25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tenang dan Menang

Pemain Timnas Indonesia U-22 Ezra Walian (kanan) dikawal pemain Kamboja Nen Sothearoth dalam pertandingan kualifikasi grup B Sea Games XXIX di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Kamis (24/8/17). Indonesia menang 2-0 atas Kamboja. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO – Target emas Timnas U-22 Indonesia dari cabang olahraga sepak bola SEA Games 2017 menghadapi tembok tebal. Tuan rumah Malaysia menjadi lawan di semifinal yang berlangsung di Stadion Shah Alam, Selangor, malam ini (siaran langsung SCTV pukul 19.45 WIB).

Bukan hanya faktor nonteknis yang menjadi hadangan Indonesia. Sebab, dalam bentrok terakhir kedua tim, Garuda Muda takluk dengan skor telak 0-3 dalam kualifikasi Piala AFC, akhir Juli lalu. Skuadnya tidak beda jauh dengan saat ini.

Apalagi, nanti Malaysia akan bermain di hadapan publik sendiri. Selain skill, ada faktor lain yang bisa membuat Indonesia dalam bahaya. Yakni, kalau gagal menjaga ketenangan emosi. Apalagi, selama SEA Games 2017, beberapa kali Indonesia terlibat dalam pertikaian yang tidak perlu.

Ketika melawan Timor Leste (20/8), dan Kamboja (24/8), para pemain Indonesia kerap terpancing dengan provokasi pemain lawan. Akibatnya merugikan. Sebab, beberapa pemain kunci Indonesia harus absen dalam pertandingan berikutnya. Terbaru, Hansamu Yama, Hargianto, dan Marinus Wanewar.

Tanpa Hansamu yang bertindak sebagai kapten, pemimpin di lapangan akan berganti ke lengan Evan Dimas Darmono. Sedangkan, yang mengisi posisi di bek tengah bakal dihuni Ricky Fajrin dan Andy Setyo. Lalu, kanan dan kiri dihuni Putu Gede dan Rezaldi Hehanusa.

Kemudian, untuk mendampingi Evan di lini tengah yang biasa diperankan Hargianto, akan dihuni Asnawi Mangkualam. ”Sejak awal, di tim ini tidak ada pemain inti, semua harus siap main,” kata asisten pelatih Timnas U-22 Bima Sakti dalam konferensi pers, kemarin.

Untuk lini depan, tanpa Marinus, masih ada Ezra yang dalam beberapa laga terakhir tampil cukup meyakinkan. Termasuk mencetak gol pemecah kebuntuan tatkala menang atas Kamboja 2-1. Ezra akan ditopang gelandang serang yang agresif seperti Septian David serta winger seperti Yabes Roni dan Febri Hariyadi atau Saddil Ramdani.

Malaysia meski menang dalam bentrok terakhir melawan Indonesia, mereka tetap waspada. Pelatih Malaysia Ong Kim Swe meminta pasukannya untuk menampilkan performa terbaik. ”Mereka (Indonesia, Red) bisa berjaya di grup yang susah (grup B SEA Games 2017, Red),” ujar pelatih berkacamata itu.

Melawan Indonesia, Malaysia diprediksi akan menerapkan skema tiga bek dan menumpuk lima gelandang. Skema itu dianggap ampuh mengarasi permainan cepat dari Singapura dan Myanmar selama fase grup. Mereka juga bisa tetap produktif dengan mencetak 10 gol dalam empat pertandingan.

Ong Kim Swe meminta pasukannya untuk fokus pada laga nanti, tak perlu terbebani untuk memikirkan final atau pertandingan semifinal lainnya antara Thailand melawan Myanmar. ”Kami berfokus melawan Indonesia di semifinal, soal medali emas nanti dulu,” lanjutnya.

