28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Habis-Habisan Demi Tiket 16 Besar

Timnas Jepang
Timnas Jepang

NATAL, SUMUTPOS.CO – Baik Jepang maupun Yunani tidak boleh berlama-lama dalam meratapi kegagalan mereka untuk merengkuh poin penuh ketika masing-masing tim menjalani partai perdana. Sebab, mereka harus saling bentrok dalam laga kedua di Estadio das Dunas.

Pertemuan antar dua tim beda benua ini diprediksi akan ngotot. Sebab, laga ini menjadi pertaruhan bagi kedua kubu supaya kans mereka untuk lolos ke fase knockout dapat terjaga. Selain itu, tentunya mereka berharap bahwa Kolombia maupun Pantai Gading akan tergelincir.

Sejauh ini, jika menilik head to head dua tim ini, maka bisa dibilang Samurai Biru ” julukan Jepang ” unggul ketika mereka mengalahkan Yunani dengan skor 1-0 pada Piala Konfederasi di Jerman 2005 silam. Namun, hal itu bukanlah jaminan bahwa mereka akan mampu mengulang kesuksesan yang sama.

Penyebabnya, kekalahan yang diderita Jepang ketika menghadapi Pantai Gading di laga perdana di Recife 14 Juni yang lalu. Banyak pihak menyayangkan Jepang yang langsung mengambil sikap bertahan total setelah mereka unggul melalui Keisuke Honda pada menit ke-16.

Akibatnya, pertahanan mereka pun lama-kelamaan menjadi rapuh karena dibombardir oleh pasukan Sabri Lamouchi itu hingga akhirnya mereka mampu membalikkan kedudukan.

Honda pun mencoba menjelaskan tentang langkah parkir bus yang diterapkan oleh Jepang tersebut. “Penguasaan bola merupakan kekuatan kami,” ujarnya seperti dikutip Reuters.

Penyerang yang memperkuat klub Italia AC Milan tersebut kembali menegaskan, mereka akan terus berusaha mempertahankan bola selama mungkin di kaki mereka. “Ketika kami mendapat bola, kami harus mati-matian dalam menjaganya. Sedangkan ketika kehilangan bola, kami akan langsung menekan lawan,” tutur pria berusia 28 tahun tersebut.

Dalam laga nanti, kemungkinan sang pelatih Jepang Alberto Zaccheroni tidak akan melakukan perubahan di skuadnya. Termasuk mempertahankan beberapa pemain yang dianggap penampilannya mengecewakan kala laga perdana lalu. Salah satunya adalah Yuya Osako yang akan tetap menjadi starter pada laga malam nanti. Itu berarti Yoshito Okubo akan kembali menghangatkan bangku cadangan walaupun performanya cukup bagus.

Di lini tengah, playmaker Manchester United Shinji Kagawa juga akan tetap dipercaya turun sejak menit awal. Padahal, penampilannya dianggap tidak mampu memberikan efek signifikan bagi negara yang terkenal akan bunga Sakuranya tersebut. Namun, para fans Jepang masih berharap bahwa Kagawa akan mampu menghancurkan tembok pertahanan Yunani.

Di kubu Yunani sendiri, mereka sangat berambisi untuk dapat merengkuh poin penuh sekaligus memperpanjang nafas mereka di Piala Dunia. Hanya saja, beberapa pihak meragukan kemampuan lini belakang mereka.

Hal itu tak lepas dari tiga gol yang bersarang ke gawang Karneziz. Hal ini pun diakui sendiri oleh salah satu pemainnya Andreas Samaris. “Kami tidak bermain seperti yang diharapkan semua pendukung kami,” tuturnya kepada Associated Press.

