WASIT DIRAHASIAKAN
Sementara, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator liga hingga kemarin masih merahasiakan siapa wasit yang akan memimpin partai puncak Liga 2 Indonesia. “Menjaga kerhasiaan wasit itu sudah menjadi sistem kami. Saya sendiri saja tidak tahu wasit mana yang akan ditugaskan untuk memimpin pertandingan itu,” kata Tigorshalom Boboy, Chief Operating Oficer (COO) PT LIB, kemarin (27/11).
Tigor menjelaskan, dalam sistem yang mereka gunakan, wasit mana saja yang akan ditugaskan, baru akan ketahuan satu jam sebelum kickoff. Sistem tersebut sengaja mereka gunakan untuk meminimalisir pengkondisian nonteknis kepada wasit yang bertugas. “Kami sudah menerapkan sistem ini sejak awal musim, bukan saat final saja,” beber dia.
Pria berdarah Kupang itu menambahkan, mereka sudah menyiapan total 14 wasit tengah dan 14 asisten wasit untuk ditugaskan memimpin dua pertandingan pamungkas di kompetisi kasta kedua tanah air itu. Menurut dia, semua wasit dan hakim garis itu adalah yang terbaik selama memimpin Liga 1 musim ini.
Sistem kerahasiaan wasit yang diterapkan oleh operator tersebut mendapat apresiasi dari klub peserta. Salah satunya dari pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae. Hanya saja, Frans berharap, wasit yang ditunjuk oleh sistem itu bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan bisa menjaga integritas pertandingan.
“Karena meski ditunjuk oleh sistem, namun dalam kepemimpinannya masih berat sebelah, ya sama saja,” kata Frans. “Bagi kami, wasit adalah wakil resmi federasi dalam pertandingan, dan mereka harus menegakan regulasi seadil-adilnya karena kehadiran mereka bukan untuk satu tim saja, melainkan untuk semua tim,” timpalnya. (don/ben/jpg/adz)