Adapun Indonesia tentu berharap bisa mengulang catatan manis pada semifinal melawan Malaysia di SEA Games 2013. Ketika itu, Indonesia lolos ke final setelah menang adu penalti 4-3 karena selama waktu normal dan perpanjangan kedua tim berbagi skor 1-1. (*/ham/jpg)

Pemain Timnas Indonesia U-22 Ezra Walian (kanan) dikawal pemain Kamboja Nen Sothearoth dalam pertandingan kualifikasi grup B Sea Games XXIX di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Kamis (24/8/17). Indonesia menang 2-0 atas Kamboja. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO – Target emas Timnas U-22 Indonesia dari cabang olahraga sepak bola SEA Games 2017 menghadapi tembok tebal. Tuan rumah Malaysia menjadi lawan di semifinal yang berlangsung di Stadion Shah Alam, Selangor, malam ini (siaran langsung SCTV pukul 19.45 WIB).

Bukan hanya faktor nonteknis yang menjadi hadangan Indonesia. Sebab, dalam bentrok terakhir kedua tim, Garuda Muda takluk dengan skor telak 0-3 dalam kualifikasi Piala AFC, akhir Juli lalu. Skuadnya tidak beda jauh dengan saat ini.

Apalagi, nanti Malaysia akan bermain di hadapan publik sendiri. Selain skill, ada faktor lain yang bisa membuat Indonesia dalam bahaya. Yakni, kalau gagal menjaga ketenangan emosi. Apalagi, selama SEA Games 2017, beberapa kali Indonesia terlibat dalam pertikaian yang tidak perlu.

Ketika melawan Timor Leste (20/8), dan Kamboja (24/8), para pemain Indonesia kerap terpancing dengan provokasi pemain lawan. Akibatnya merugikan. Sebab, beberapa pemain kunci Indonesia harus absen dalam pertandingan berikutnya. Terbaru, Hansamu Yama, Hargianto, dan Marinus Wanewar.

Tanpa Hansamu yang bertindak sebagai kapten, pemimpin di lapangan akan berganti ke lengan Evan Dimas Darmono. Sedangkan, yang mengisi posisi di bek tengah bakal dihuni Ricky Fajrin dan Andy Setyo. Lalu, kanan dan kiri dihuni Putu Gede dan Rezaldi Hehanusa.

Kemudian, untuk mendampingi Evan di lini tengah yang biasa diperankan Hargianto, akan dihuni Asnawi Mangkualam. ”Sejak awal, di tim ini tidak ada pemain inti, semua harus siap main,” kata asisten pelatih Timnas U-22 Bima Sakti dalam konferensi pers, kemarin.

Untuk lini depan, tanpa Marinus, masih ada Ezra yang dalam beberapa laga terakhir tampil cukup meyakinkan. Termasuk mencetak gol pemecah kebuntuan tatkala menang atas Kamboja 2-1. Ezra akan ditopang gelandang serang yang agresif seperti Septian David serta winger seperti Yabes Roni dan Febri Hariyadi atau Saddil Ramdani.

Malaysia meski menang dalam bentrok terakhir melawan Indonesia, mereka tetap waspada. Pelatih Malaysia Ong Kim Swe meminta pasukannya untuk menampilkan performa terbaik. ”Mereka (Indonesia, Red) bisa berjaya di grup yang susah (grup B SEA Games 2017, Red),” ujar pelatih berkacamata itu.

Melawan Indonesia, Malaysia diprediksi akan menerapkan skema tiga bek dan menumpuk lima gelandang. Skema itu dianggap ampuh mengarasi permainan cepat dari Singapura dan Myanmar selama fase grup. Mereka juga bisa tetap produktif dengan mencetak 10 gol dalam empat pertandingan.

Ong Kim Swe meminta pasukannya untuk fokus pada laga nanti, tak perlu terbebani untuk memikirkan final atau pertandingan semifinal lainnya antara Thailand melawan Myanmar. ”Kami berfokus melawan Indonesia di semifinal, soal medali emas nanti dulu,” lanjutnya.

Adapun Indonesia tentu berharap bisa mengulang catatan manis pada semifinal melawan Malaysia di SEA Games 2013. Ketika itu, Indonesia lolos ke final setelah menang adu penalti 4-3 karena selama waktu normal dan perpanjangan kedua tim berbagi skor 1-1. (*/ham/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/