28 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Italia vs Spanyol: Bukan Hanya Tiki-Taka

Whoscored mencatat, trio BBC dan kedua sisi sayap Italia mempunyai kemampuan jempolan di dalam melakukan serangan balik. Trio BBC melakukan lebih dari lima kali intersep selama Euro 2016 ini. Angka itu sudah menjadi catatan terbaik di Italia. Jumlah passing-nya pun melebihi pemain-pemain di posisi lainnya. Minimal 107 kali passing per laga.

“Italia pasti langsung menekan pertahanan kami sejak menit pertama,” ucap gelandang Spanyol Cesc Fabregas dalam sebuah wawancara eksklusifnya dengan Marca.

Karena itu, Spanyol butuh lebih dari permainan tiki taka. Dilaporkan, pelatih Vicente Del Bosque sudah punya game planmembongkar trio BBC.

Bagaimana caranya? Dari sisi formasi, terlalu beresiko jika Del Bosque mengubah pakem 4-3-3-nya. Dengan formasi yang sama, permainan Spanyol bertransformasi menjadi 4-1-4-1 saat mendapat tekanan. Di sinilah perbedaannya. Sergio Busquets yang sering melakukan tekel-tekel dapat dimainkan lebih ke belakang sebagai pivot.

Begitu bola berhasil ditahan, maka transisi ganti akan dimainkan lini tengah. Di posisi ini bakal terjadi perang lini tengah antara kuartet David Silva, Cesc Fabregas, Koke, dan Andres Iniesta melawan trio lini tengah Italia, Marco Parolo, Daniele De Rossi, dan Emanuele Giaccherini. Koke yang memiliki kemampuan defense dan offense sama bagusnya diharapkan memberi kontribusi maksimal.

Skenarionya, jika pressing Italia naik maka Spanyol bisa bertahan dengan lima pemain. Lalu, di posisi Busquets bisa ditutup Koke. Sebaliknya ketika menyerang balik maka Koke dengan set piece-nya bisa berfungsi. Karena itulah beberapa waktu lalu Del Bosque berujar akan menjajal pemain Atletico Madrid itu dalam laga lawan Italia.

“Ayo kita kembali ke performa terbaik. Karena Italia tidak akan berhenti berlari dan mereka pun tidak akan lelah berduel memperebutkan bola,” kata pemain Chelsea itu.

Terkait dengan kutukan bernama Spanyol itu, Conte mengaku tidak gentar. “Kenapa kami mesti takut?” sebut mantan pelatih Juventus tersebut kepada ESPN.

“Kalian bilang Spanyol itu tim favorit? Jangan lupa dari mana kami berasal. Kami Italia dan kami akan melakukan cara apa pun untuk mengalahkan mereka,” tegasnya. (ren/jpg/adz)

Whoscored mencatat, trio BBC dan kedua sisi sayap Italia mempunyai kemampuan jempolan di dalam melakukan serangan balik. Trio BBC melakukan lebih dari lima kali intersep selama Euro 2016 ini. Angka itu sudah menjadi catatan terbaik di Italia. Jumlah passing-nya pun melebihi pemain-pemain di posisi lainnya. Minimal 107 kali passing per laga.

“Italia pasti langsung menekan pertahanan kami sejak menit pertama,” ucap gelandang Spanyol Cesc Fabregas dalam sebuah wawancara eksklusifnya dengan Marca.

Karena itu, Spanyol butuh lebih dari permainan tiki taka. Dilaporkan, pelatih Vicente Del Bosque sudah punya game planmembongkar trio BBC.

Bagaimana caranya? Dari sisi formasi, terlalu beresiko jika Del Bosque mengubah pakem 4-3-3-nya. Dengan formasi yang sama, permainan Spanyol bertransformasi menjadi 4-1-4-1 saat mendapat tekanan. Di sinilah perbedaannya. Sergio Busquets yang sering melakukan tekel-tekel dapat dimainkan lebih ke belakang sebagai pivot.

Begitu bola berhasil ditahan, maka transisi ganti akan dimainkan lini tengah. Di posisi ini bakal terjadi perang lini tengah antara kuartet David Silva, Cesc Fabregas, Koke, dan Andres Iniesta melawan trio lini tengah Italia, Marco Parolo, Daniele De Rossi, dan Emanuele Giaccherini. Koke yang memiliki kemampuan defense dan offense sama bagusnya diharapkan memberi kontribusi maksimal.

Skenarionya, jika pressing Italia naik maka Spanyol bisa bertahan dengan lima pemain. Lalu, di posisi Busquets bisa ditutup Koke. Sebaliknya ketika menyerang balik maka Koke dengan set piece-nya bisa berfungsi. Karena itulah beberapa waktu lalu Del Bosque berujar akan menjajal pemain Atletico Madrid itu dalam laga lawan Italia.

“Ayo kita kembali ke performa terbaik. Karena Italia tidak akan berhenti berlari dan mereka pun tidak akan lelah berduel memperebutkan bola,” kata pemain Chelsea itu.

Terkait dengan kutukan bernama Spanyol itu, Conte mengaku tidak gentar. “Kenapa kami mesti takut?” sebut mantan pelatih Juventus tersebut kepada ESPN.

“Kalian bilang Spanyol itu tim favorit? Jangan lupa dari mana kami berasal. Kami Italia dan kami akan melakukan cara apa pun untuk mengalahkan mereka,” tegasnya. (ren/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/