25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Polandia vs Portugal: Awas Bikin Ngantuk

AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES Gelandang Polandia, Jakub Blaszczykowski (kiri) merayakan gol pembuka dengan rekan timnya, pada putaran enam belas pertandingan sepak bola Euro 2016, antara Swiss dan Polandia, di Stadion Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne pada 25 Juni 2016.
AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES
Gelandang Polandia, Jakub Blaszczykowski (kiri) merayakan gol pembuka dengan rekan timnya, pada putaran enam belas pertandingan sepak bola Euro 2016, antara Swiss dan Polandia, di Stadion Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne pada 25 Juni 2016.

MARSEILLE, SUMUTPOS.CO – Di antara empat partai perempat final Euro 2016, laga Polandia lawan Portugal berpotensi jadi yang paling boring. Alasannya sederhana, performa keduanya di 16 besar lalu bikin ngantuk.

Polandia melaju ke delapan besar setelah melalui adu drama penalti. Bermain imbang 1-1 lawan Swiss (25/6), Robert Lewandowski dkk akhirnya menang 5-4 atas Swiss.

Sementara Portugal tak kalah memble ketimbang Polandia. Meski menang tipis 1-0 atas Kroasia (26/6) 16 besar, Cristiano Ronaldo dkk tanpa shot on goal hingga extra time pertama! Bukan tak mungkin Portugal versus Kroasia lalu menggondol predikat laga paling menjemukan di Euro kali ini.

Dini hari nanti (1/7) di Stade Velodrome bentrok keduanya dibayang-bayangi berbagai predikat buruk. Monoton, bikin ngantuk, atauoun laga tak bermutu. Apalagi kedua penggerak tim, Lewy, julukan Robert Lewandowski, dan Ronaldo belum juga menunjukkan kualitas kebintangan mereka.

Ronaldo seperti ditulis Goal kemarin (29/6) memang belum menjanjikan. Namun setidaknya sudah ada dua gol yang dihasilkan dalam empat laga yang di Euro ini. Sementara Lewy, baru mencetak gol ketika drama penalti lawan Swiss lalu.

“Saya selalu berkata mimpi pribadi saya adalah mempersembahkan trofi buat Portugal,” kata pemain Real Madrid itu. “Meski sudah memenangi banyak gelar dalam karir saya, namun menang dengan Portugal adalah penting. Itu adalah mimpi besar yang harus dipenuhi,” tambah Ronaldo.

Patner Ronaldo di lini depan, Nani kepada A Bola kemarin (29/6) berkata sama seperti Ronaldo membawa Seleccao Das Quinas, julukan Portugal, juara adalah kebanggaan. Karena itu, jika Euro ini ibarat perang maka strategi yang dibutuhkan adalah habis-habisan.

“Saya merasa dalam fase terbaik untuk berkontribusi buat Portugal. Bermain, mencetak gol, dan membantu kesuksesan bagi Portugal,” ucap Nani.

Jika dilihat lini per lini, maka lini depan Portugal mendingan ketimbang Polandia. Sampai 16 besar lalu, Portugal menghasilkan lima gol. Sedang Polandia hanya tiga gol.

Akan tetapi, lini belakang Polandia jauh lebih kokoh ketimbang Portugal. Anak asuh Adam Nawalka tersebut baru kebobolan satu gol hingga 16 besar. Bandingkan Portigal yang sudah jebol empat gol dalam empat laga.

Artinya rata-rata angka kebobolan Portugal per laga adalah satu di Euro ini. Sedangkan Polandia rasio kebobolan per laga cukup kecil, hanya 0,25 gol per laga.

Arsitek Portugal Fernando Santos dalam Indian Express kemarin berkata Polandia sangatlah berbahaya. Walau faktanya, agresifitas dan gol Biale Orly, julukan Polandia, masih di bawah Portugal.

“Semua tim yang bisa mencapai delapan besar pastinya sangat kuat. Ketika Polandia versus Swiss saya menyaksikan bagaimana di extra time Polandia membaik ketimbang Swiss,” ucap Santos.

Mantan pelatih Yunani itupun menyadari kalau Lewy belum ‘meledak’ hingga 16 besar lalu. Hal itulah yang malah mencemaskan Santos. Jangan-jangan momentum Lewy menjadi sosok menakutkan terjadi di perempat final ini.

Pelatih 61 tahun itu juga menggaris bawahi jika Polandia bukan hanya Lewy. Masih ada pemain seperti Jakub B?aszczykowski, Arkadiusz Milik, dan Arkadiusz Milik.

“Kami tak akan fokus dengan seorang penyeramg saja. Polandia memiliki keseimbangan dalam permainan,” tutur Santos. Pria kelahiran Lisbon itu menengok proses ketiga gol yang dihasilkan Polandia. Satu dari open play, satu counter attack, dan satu set piece.

Bandingkan dengan lima gol oleh Portugal. Dari open play jumlahnya lebih banyak, yakni tiga gol. Sedang set piece satu dan sisanya counter attack.

AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES Gelandang Polandia, Jakub Blaszczykowski (kiri) merayakan gol pembuka dengan rekan timnya, pada putaran enam belas pertandingan sepak bola Euro 2016, antara Swiss dan Polandia, di Stadion Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne pada 25 Juni 2016.
AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES
Gelandang Polandia, Jakub Blaszczykowski (kiri) merayakan gol pembuka dengan rekan timnya, pada putaran enam belas pertandingan sepak bola Euro 2016, antara Swiss dan Polandia, di Stadion Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne pada 25 Juni 2016.

MARSEILLE, SUMUTPOS.CO – Di antara empat partai perempat final Euro 2016, laga Polandia lawan Portugal berpotensi jadi yang paling boring. Alasannya sederhana, performa keduanya di 16 besar lalu bikin ngantuk.

Polandia melaju ke delapan besar setelah melalui adu drama penalti. Bermain imbang 1-1 lawan Swiss (25/6), Robert Lewandowski dkk akhirnya menang 5-4 atas Swiss.

Sementara Portugal tak kalah memble ketimbang Polandia. Meski menang tipis 1-0 atas Kroasia (26/6) 16 besar, Cristiano Ronaldo dkk tanpa shot on goal hingga extra time pertama! Bukan tak mungkin Portugal versus Kroasia lalu menggondol predikat laga paling menjemukan di Euro kali ini.

Dini hari nanti (1/7) di Stade Velodrome bentrok keduanya dibayang-bayangi berbagai predikat buruk. Monoton, bikin ngantuk, atauoun laga tak bermutu. Apalagi kedua penggerak tim, Lewy, julukan Robert Lewandowski, dan Ronaldo belum juga menunjukkan kualitas kebintangan mereka.

Ronaldo seperti ditulis Goal kemarin (29/6) memang belum menjanjikan. Namun setidaknya sudah ada dua gol yang dihasilkan dalam empat laga yang di Euro ini. Sementara Lewy, baru mencetak gol ketika drama penalti lawan Swiss lalu.

“Saya selalu berkata mimpi pribadi saya adalah mempersembahkan trofi buat Portugal,” kata pemain Real Madrid itu. “Meski sudah memenangi banyak gelar dalam karir saya, namun menang dengan Portugal adalah penting. Itu adalah mimpi besar yang harus dipenuhi,” tambah Ronaldo.

Patner Ronaldo di lini depan, Nani kepada A Bola kemarin (29/6) berkata sama seperti Ronaldo membawa Seleccao Das Quinas, julukan Portugal, juara adalah kebanggaan. Karena itu, jika Euro ini ibarat perang maka strategi yang dibutuhkan adalah habis-habisan.

“Saya merasa dalam fase terbaik untuk berkontribusi buat Portugal. Bermain, mencetak gol, dan membantu kesuksesan bagi Portugal,” ucap Nani.

Jika dilihat lini per lini, maka lini depan Portugal mendingan ketimbang Polandia. Sampai 16 besar lalu, Portugal menghasilkan lima gol. Sedang Polandia hanya tiga gol.

Akan tetapi, lini belakang Polandia jauh lebih kokoh ketimbang Portugal. Anak asuh Adam Nawalka tersebut baru kebobolan satu gol hingga 16 besar. Bandingkan Portigal yang sudah jebol empat gol dalam empat laga.

Artinya rata-rata angka kebobolan Portugal per laga adalah satu di Euro ini. Sedangkan Polandia rasio kebobolan per laga cukup kecil, hanya 0,25 gol per laga.

Arsitek Portugal Fernando Santos dalam Indian Express kemarin berkata Polandia sangatlah berbahaya. Walau faktanya, agresifitas dan gol Biale Orly, julukan Polandia, masih di bawah Portugal.

“Semua tim yang bisa mencapai delapan besar pastinya sangat kuat. Ketika Polandia versus Swiss saya menyaksikan bagaimana di extra time Polandia membaik ketimbang Swiss,” ucap Santos.

Mantan pelatih Yunani itupun menyadari kalau Lewy belum ‘meledak’ hingga 16 besar lalu. Hal itulah yang malah mencemaskan Santos. Jangan-jangan momentum Lewy menjadi sosok menakutkan terjadi di perempat final ini.

Pelatih 61 tahun itu juga menggaris bawahi jika Polandia bukan hanya Lewy. Masih ada pemain seperti Jakub B?aszczykowski, Arkadiusz Milik, dan Arkadiusz Milik.

“Kami tak akan fokus dengan seorang penyeramg saja. Polandia memiliki keseimbangan dalam permainan,” tutur Santos. Pria kelahiran Lisbon itu menengok proses ketiga gol yang dihasilkan Polandia. Satu dari open play, satu counter attack, dan satu set piece.

Bandingkan dengan lima gol oleh Portugal. Dari open play jumlahnya lebih banyak, yakni tiga gol. Sedang set piece satu dan sisanya counter attack.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/