26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Momentum Kebangkitan Sepak Bola Sumut

Kamaluddin Harahap Terima Penghargaan Tokoh Olahraga Terbaik

Padatnya kegiatan ternyata tak menghalangi sesorang untuk menyalurkan bakat sekaligus membina olahraga di Sumatera Utara. Hal itu dialami oleh Ir H Kamaluddin Harahap MSi yang dalam kesehariannya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut.

Tak pernah terlintas dibenaknya untuk menangani tim sepak bola Sumut yang akan berlaga pada pekan olahraga nasional (PON) XVIII, Riau.
Tapi kedatangan duet pelatih Rudi Saari, Mardianto serta dua pengurus lainnya Iwan Junaidi dan jhoni Rakasiwi ke ruangan kerjanya pada media September 2011, membuat hatinya tergerak untuk membantu tim yang sedang mengalami kendala finansial tersebut.

Berkat kepeduliannya itu, akhirnya Sumut yang tak lolos  pada PON XVII Kaltim, dipastikan berlaga pada PON XVIII di Riau usai mengalahkan Bengkulu di Jakarta pada November 2011. “Saat itu hati saya tergerak untuk membantu anak-anak itu mewujudkan mimpinya menjadi pemain andal. Apalagi pada dasarnya sayapun suka dengan sepak bola,” bilang pria yang juga pembina di tim sepak bola DPRD Sumut itu.

Tak sekadar membantu, dalam perjalanan tim sepak bola PON Sumut akhirnya Kamaluddin bersedia menjadi manejer tim. Disinilah Kalamuddin memperlihatkan totalitasnya dalam menangani tim. Tak hanya memperhatikan kebutuhan tim, pada babak penyisihan grup PON XVIII yang berlangsung di Kuantan Singingi, pria bertubuh subur ini  pun rela berbaur dengan pemain meski harus menginap di hotel yang kumuh dan pengab.

Usai menyelesaikan babak penyisihan, Kamaluddin pun kembali berbaur dengan pemain saat menginap di rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Universitas Lancang Kuning. “Saya lakukan itu agar pemain tak merasa sungkan dengan saya, sehingga mereka bisa memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama Sumut di pentas sepak bola nasional,” beber Kamaluddin.

Sekadar mengingatkan bahwa  tim sepak bola Sumut yang sudah 23 tahun gagal lolos ke partai final, akhirnya mampu memutus kisah kelam itu, meski akhirnya di partai final kalah 0-1 atas Kaltim. “Alhamdulillah, meski kita gagal menjadi juara pertama, namun kita harus tetap syukuri prestasi itu. Karena ini sejarah. Sudah 23 tahun lamanya kita tak berlaga di partai final,” bilang Kamaluddin, usai menerima penghargaan sebagai tokoh olahraga terbaik dari pemerintah provinsi Sumatera Utara, Jumat (28/9).

Terkait kelanjutan tim sepak bola Sumut orientasinya masih belum berubah, yakni menjadikan tim sepak bola PON Sumut sebagai alat untuk membangkitkan gairah dan prestai tim sepak bola Sumut. “Sebelumnya tim ini sukses mengantarkan PSSA Asahan promosi ke Divisi Utama. Kita ingin hal seperti itu terulang lagi,” bilang Kamaluddin.  “Jika masih ingin bersama membangkitkan sepak bola Sumut, ada perusahaan perkebunan di Sumut bersedia menampung anak-anak ini di dalam satu klub dan mengangkat mereka sebagai karyawan perkebunan,” pungkas  Kamaluddin.  (jun)

Kamaluddin Harahap Terima Penghargaan Tokoh Olahraga Terbaik

Padatnya kegiatan ternyata tak menghalangi sesorang untuk menyalurkan bakat sekaligus membina olahraga di Sumatera Utara. Hal itu dialami oleh Ir H Kamaluddin Harahap MSi yang dalam kesehariannya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut.

Tak pernah terlintas dibenaknya untuk menangani tim sepak bola Sumut yang akan berlaga pada pekan olahraga nasional (PON) XVIII, Riau.
Tapi kedatangan duet pelatih Rudi Saari, Mardianto serta dua pengurus lainnya Iwan Junaidi dan jhoni Rakasiwi ke ruangan kerjanya pada media September 2011, membuat hatinya tergerak untuk membantu tim yang sedang mengalami kendala finansial tersebut.

Berkat kepeduliannya itu, akhirnya Sumut yang tak lolos  pada PON XVII Kaltim, dipastikan berlaga pada PON XVIII di Riau usai mengalahkan Bengkulu di Jakarta pada November 2011. “Saat itu hati saya tergerak untuk membantu anak-anak itu mewujudkan mimpinya menjadi pemain andal. Apalagi pada dasarnya sayapun suka dengan sepak bola,” bilang pria yang juga pembina di tim sepak bola DPRD Sumut itu.

Tak sekadar membantu, dalam perjalanan tim sepak bola PON Sumut akhirnya Kamaluddin bersedia menjadi manejer tim. Disinilah Kalamuddin memperlihatkan totalitasnya dalam menangani tim. Tak hanya memperhatikan kebutuhan tim, pada babak penyisihan grup PON XVIII yang berlangsung di Kuantan Singingi, pria bertubuh subur ini  pun rela berbaur dengan pemain meski harus menginap di hotel yang kumuh dan pengab.

Usai menyelesaikan babak penyisihan, Kamaluddin pun kembali berbaur dengan pemain saat menginap di rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Universitas Lancang Kuning. “Saya lakukan itu agar pemain tak merasa sungkan dengan saya, sehingga mereka bisa memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama Sumut di pentas sepak bola nasional,” beber Kamaluddin.

Sekadar mengingatkan bahwa  tim sepak bola Sumut yang sudah 23 tahun gagal lolos ke partai final, akhirnya mampu memutus kisah kelam itu, meski akhirnya di partai final kalah 0-1 atas Kaltim. “Alhamdulillah, meski kita gagal menjadi juara pertama, namun kita harus tetap syukuri prestasi itu. Karena ini sejarah. Sudah 23 tahun lamanya kita tak berlaga di partai final,” bilang Kamaluddin, usai menerima penghargaan sebagai tokoh olahraga terbaik dari pemerintah provinsi Sumatera Utara, Jumat (28/9).

Terkait kelanjutan tim sepak bola Sumut orientasinya masih belum berubah, yakni menjadikan tim sepak bola PON Sumut sebagai alat untuk membangkitkan gairah dan prestai tim sepak bola Sumut. “Sebelumnya tim ini sukses mengantarkan PSSA Asahan promosi ke Divisi Utama. Kita ingin hal seperti itu terulang lagi,” bilang Kamaluddin.  “Jika masih ingin bersama membangkitkan sepak bola Sumut, ada perusahaan perkebunan di Sumut bersedia menampung anak-anak ini di dalam satu klub dan mengangkat mereka sebagai karyawan perkebunan,” pungkas  Kamaluddin.  (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/