25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Sudah Terlatih Patah Hati

LONDON, SUMUTPOS.CO – Ciamik dengan unbeaten dalam lima hingga enam pekan pertama di awal musim Premier League? Manchester City sudah terbiasa. Karena, dua musim terakhir City selalu saja mampu memberi angin segar fansnya di awal-awal musim. Begitu pun ketika Josep Guardiola datang ke Etihad Campus, musim lalu.

Sempat memberi konfidensi juara bagi fans City dalam enam pekan pertama di Premier League, The Citizens bahkan pada akhir musim tidak mampu finish di posisi runner up. ”Awal musim kami selalu seperti ini,” sebut Guardiola, dalam situs resmi klub. Jika musim lalu finish di posisi ketiga, musim sebelumnya City finish di posisi keempat setelah lima laga unbeaten.

Nah pekan ketujuh musim ini pun fans City harus bersiap patah hati. Seperti saat David Silva dkk terputus rekor unbeaten-nya di White Hart Lane, London, musim lalu saat pekan ke-7. Pekannya sama, kotanya sama, tapi lawannya beda. City pada pekan ketujuh malam ini WIB bertamu ke markas Chelsea di Stamford Bridge, London (Siaran Langsung RCTI/ beIN Sport pukul 23.30 WIB).

Meski sama-sama on fire pekan lalu, City menyikat Crystal Palace 5-0 dan Chelsea bisa menang 4-0 di markas Stoke City, faktor di belakang Chelsea bisa jadi kunci utamanya. Faktor itu bernama Antonio Conte. Pasalnya Conte-lah yang satu-satunya tactician di Premier League selalu mampu mengalahkan Guardiola.

Dua kali pertemuan dalam musim pertamanya lalu, dua kali juga Guardiola dapat dibuat gigit jari Conte. Dipermalukan 1-3 di Etihad, kandangnya (3 Desember 2016), dan di Stamford Bridge menyerah 1-2 (6/4). Diwawancarai Gary Lineker di program BBC, The Premier League Show, Guardiola mengakui gelar juara jadi nilai tawarnya di City.

Nama besarnya dipertaruhkan jika dua musim tetap tanpa trofi. ”Hanya berapa trofi bisa kami dapatlah yang menghakimi kami. Tanpa itu, kami akan kacau. Kami sudah paham tentang itu,” sebut Guardiola yang di Barcelona dan Bayern Muenchen sudah memberi trofi juara pada musim pertamanya itu.

LONDON, SUMUTPOS.CO – Ciamik dengan unbeaten dalam lima hingga enam pekan pertama di awal musim Premier League? Manchester City sudah terbiasa. Karena, dua musim terakhir City selalu saja mampu memberi angin segar fansnya di awal-awal musim. Begitu pun ketika Josep Guardiola datang ke Etihad Campus, musim lalu.

Sempat memberi konfidensi juara bagi fans City dalam enam pekan pertama di Premier League, The Citizens bahkan pada akhir musim tidak mampu finish di posisi runner up. ”Awal musim kami selalu seperti ini,” sebut Guardiola, dalam situs resmi klub. Jika musim lalu finish di posisi ketiga, musim sebelumnya City finish di posisi keempat setelah lima laga unbeaten.

Nah pekan ketujuh musim ini pun fans City harus bersiap patah hati. Seperti saat David Silva dkk terputus rekor unbeaten-nya di White Hart Lane, London, musim lalu saat pekan ke-7. Pekannya sama, kotanya sama, tapi lawannya beda. City pada pekan ketujuh malam ini WIB bertamu ke markas Chelsea di Stamford Bridge, London (Siaran Langsung RCTI/ beIN Sport pukul 23.30 WIB).

Meski sama-sama on fire pekan lalu, City menyikat Crystal Palace 5-0 dan Chelsea bisa menang 4-0 di markas Stoke City, faktor di belakang Chelsea bisa jadi kunci utamanya. Faktor itu bernama Antonio Conte. Pasalnya Conte-lah yang satu-satunya tactician di Premier League selalu mampu mengalahkan Guardiola.

Dua kali pertemuan dalam musim pertamanya lalu, dua kali juga Guardiola dapat dibuat gigit jari Conte. Dipermalukan 1-3 di Etihad, kandangnya (3 Desember 2016), dan di Stamford Bridge menyerah 1-2 (6/4). Diwawancarai Gary Lineker di program BBC, The Premier League Show, Guardiola mengakui gelar juara jadi nilai tawarnya di City.

Nama besarnya dipertaruhkan jika dua musim tetap tanpa trofi. ”Hanya berapa trofi bisa kami dapatlah yang menghakimi kami. Tanpa itu, kami akan kacau. Kami sudah paham tentang itu,” sebut Guardiola yang di Barcelona dan Bayern Muenchen sudah memberi trofi juara pada musim pertamanya itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/