26 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Dari Gebang Menuju Timnas U-19

Ricki Ariansyah, pemain PSMS U-19 disalam Walikota Medan, Dzulmi Eldin. Ricky diproyeksikan ikut seleksi tim nasional U-19.
Ricki Ariansyah, pemain PSMS U-19 disalam Walikota Medan, Dzulmi Eldin. Ricky diproyeksikan ikut seleksi tim nasional U-19.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ada enam pemain yang diproyeksikan untuk ikut seleksi tim nasional U-19. Salah satunya tercatat nama Ricki Ariansyah. Pemain PSMS U-19 didikan Bansar FC Gebang ini pun sudah tak sabar menantikan kesempatan untuk bisa mengenakan jersey garuda muda.

Rian, sapaan akrabnya, tak menyangka jika namanya masuk sebagai salah satu pemain yang dapat kesempatan untuk seleksi di tim besutan Eduard Tjong ini. “Ya kemarin itu dihubungi Pak Sumardi, pelatih PSMS U-19. Dia bilang nama saya salah satu dari enam yang akan diikutkan seleksi timnas U-19. Saya senang sekali mendengarnya,” kata Rian.

Memang Rian belum tahu kapan jadwal keberangkatannya ke Sawangan, Depok. Dia masih menunggu konfirmasi selanjutnya. “Berangkatnya belum tahu, masih menunggu tiket dari sana,” kata pemain kelahiran Pasar Rawa, 10 Juni 1997 itu.

Putra pasangan Rahmat dan Riswarni ini tentunya bekerja keras untuk bisa sampai ke tahap ini. Karirnya berawal dari Bansar FC, tempat awal dia menimba ilmu sebagai pesepak bola. Tiga tahun berlatih di Bansar, potensi Rian tercium saat ikut seleksi PSMS U-19. Dia pun terpilih dan menjadi salah satu andalan Ayam Kinantan muda di lini tengah.

“Selama di PSMS, saya mendapat banyak perubahan. Terutama bagaimana mengatur nafas dan stamina serta banyak perubahan positif lain,” katanya.

Sadar jika seleksi timnas U-19 akan berat karena akan bersaing dengan para pemain dari berbagai daerah di tanah air, Rian pun mempersiapkan diri secara khusus.

“Saya berlatih sendiri di daerah rumah karena PSMS kan masih libur. Mulai jam 6 saya berlatih restok, side up dan lainnya. Kemudian jam 7 saya mulai berlatih berlari di bukit Bulu Cina. Itu luasnya 14 hektar. Saya keliling itu 9 kali. Kemudian jam 5 juggling-juggling bola di lapangan. Itu semua saya lakukan untuk meningkatkan kondisi fisik saya,” katanya.

Sementara itu founder Bansar FC, Indra Gunawan mengaku bangga atas pemanggilan salah satu anak asuhnya. “Alhamdulillah sekali, gak nyangka dia dipanggil ikut seleksi timnas. Dia bisa buat motivasi sama kawan-kawan lain terutama anak-anak Bansar untuk maju dan kera keras. Apalagi dia pemain dari kampung yang gak dikenal orang,” kata Indra.

Bansar FC merupakan singkatan dari Bangun Sari Football Club, sebuah dusun di daerah Desa Pasarawa Kecamatan Gebang dan berdiri pada 30 September 2010 lalu dan mulai dikenal menghasilkan pemain-pemain berpotensi. Indra yang juga pelatih di Bansar berharap jika seleksi nanti, Rian bisa lolos ke timnas.

“Harapannya dia bisa lolos ke timnas U-19. Sehingga dia bisa buat bangga kedua orang tua, keluarga dan masyarakat Gebang dan bisa mengangkat ekonomi keluarganya,” pungkasnya. (don)

Ricki Ariansyah, pemain PSMS U-19 disalam Walikota Medan, Dzulmi Eldin. Ricky diproyeksikan ikut seleksi tim nasional U-19.
Ricki Ariansyah, pemain PSMS U-19 disalam Walikota Medan, Dzulmi Eldin. Ricky diproyeksikan ikut seleksi tim nasional U-19.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ada enam pemain yang diproyeksikan untuk ikut seleksi tim nasional U-19. Salah satunya tercatat nama Ricki Ariansyah. Pemain PSMS U-19 didikan Bansar FC Gebang ini pun sudah tak sabar menantikan kesempatan untuk bisa mengenakan jersey garuda muda.

Rian, sapaan akrabnya, tak menyangka jika namanya masuk sebagai salah satu pemain yang dapat kesempatan untuk seleksi di tim besutan Eduard Tjong ini. “Ya kemarin itu dihubungi Pak Sumardi, pelatih PSMS U-19. Dia bilang nama saya salah satu dari enam yang akan diikutkan seleksi timnas U-19. Saya senang sekali mendengarnya,” kata Rian.

Memang Rian belum tahu kapan jadwal keberangkatannya ke Sawangan, Depok. Dia masih menunggu konfirmasi selanjutnya. “Berangkatnya belum tahu, masih menunggu tiket dari sana,” kata pemain kelahiran Pasar Rawa, 10 Juni 1997 itu.

Putra pasangan Rahmat dan Riswarni ini tentunya bekerja keras untuk bisa sampai ke tahap ini. Karirnya berawal dari Bansar FC, tempat awal dia menimba ilmu sebagai pesepak bola. Tiga tahun berlatih di Bansar, potensi Rian tercium saat ikut seleksi PSMS U-19. Dia pun terpilih dan menjadi salah satu andalan Ayam Kinantan muda di lini tengah.

“Selama di PSMS, saya mendapat banyak perubahan. Terutama bagaimana mengatur nafas dan stamina serta banyak perubahan positif lain,” katanya.

Sadar jika seleksi timnas U-19 akan berat karena akan bersaing dengan para pemain dari berbagai daerah di tanah air, Rian pun mempersiapkan diri secara khusus.

“Saya berlatih sendiri di daerah rumah karena PSMS kan masih libur. Mulai jam 6 saya berlatih restok, side up dan lainnya. Kemudian jam 7 saya mulai berlatih berlari di bukit Bulu Cina. Itu luasnya 14 hektar. Saya keliling itu 9 kali. Kemudian jam 5 juggling-juggling bola di lapangan. Itu semua saya lakukan untuk meningkatkan kondisi fisik saya,” katanya.

Sementara itu founder Bansar FC, Indra Gunawan mengaku bangga atas pemanggilan salah satu anak asuhnya. “Alhamdulillah sekali, gak nyangka dia dipanggil ikut seleksi timnas. Dia bisa buat motivasi sama kawan-kawan lain terutama anak-anak Bansar untuk maju dan kera keras. Apalagi dia pemain dari kampung yang gak dikenal orang,” kata Indra.

Bansar FC merupakan singkatan dari Bangun Sari Football Club, sebuah dusun di daerah Desa Pasarawa Kecamatan Gebang dan berdiri pada 30 September 2010 lalu dan mulai dikenal menghasilkan pemain-pemain berpotensi. Indra yang juga pelatih di Bansar berharap jika seleksi nanti, Rian bisa lolos ke timnas.

“Harapannya dia bisa lolos ke timnas U-19. Sehingga dia bisa buat bangga kedua orang tua, keluarga dan masyarakat Gebang dan bisa mengangkat ekonomi keluarganya,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru