30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Sapu Bersih dengan Rotasi

SAO PAULO, SUMUTPOS.CO – Belgia belum pernah mencatatkan tiga kali kemenangan di babak fase grup selama partisipasinya dalam turnamen Piala Dunia. Mentok, Belgia hanya mampu mendapat dua kemenangan. Di Brasil, armada die Roten Teufel berpeluang mengubah sejarah tersebut.

Ambisi itu semakin terbuka dengan melihat calon lawan yang dihadapinya dalam laga pemungkas Grup H dini hari nanti. Di Arena Corinthians, Sao Paulo, Vincent Kompany dkk hanya akan menantang Korsel yang notebene sudah tersingkir dari persaingan menuju ke babak 16 Besar.

Terlepas dari kekuatan Korsel, Belgia diprediksi tidak akan bermain dengan kekuatan penuh dalam laga tersebut. Dengan mengantongi enam poin dari hasil dua kali menang membuat posisi Belgia sudah aman untuk lolos dari fase grup. Sehingga, opsi rotasi bisa diambil.

Jika melihat calon lawan yang dihadapi di babak 16 Besar, Belgia akan dihadapkan dengan lawan lebih berat. Apabila tetap bertahan sebagai juara grup, maka mereka tinggal menunggu siapa negara yang jadi runners up di Grup G. Antara Jerman, AS, atau Portugal, atau mungkin Ghana.

“Fokus kami sekarang untuk babak kedua,” ujar pelatih Belgia, Marc Wilmots, seperti yang dikutip di Associated Press. Bukan hanya satu atau dua pergantian, Wilmots besar kemungkinannya memasang beberapa pemain yang selama ini banyak menjadi pemanas bangku cadangan.

Nama-nama seperti Kevin Mirallas, Nicolas Lombaerts, Steven Defour hingga rising star Divock Origi bakal dimasukkan di starting line up piliham Wilmots. Tentu bukan untuk memberikan poin bagi Ksatria Taeguk, julukan Korsel. Melainkan untuk memaksimalkan potensi pemainnya.

Wilmots meyakini jika anak asuhnya tetap bisa mengamankan poin penuh walaupun dengan materi penuh rotasi. Dia ingin kekuatan timnya fresh di babak 16 Besar. “Saya hanya menginginkan posisi pertama. Sekalipun kami harus bermain melawan Jerman, apa bedanya? Karena bagi kami sekarang, Jerman bisa saja finish di posisi kedua,” sebutnya.

Satu-satunya pemain yang tidak akan diganti adalah Eden Hazard. Pemain Chelsea tersebut tetap berada di posisi flank kiri. Hazard selalu masuk sebagai pilihan utama Wilmots dalam setiap pertandingannya. Hanya, untuk urusan itu, Wilmots enggan berspekulasi banyak.

Diberitakan Goal, Wilmots menyebut semua opsi yang dijalankannya sudah berdasarkan analisis matang. “Tidak ada satu pun pemain yang digaransi selalu bermain sejak menit awal. Mereka masih bisa digantikan, termasuk dengan posisi Hazard ini,” klaimnya kepada Sportwereld.

Menilik rekor pertemuan kedua negara, Korsel tidak mustahil bisa mencuri angka dari Belgia. Dalam dua kali pertemuan, mereka sekali mampu menahan imbang Belgia. Itu terjadi pada Piala Dunia 1998. Satu laga sisanya di Piala Dunia 1990 berhasil dimenangi Belgia dua gol tanpa balas.

Walaupun sudah tidak mungkin lagi bersaing ke babak 16 Besar, pelatih Hong Myung-bo tetap mengobarkan semangat tinggi kepada pemainnya. Satu-satunya misi Korsel sekarang hanyalah mengakhiri keikut sertaannya dalam Piala Dunia di Brasil ini dengan hasil manis.

Bukan hanya sekali kalah dan sekali bermain imbang. “Untuk mengakhiri kompetisi ini, kami siap bermain dengan kemampuan terbaik. Ini satu-satunya opsi yang masih belum kami lakukan saat ini,” pungkasnya. (ren)

SAO PAULO, SUMUTPOS.CO – Belgia belum pernah mencatatkan tiga kali kemenangan di babak fase grup selama partisipasinya dalam turnamen Piala Dunia. Mentok, Belgia hanya mampu mendapat dua kemenangan. Di Brasil, armada die Roten Teufel berpeluang mengubah sejarah tersebut.

Ambisi itu semakin terbuka dengan melihat calon lawan yang dihadapinya dalam laga pemungkas Grup H dini hari nanti. Di Arena Corinthians, Sao Paulo, Vincent Kompany dkk hanya akan menantang Korsel yang notebene sudah tersingkir dari persaingan menuju ke babak 16 Besar.

Terlepas dari kekuatan Korsel, Belgia diprediksi tidak akan bermain dengan kekuatan penuh dalam laga tersebut. Dengan mengantongi enam poin dari hasil dua kali menang membuat posisi Belgia sudah aman untuk lolos dari fase grup. Sehingga, opsi rotasi bisa diambil.

Jika melihat calon lawan yang dihadapi di babak 16 Besar, Belgia akan dihadapkan dengan lawan lebih berat. Apabila tetap bertahan sebagai juara grup, maka mereka tinggal menunggu siapa negara yang jadi runners up di Grup G. Antara Jerman, AS, atau Portugal, atau mungkin Ghana.

“Fokus kami sekarang untuk babak kedua,” ujar pelatih Belgia, Marc Wilmots, seperti yang dikutip di Associated Press. Bukan hanya satu atau dua pergantian, Wilmots besar kemungkinannya memasang beberapa pemain yang selama ini banyak menjadi pemanas bangku cadangan.

Nama-nama seperti Kevin Mirallas, Nicolas Lombaerts, Steven Defour hingga rising star Divock Origi bakal dimasukkan di starting line up piliham Wilmots. Tentu bukan untuk memberikan poin bagi Ksatria Taeguk, julukan Korsel. Melainkan untuk memaksimalkan potensi pemainnya.

Wilmots meyakini jika anak asuhnya tetap bisa mengamankan poin penuh walaupun dengan materi penuh rotasi. Dia ingin kekuatan timnya fresh di babak 16 Besar. “Saya hanya menginginkan posisi pertama. Sekalipun kami harus bermain melawan Jerman, apa bedanya? Karena bagi kami sekarang, Jerman bisa saja finish di posisi kedua,” sebutnya.

Satu-satunya pemain yang tidak akan diganti adalah Eden Hazard. Pemain Chelsea tersebut tetap berada di posisi flank kiri. Hazard selalu masuk sebagai pilihan utama Wilmots dalam setiap pertandingannya. Hanya, untuk urusan itu, Wilmots enggan berspekulasi banyak.

Diberitakan Goal, Wilmots menyebut semua opsi yang dijalankannya sudah berdasarkan analisis matang. “Tidak ada satu pun pemain yang digaransi selalu bermain sejak menit awal. Mereka masih bisa digantikan, termasuk dengan posisi Hazard ini,” klaimnya kepada Sportwereld.

Menilik rekor pertemuan kedua negara, Korsel tidak mustahil bisa mencuri angka dari Belgia. Dalam dua kali pertemuan, mereka sekali mampu menahan imbang Belgia. Itu terjadi pada Piala Dunia 1998. Satu laga sisanya di Piala Dunia 1990 berhasil dimenangi Belgia dua gol tanpa balas.

Walaupun sudah tidak mungkin lagi bersaing ke babak 16 Besar, pelatih Hong Myung-bo tetap mengobarkan semangat tinggi kepada pemainnya. Satu-satunya misi Korsel sekarang hanyalah mengakhiri keikut sertaannya dalam Piala Dunia di Brasil ini dengan hasil manis.

Bukan hanya sekali kalah dan sekali bermain imbang. “Untuk mengakhiri kompetisi ini, kami siap bermain dengan kemampuan terbaik. Ini satu-satunya opsi yang masih belum kami lakukan saat ini,” pungkasnya. (ren)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/