30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Didesak Mundur, Liestiadi Pasrah

Lestiadi gagal membawa Persipura menang di laga perdana.

SUMUTPOS.CO – Pelatih Liestiadi menanggapi dingin suara suporter yang menuntutnya mundur pada laga Persipura melawan Gresik United di Stadion Mandala Jayapura, Selasa (18/4). Dia menyerahkan nasibnya di kursi pelatih Persipura yang baru seumur jagung kepada kehendak Tuhan.

Laga Persipura versus Gresik United yang berkesudahan dengan hasil imbang 1-1 langsung disambut dengan rasa kekecewaan dari ribuan Persipuramania yang ada di Tribun Liverpool. Di antara mereka yang meneriakkan agar meminta Persipura segera mengganti pelatih lagi.

“Kami minta ganti pelatih lagi dan kembalikan pelatih Angel Alfredo Vera,” teriak dari para suporter dan para penonton usai laga. Mantan pelatih PSMS itu mengaku, sebagai pelatih yang baru datang di Persipura, tekanan itu pasti ada. Apalagi dirinya baru menangani klub sekaliber Persipura.

“Tekanan itu pasti ada, tapi saya serahkan semua kepada Tuhan dan anak-anak. Saya yakin pemain saya sudah menunjukkan permainan yang bagus ketika menghadapi Gresik United,” ungkap Lestiadi.

Kata Lestiadi, anak asuhnya sudah menunjukkan permainan yang luar biasa. Dan untuk masalah tekanan dari penonton itu hal yang biasa. Pasalnya, sepak bola itu bukanlah matematika tetapi semua itu butuh proses. Termasuk dirinya ada di Persipura sebagai pelatih saat ini membutuhkan proses supaya bisa berprestasi lebih baik.

Liestiadi menyampaikan, bermain di kandang memang tim dituntut selalu menang dan anak asuhnya sudah berusaha semaksimal mungkin di pertandingan tersebut tetapi inilah hasil akhirnya timnya harus bermain imbang 1-1.

“Semua itu hal-hal yang wajar saja. Penonton dan suporter tentu inginkan yang terbaik bagi tim kebanggaan mereka. Tetapi berikan kepercayaan penuh kepada saya untuk mengatur tim ini lebih baik lagi,” ujarnya.

Dia pun mengaku masih membutuhkan adaptasi dengan tim untuk mengenal karakter bermain baik secara tim maupun individu setiap pemain yang ada. Tetapi tetap optimistis bisa memperbaikki kinerja tim ini lebih baik lagi di laga selanjutnya.

Dukungan dan doa masyarakat Papua terus diharapkan agar tim ini mampu kembali menyumbangkan prestasi juara tahun ini. Lanjut Lestiadi, hasil ini juga tentu sudah menjadi bahan evalusai bagi dirinya untuk kembali memperbaiki kinerja tim dan juga pemainnya agar di laga selanjutnya bisa memetik kemenangan.

“Kita tidak boleh larut dalam situasi yang ada. Anak-anak harus bangkit kembali dan tetap berkerja keras untuk membangkitkan semangat tim tentunya,” tutur Liestiadi.

Liestiadi juga meminta anak asuhnya untuk segera lupakan hasil pertandingan di laga perdana melawan Gresik United tersebut dan kosentrasi penuh untuk menengok laga selanjutnya.

“Kami harus fokus dan kerja keras lagi. Setiap pertandingan adalah partai penting bagi Persipura. Sehingga anak-anak harus kosentrasi tinggi dan tetap fokus dalam menjalankan program latihan,” tutup Liestiadi. (ans/ira/jpg/don)

Lestiadi gagal membawa Persipura menang di laga perdana.

SUMUTPOS.CO – Pelatih Liestiadi menanggapi dingin suara suporter yang menuntutnya mundur pada laga Persipura melawan Gresik United di Stadion Mandala Jayapura, Selasa (18/4). Dia menyerahkan nasibnya di kursi pelatih Persipura yang baru seumur jagung kepada kehendak Tuhan.

Laga Persipura versus Gresik United yang berkesudahan dengan hasil imbang 1-1 langsung disambut dengan rasa kekecewaan dari ribuan Persipuramania yang ada di Tribun Liverpool. Di antara mereka yang meneriakkan agar meminta Persipura segera mengganti pelatih lagi.

“Kami minta ganti pelatih lagi dan kembalikan pelatih Angel Alfredo Vera,” teriak dari para suporter dan para penonton usai laga. Mantan pelatih PSMS itu mengaku, sebagai pelatih yang baru datang di Persipura, tekanan itu pasti ada. Apalagi dirinya baru menangani klub sekaliber Persipura.

“Tekanan itu pasti ada, tapi saya serahkan semua kepada Tuhan dan anak-anak. Saya yakin pemain saya sudah menunjukkan permainan yang bagus ketika menghadapi Gresik United,” ungkap Lestiadi.

Kata Lestiadi, anak asuhnya sudah menunjukkan permainan yang luar biasa. Dan untuk masalah tekanan dari penonton itu hal yang biasa. Pasalnya, sepak bola itu bukanlah matematika tetapi semua itu butuh proses. Termasuk dirinya ada di Persipura sebagai pelatih saat ini membutuhkan proses supaya bisa berprestasi lebih baik.

Liestiadi menyampaikan, bermain di kandang memang tim dituntut selalu menang dan anak asuhnya sudah berusaha semaksimal mungkin di pertandingan tersebut tetapi inilah hasil akhirnya timnya harus bermain imbang 1-1.

“Semua itu hal-hal yang wajar saja. Penonton dan suporter tentu inginkan yang terbaik bagi tim kebanggaan mereka. Tetapi berikan kepercayaan penuh kepada saya untuk mengatur tim ini lebih baik lagi,” ujarnya.

Dia pun mengaku masih membutuhkan adaptasi dengan tim untuk mengenal karakter bermain baik secara tim maupun individu setiap pemain yang ada. Tetapi tetap optimistis bisa memperbaikki kinerja tim ini lebih baik lagi di laga selanjutnya.

Dukungan dan doa masyarakat Papua terus diharapkan agar tim ini mampu kembali menyumbangkan prestasi juara tahun ini. Lanjut Lestiadi, hasil ini juga tentu sudah menjadi bahan evalusai bagi dirinya untuk kembali memperbaiki kinerja tim dan juga pemainnya agar di laga selanjutnya bisa memetik kemenangan.

“Kita tidak boleh larut dalam situasi yang ada. Anak-anak harus bangkit kembali dan tetap berkerja keras untuk membangkitkan semangat tim tentunya,” tutur Liestiadi.

Liestiadi juga meminta anak asuhnya untuk segera lupakan hasil pertandingan di laga perdana melawan Gresik United tersebut dan kosentrasi penuh untuk menengok laga selanjutnya.

“Kami harus fokus dan kerja keras lagi. Setiap pertandingan adalah partai penting bagi Persipura. Sehingga anak-anak harus kosentrasi tinggi dan tetap fokus dalam menjalankan program latihan,” tutup Liestiadi. (ans/ira/jpg/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/