Pemain asal klub Olympiacos Yunani itu kembali menyatakan, mereka tidak menerapkan strategi seperti yang diinginkan oleh sang pelatih, Fernando Santos. “Kami berharap dapat mempersembahkan hasil terbaik kala melawan Jepang. Karena pertandingan ini merupakan partai hidup-mati tidak hanya bagi kami. Namun juga bagi tim lawan,” tandasnya. (apu)

Timnas Jepang
Timnas Jepang

NATAL, SUMUTPOS.CO – Baik Jepang maupun Yunani tidak boleh berlama-lama dalam meratapi kegagalan mereka untuk merengkuh poin penuh ketika masing-masing tim menjalani partai perdana. Sebab, mereka harus saling bentrok dalam laga kedua di Estadio das Dunas.

Pertemuan antar dua tim beda benua ini diprediksi akan ngotot. Sebab, laga ini menjadi pertaruhan bagi kedua kubu supaya kans mereka untuk lolos ke fase knockout dapat terjaga. Selain itu, tentunya mereka berharap bahwa Kolombia maupun Pantai Gading akan tergelincir.

Sejauh ini, jika menilik head to head dua tim ini, maka bisa dibilang Samurai Biru ” julukan Jepang ” unggul ketika mereka mengalahkan Yunani dengan skor 1-0 pada Piala Konfederasi di Jerman 2005 silam. Namun, hal itu bukanlah jaminan bahwa mereka akan mampu mengulang kesuksesan yang sama.

Penyebabnya, kekalahan yang diderita Jepang ketika menghadapi Pantai Gading di laga perdana di Recife 14 Juni yang lalu. Banyak pihak menyayangkan Jepang yang langsung mengambil sikap bertahan total setelah mereka unggul melalui Keisuke Honda pada menit ke-16.

Akibatnya, pertahanan mereka pun lama-kelamaan menjadi rapuh karena dibombardir oleh pasukan Sabri Lamouchi itu hingga akhirnya mereka mampu membalikkan kedudukan.

Honda pun mencoba menjelaskan tentang langkah parkir bus yang diterapkan oleh Jepang tersebut. “Penguasaan bola merupakan kekuatan kami,” ujarnya seperti dikutip Reuters.

Penyerang yang memperkuat klub Italia AC Milan tersebut kembali menegaskan, mereka akan terus berusaha mempertahankan bola selama mungkin di kaki mereka. “Ketika kami mendapat bola, kami harus mati-matian dalam menjaganya. Sedangkan ketika kehilangan bola, kami akan langsung menekan lawan,” tutur pria berusia 28 tahun tersebut.

Dalam laga nanti, kemungkinan sang pelatih Jepang Alberto Zaccheroni tidak akan melakukan perubahan di skuadnya. Termasuk mempertahankan beberapa pemain yang dianggap penampilannya mengecewakan kala laga perdana lalu. Salah satunya adalah Yuya Osako yang akan tetap menjadi starter pada laga malam nanti. Itu berarti Yoshito Okubo akan kembali menghangatkan bangku cadangan walaupun performanya cukup bagus.

Di lini tengah, playmaker Manchester United Shinji Kagawa juga akan tetap dipercaya turun sejak menit awal. Padahal, penampilannya dianggap tidak mampu memberikan efek signifikan bagi negara yang terkenal akan bunga Sakuranya tersebut. Namun, para fans Jepang masih berharap bahwa Kagawa akan mampu menghancurkan tembok pertahanan Yunani.

Di kubu Yunani sendiri, mereka sangat berambisi untuk dapat merengkuh poin penuh sekaligus memperpanjang nafas mereka di Piala Dunia. Hanya saja, beberapa pihak meragukan kemampuan lini belakang mereka.

Hal itu tak lepas dari tiga gol yang bersarang ke gawang Karneziz. Hal ini pun diakui sendiri oleh salah satu pemainnya Andreas Samaris. “Kami tidak bermain seperti yang diharapkan semua pendukung kami,” tuturnya kepada Associated Press.

Pemain asal klub Olympiacos Yunani itu kembali menyatakan, mereka tidak menerapkan strategi seperti yang diinginkan oleh sang pelatih, Fernando Santos. “Kami berharap dapat mempersembahkan hasil terbaik kala melawan Jepang. Karena pertandingan ini merupakan partai hidup-mati tidak hanya bagi kami. Namun juga bagi tim lawan,” tandasnya. (apu)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/