SUMUTPOS.CO – Nafas Argentina sudah tersengal-sengal di penyisihan grup Piala Dunia 2018. Dua laga tanpa menang dan parahnya lagi dibantai Kroasia membuat nasib Lionel Messi dkk di ujung tanduk. Tapi peluang yang tipis itu tetap ada saat wajib menang saat bersua Nigeria di St Petterburg, Rabu (27/6) dini hari.
Argentina hanya punya peluang terakhir. Tak ada cerita imbang atau malah kalah. Kemenangan saja bahkan belum menjamin peluang La Albiceleste untuk lolos. Mereka harus menunggu pertarungan Islandia kontra Kroasia. Kalah sampai Islandia menang, maka Argentina tak boleh menang hanya satu gol.
Tentu saja itu berat. Apalagi kondisi internal Argentina juga sedang buruk. Sumber internal menyebutkan saat ini kendali taktik tak lagi dipegang Jorge Sampaoli sebagai pelatih Argentina, melainkan diatur dua pemain senior, Lionel Messi dan Javier Mascherano. Fakta itu diketahui Giusti setelah mengadakan pertemuan dengan Manajer Umum Federasi Sepakbola Argentina (AFA), Jorge Burruchaga. Burruchaga lah yang mengungkapkan fakta tersebut kepada Giusti.
Pasalnya ada pertemuan itu dimaksudkan untuk melengserkan Sampaoli dari kursi pelatih Argentina. Bahkan, para pemain Argentina berharap Sampaoli sudah tak lagi melatih ketika mereka menghadapi Nigeria pada Rabu 27 Juni 2018 dini hari WIB. Akan tetapi, setelah mengadakan pertemuan, posisi Sampaoli dilaporkan aman, setidaknya hingga kelar Piala Dunia 2018.
Hal ini memang dibantah Javier Mascherano. Menurutnya hubungan antara kedua pihak sepenuhnya normal sepanjang Piala Dunia 2018 ini. “Hubungan dengan pelatih normal sepenuhnya,” kata Mascherano, yang pada usia 34 tahun merupakan pemain paling berpengalaman dan berpengaruh di skuad.
“Tentu saja, jika kami merasa tidak nyaman mengenai apapun, kami memberi tahu dia… dan demikian yang terjadi untuk para pemain di bangku pemain cadangan serta yang tampil di lapangan,” kata eks pemain Barcelona itu.
SUMUTPOS.CO – Nafas Argentina sudah tersengal-sengal di penyisihan grup Piala Dunia 2018. Dua laga tanpa menang dan parahnya lagi dibantai Kroasia membuat nasib Lionel Messi dkk di ujung tanduk. Tapi peluang yang tipis itu tetap ada saat wajib menang saat bersua Nigeria di St Petterburg, Rabu (27/6) dini hari.
Argentina hanya punya peluang terakhir. Tak ada cerita imbang atau malah kalah. Kemenangan saja bahkan belum menjamin peluang La Albiceleste untuk lolos. Mereka harus menunggu pertarungan Islandia kontra Kroasia. Kalah sampai Islandia menang, maka Argentina tak boleh menang hanya satu gol.
Tentu saja itu berat. Apalagi kondisi internal Argentina juga sedang buruk. Sumber internal menyebutkan saat ini kendali taktik tak lagi dipegang Jorge Sampaoli sebagai pelatih Argentina, melainkan diatur dua pemain senior, Lionel Messi dan Javier Mascherano. Fakta itu diketahui Giusti setelah mengadakan pertemuan dengan Manajer Umum Federasi Sepakbola Argentina (AFA), Jorge Burruchaga. Burruchaga lah yang mengungkapkan fakta tersebut kepada Giusti.
Pasalnya ada pertemuan itu dimaksudkan untuk melengserkan Sampaoli dari kursi pelatih Argentina. Bahkan, para pemain Argentina berharap Sampaoli sudah tak lagi melatih ketika mereka menghadapi Nigeria pada Rabu 27 Juni 2018 dini hari WIB. Akan tetapi, setelah mengadakan pertemuan, posisi Sampaoli dilaporkan aman, setidaknya hingga kelar Piala Dunia 2018.
Hal ini memang dibantah Javier Mascherano. Menurutnya hubungan antara kedua pihak sepenuhnya normal sepanjang Piala Dunia 2018 ini. “Hubungan dengan pelatih normal sepenuhnya,” kata Mascherano, yang pada usia 34 tahun merupakan pemain paling berpengalaman dan berpengaruh di skuad.
“Tentu saja, jika kami merasa tidak nyaman mengenai apapun, kami memberi tahu dia… dan demikian yang terjadi untuk para pemain di bangku pemain cadangan serta yang tampil di lapangan,” kata eks pemain Barcelona itu.