam perayaan Indonesia di Thomas Cup 2020 (Thomas Cup 2021). (jpc)

SUMUTPOS.CO – Sejak tahun 2002, Indonesia belum pernah lagi mengecap manisnya naik ke podium tertinggi Piala Thomas. Sensasi menggembirakan tersebut akhirnya kembali dirasakan oleh para atlet dan pecinta bulu tangkis Tanah Air, 19 tahun kemudian.

PENENTU JUARA: Kemenangan Jonatan Christie atas Li Shi Feng menjadi penentu bagi tim Indonesia dalam meraih juara Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10) malam.

Tampil penuh percaya diri menghadapi musuh bebuyutan Tiongkok di partai final Piala Thomas 2021 pada Minggu (17/10) malam, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan sukses menyuguhkan permainan dan hasil yang didambakan seluruh publik bulu tangkis Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, mereka menghajar Tiongkok dengan skor tanpa balas 3-0.

Kemenangan Indonesia dibuka oleh Ginting di partai pertama. Menghadapi Lu Guang Zu, yang menggantikan posisi pemain tunggal andalan Tiongkok Shi Yu Qi yang tak bisa bermain karena cedera, Ginting yang sempat keteteran di gim pertama berhasil memberikan perlawanan di dua gim berikut. Ia menang 18-21, 21-14, dan 21-16.

Indonesia menggandakan keunggulan lewat performa apik Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Didapuk menggantikan peran Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai ganda pertama, FaJri sukses mengemban tugas tersebut dengan baik.

Mereka menetralisir perlawanan pasangan baru Tiongkok He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam dua gim langsung 21-12 dan 21-19.

Kemenangan Indonesia atas tim Negeri Tirai Bambu disempurnakan oleh Jonatan Christie di partai ketiga. Berhadapan dengan pemain muda Li Shi Feng, Jojo harus menjalani pertarungan alot tiga gim sebelum akhirnya memastikan kemenangan Indonesia dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-14.

Kemenangan ini membuat Indonesia menambah koleksi gelar juara Piala Thomas mereka menjadi 14 trofi, 4 trofi lebih banyak dari Tiongkok. Sementara, kekalahan tim Thomas Tiongkok membuat mereka gagal mengawinkan gelar juara dengan Piala Uber yang diraih tim putri usai mereka menundukkan Jepang 3-1.

Namun, perayaan juara Thomas Cup 2020 di Ceres Arena terasa sangat berbeda, lantaran kontingen Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih yang terpaksa harus diganti dengan bendera dengan logo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Indonesia dilarang menggunakan bendera Merah Putih terkait hukuman dari Agen Anti Doping Dunia (WADA) akibat Indonesia tak patuh dalam program uji tes doping.

Pelarangan pengibaran bendera negara merupakan salah satu sanksi karena mengabaikan program dari WADA tersebut. Kendati demikian, lagu kebangsaan Indonesia Raya tetap boleh diperdengarkan dalam perayaan Indonesia di Thomas Cup 2020 (Thomas Cup 2021). (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/