26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Polandia vs Portugal: Awas Bikin Ngantuk

Sementara itu, soal macetnya lini depan Portugal disebut-sebut ada kaitannya dengan style Santos yang defensif selama melatih Yunani. Periode 2010 hingga 2014, Santos memang membesut juara Euro 2004.

Hal tersebut dibantah oleh salah satu anak buah Santos, Nani. Diberitakan Goal saat di Yunani, tak ada talenta yang punya kemampuan ofensif sekuat Ronaldo, Nani, atau Ricardo Quaresma.

Sehingga mau tak mau, Santos memakai kolektivitas sebagai senajata utama tim. Dalam kurun waktu empat tahun, Santos membawa Yunani bermain 49 kali. Detilnya 26 kali menang, 17 kali imbang, dan enam kali kalah. Di tangan Santos, Yunani dibawa ke perempat final Euro 2012 serta 16 besar Piala Dunia 2014.

Di sisi lain, gelandang Polandia Jakub Blaszczykowski kemarin (29/6) kepada UEFA berkata secara individu Portugal memang lebih mentereng ketimbang Polandia.

“Selama bertahun-tahun Portugal adalah tim yang punya tradisi bagus. Namun kami punya kekuatan potensial yang bisa saja membuat Portugal bersedih,” kata Kuba, sapaan Jakub Blaszczykowski. “Kami pun punya pemain kualitas dunia jadi kami tidaklah inferior,” tambah pemain 30 tahun itu.

Di kubu Polandia hanya kiper Wojciech Szczesny yang absen karena cedera. Sedang tambahan tenaga buat Polandia hadir karena gelandang Bartosz Kapustka sudah bebas dari hukuman akumulasi kartu kuning.

Kuba juga bersiap untuk kembali adu penalti melawan Portugal ini. Kedua tim di 16 besar lalu sama-sama bermain hingga 120 menit sebelum akhirnya meraih kemenangan.

Pemain Fiorentina itu juga terlecut kesuksesan yang didapatnya satu dasawarsa silam. Di kualifikasi Euro 2008 lalu, Portugal pernah digebuk oleh Polandia dengan skor 2-1.

Bek Polandia Michal Pazdan kepada A Bola berkata seandainya Portugal bukan sekedar Ronaldo yang diwaspadai. Portugal masih banyak talenta melimpah meski salah satu yang terbaik adalah Ronaldo.

“Kami harus mewaspadai trisula penyerangan Portugal, Nani-Quaresma-Ronaldo. Kami tak bisa memandang mereka sebagai individu, melainkan sebagai satu tim,” tegas Pazdan. (dra/jpg)

Sementara itu, soal macetnya lini depan Portugal disebut-sebut ada kaitannya dengan style Santos yang defensif selama melatih Yunani. Periode 2010 hingga 2014, Santos memang membesut juara Euro 2004.

Hal tersebut dibantah oleh salah satu anak buah Santos, Nani. Diberitakan Goal saat di Yunani, tak ada talenta yang punya kemampuan ofensif sekuat Ronaldo, Nani, atau Ricardo Quaresma.

Sehingga mau tak mau, Santos memakai kolektivitas sebagai senajata utama tim. Dalam kurun waktu empat tahun, Santos membawa Yunani bermain 49 kali. Detilnya 26 kali menang, 17 kali imbang, dan enam kali kalah. Di tangan Santos, Yunani dibawa ke perempat final Euro 2012 serta 16 besar Piala Dunia 2014.

Di sisi lain, gelandang Polandia Jakub Blaszczykowski kemarin (29/6) kepada UEFA berkata secara individu Portugal memang lebih mentereng ketimbang Polandia.

“Selama bertahun-tahun Portugal adalah tim yang punya tradisi bagus. Namun kami punya kekuatan potensial yang bisa saja membuat Portugal bersedih,” kata Kuba, sapaan Jakub Blaszczykowski. “Kami pun punya pemain kualitas dunia jadi kami tidaklah inferior,” tambah pemain 30 tahun itu.

Di kubu Polandia hanya kiper Wojciech Szczesny yang absen karena cedera. Sedang tambahan tenaga buat Polandia hadir karena gelandang Bartosz Kapustka sudah bebas dari hukuman akumulasi kartu kuning.

Kuba juga bersiap untuk kembali adu penalti melawan Portugal ini. Kedua tim di 16 besar lalu sama-sama bermain hingga 120 menit sebelum akhirnya meraih kemenangan.

Pemain Fiorentina itu juga terlecut kesuksesan yang didapatnya satu dasawarsa silam. Di kualifikasi Euro 2008 lalu, Portugal pernah digebuk oleh Polandia dengan skor 2-1.

Bek Polandia Michal Pazdan kepada A Bola berkata seandainya Portugal bukan sekedar Ronaldo yang diwaspadai. Portugal masih banyak talenta melimpah meski salah satu yang terbaik adalah Ronaldo.

“Kami harus mewaspadai trisula penyerangan Portugal, Nani-Quaresma-Ronaldo. Kami tak bisa memandang mereka sebagai individu, melainkan sebagai satu tim,” tegas Pazdan. (dra/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru