“Untuk mengulangi lagi tahun depan dengan lingkungan yang begini, akan begitu juga hasilnya. Saya delapan tahun melihat. Polanya sudah saya lihat berulang, tanpa ada terobosan. Ketika lingkungan tidak memberi kemungkinan untuk menjadi yang terbaik, untuk apa. Jika untuk menyelamatkan muka untuk apa. Keputusan mundur ini juga mencoreng muka saya sendiri. Tapi saya harus mengambil keputusan, saat ini tidak tahu lagi mau pergi kemana,” papar mantan CEO PSMS Medan ini.
Sihar juga belum memastikan langkah Pro Duta selanjutnya. Namun dirinya menyiratkan vakum sementara dari dunia sepak bola. “Saya mungkin dalam posisi pasif. Sampai ada tanda-tanda lingkungan kondusif. Artinya memberikan kesempatan bagi semuanya orang berkompetisi secara fair dan suportif. Pro Duta dalam posisi diam,” tegasnya.
Sementara itu eks striker Pro Duta, Fiwi Dwipan mengakui tim sudah dibubarkan dan pemain sudah mendapatkan pesangon. “Ya sudah dibubarkan tim. Awalnya saya tidak tahu, tapi memang sudah ada tanda-tanda suasananya berbeda waktu mau lawan PSBL di awal putaran kedua. Gak banyak yang dibilang manajemen, cuma katanya kita gak bisa lanjut dan kontrak akan diputus,” kata Fiwi.
Sebagai pemain yang dibesarkan Pro Duta FC, Fiwi tentu kecewa timnya tak melanjutkan kompetisi dan otomatis akan turun kasta. “Ya kecewa sih pasti ada, tapi kalau memang itu keputusan manajemen mau gak mau harus kita jalani,” beber pemain yang musim lalu memperkuat PSMS di ISC B itu. (don)