MADRID, SUMUTPOS.CO – Ibarat luka, sakit hati Bayern Muenchen belum kering benar kepada Atletico Madrid. Tim yang dibesut Diego Simeone itu lima bulan lalu membuat Bayern yang dilatih Josep Guardiola tersisih lagi di semifinal. Hat-trick gagal Bayern di semifinal Liga Champions sejak 2013-2014 lalu adalah olok-olok dan tragedi.
Kini musim baru di tangan der trainer Carlo Ancelotti, Die Roten, julukan Bayern, punya spirit baru. Don Carlo, julukan Carlo Ancelotti, adalah seorang bos di Liga Champions. Sebagai pemain, Ancelotti mengangkat Si Kuping Besar, sebutan trofi Liga Champions, dua kali. Sebagai pelatih? Tak kalah rakus ketika sebagai pemain. Yakni tiga kali.
Dengan adanya Ancelotti di kubu Bayern, Philipp Lahm dkk berani menatap mata pasukan Simeone yang mempermalukannya lima bulan lalu. Dini hari nanti (29/9) di Vicente Calderon Bayern akan menantang Atletico pada matchday kedua grup D Liga Champions.
Nah, menuju laga ini, seperti diberitakan AS kemarin (27/9), entrenador Atletico Diego Simeone uring-uringan. Gara-garanya Los Colchoneros, julukan Atletico, mengalami badai cedera.
Minggu (25/9) lalu Diego Gimenez dan Augusto Fernandez cedera. Fernandez malah menderita ACL dan harus absen minimal enam bulan. Sedang Gimenez yang mengalami cedera pangkal paha diharuskan istirahat tiga pekan. Sebelum Gimenez dan Fernandez, Simeone sudah lebih dahulu kehilangan Alessio Cerci, Miguel Angel Moya, dan Tiago.
“Kami dirugikan jadwal La Liga yang sangat padat. Bukan saya mengkomplain apa yang juga dialami tim La Liga lainnya namun masalahnya kami bertemu raksasa-raksasa dalam waktu berdekatan,” ucap Simeone.
Pria berusia 46 tahun itu bukan omong kosong. Sebelum dini hari nanti (29/9) bertemu kampiun Bundesliga, Kamis (22/9) lalu Atletico Gabi dkk bersua Barcelona di Camp Nou. Simeone pun pasti paham kalau skuad Ancelotti yang datang kali ini di Vicente Calderon berapi-api ambisinya buat mempermalukan timnya. Bayern sejak di tangan Ancelotti dalam delapan laga pembuka musim ini selalu menang!
Untungnya Simeone punya rekor apik jika bertemu Ancelotti. Dalam 13 pertemuan, ketika Ancelotti menjabat entrenador Real Madrid, Simeone menang lima kali, empat kali imbang, dan empat kali kalah.
Modal lainnya yang membikin Atletico pede adalah keberadaan Antoine Griezmann. Grizzy, sapaan Antoine Griezmann, berpengalaman menjebol gawang Manuel Neuer yang jadi penjaga gawang Bayern juga di Jerman.
Sementara itu, Bayern lebih beruntung dengan jumlah pemain yang cedera lebih sedikit ketimbang Atletico. Hanya Douglas Costa dan Holger Badstuber yang menepi. Mats Hummels yang mengalami cedera lutut, dalam latihan kemarin (27/9) sudah bisa berlatih.
Kalau Hummels tampil, maka duet di jantung pertahanan Bayern dipastikan solid. Duet Hummels-Jerome Boateng adalah pilar timnas Jerman menembus semifinal Euro 2016 lalu.
ESPN menganalisis Frank Ribery yang kembali menemukan kegairahannya di bawah Ancelotti akan jadi pembeda. Tusukan pemain 33 tahun itu dari sisi sayap kiri tak hadir ketika semifinal Liga Champions musim lalu.
Sedang kapten Bayern Philipp Lahm memilih untuk merendah. Memang benar aura balas dendam sangatlah besar dalam laga ini. Namun bermain terlalu bernafsu juga tak baik.
“Kami harus tetap berkepala dingin dalam pertemuan kali ini. Ingat ini adalah penyisihan grup dan bukan laga semifinal,” tutur Lahm seperti diberitakan Kicker kemarin (27/9). (dra/jpg/adz)