25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Akui Red Bull Lebih Cepat

MILTON KEYNES – Jelang dilangsungkannya GP India (28/10) lalu, pembalap Ferrari, Fernando Alonso mengatakan bahwa selain melawan Sebastian Vettel, ia juga akan menghadapi Adrian Newey (direktur teknik Red Bull). Namun, Vettel rupanya tak senang dengan pernyataan tersebut.

Sejak dua tahun ke belakang, di bawah kendali Newey, Red Bull memang menjadi salah satu tim menakutkan. Namun, Vettel mengatakan bahwa semestinya, yang mendapat apresiasi adalah seluruh anggota tim Red Bull, bukan hanya satu-dua anggota tim.

“Saya tidak berpikir kalau secara umum hanya terjadi pertarungan antara para pembalap. Tapi, lebih kepada kompetisi antarta tim dan seluruh anggota tim,” ujar Vettel.
“Jika Anda datang ke garasi Red Bull, Anda akan melihat semua individu menunjukkan komitmennya untuk membuat tim jadi lebih kompetitif. Jadi, saya pikir tidak fair jika pernyataan itu ditujukan kepada salah satu anggota tim saja,” sambungnya.

Memang apa yang diungkapkan Alonso bertolak belakang dengan statemen yang dilontarkan bos Bos Ferrari Stefano Domenicali yang secara jujur mengakui jika Red Bull lebih unggul.
Sejak gelaran Grand Prix (GP) Singapura (23/9) lalu, Vettel terus melaju paling depan tanpa mampu dihentikan para pesaingnya. Rentetan kemenangan itu juga membuat pembalap asal Jerman tersebut menggeser Alonso dari Ferrari di puncak klasemen sementara F1.

Kendati demikian, Domenicali tidak putus asa. Ia yakin, Ferrari masih mampu kompetitif dan tak berhenti menyaingi Red Bull. Menurutnya, tim yang paling kuat tidak selalu menjadi pemenang.

“Jelas bahwa saat ini Red Bull memiliki mobil yang lebih baik dari kami. Tapi, apa yang bisa kami katakan? Kami tak boleh menangis, tapi harus terus bekerja keras,” ujar Domenicali, seperti dilansir The Star, Selasa (30/10).
“Dengan mengatakan mereka lebih kuat, kami tidak boleh mengganti cara pendekatan kepada para anggota tim. Saya telah berkata kepada mereka, ‘dengar, pada Piala Dunia 1982, tim kita (Italia) bukanlah yang terkuat, tapi kita berhasil meraih gelar juara’” sambungnya.

Dengan tiga seri tersisa, (di Uni Emirat Arab, AS, dan Brasil), Alonso yang kini tertinggal 13 poin dari Vettel, masih berpeluang merebut gelar juara dunia ketiganya. Dan, Domenicali pun menekankan kalau timnya tak akan menyerah hingga perburuan gelar juara dunia benar-benar berakhir.

“Dengan adanya Fernando, kami mempunyai semacam kemewahan, karena dia adalah pembalap No.1. Jadi, kami akan terus berusaha dan tak akan menyerah hingga akhir,” pungkas Domenicali.
Setelah dua tahun berturut-turut meraih gelar juara konstruktor F1, Red Bull berpeluang melakukannya lagi tahun ini. Saat ini, mereka berada di puncak klasemen sementara, dengan koleksi 407 poin, atau unggul 91 poin dari Ferrari di tempat kedua. (bbs/jpnn)

MILTON KEYNES – Jelang dilangsungkannya GP India (28/10) lalu, pembalap Ferrari, Fernando Alonso mengatakan bahwa selain melawan Sebastian Vettel, ia juga akan menghadapi Adrian Newey (direktur teknik Red Bull). Namun, Vettel rupanya tak senang dengan pernyataan tersebut.

Sejak dua tahun ke belakang, di bawah kendali Newey, Red Bull memang menjadi salah satu tim menakutkan. Namun, Vettel mengatakan bahwa semestinya, yang mendapat apresiasi adalah seluruh anggota tim Red Bull, bukan hanya satu-dua anggota tim.

“Saya tidak berpikir kalau secara umum hanya terjadi pertarungan antara para pembalap. Tapi, lebih kepada kompetisi antarta tim dan seluruh anggota tim,” ujar Vettel.
“Jika Anda datang ke garasi Red Bull, Anda akan melihat semua individu menunjukkan komitmennya untuk membuat tim jadi lebih kompetitif. Jadi, saya pikir tidak fair jika pernyataan itu ditujukan kepada salah satu anggota tim saja,” sambungnya.

Memang apa yang diungkapkan Alonso bertolak belakang dengan statemen yang dilontarkan bos Bos Ferrari Stefano Domenicali yang secara jujur mengakui jika Red Bull lebih unggul.
Sejak gelaran Grand Prix (GP) Singapura (23/9) lalu, Vettel terus melaju paling depan tanpa mampu dihentikan para pesaingnya. Rentetan kemenangan itu juga membuat pembalap asal Jerman tersebut menggeser Alonso dari Ferrari di puncak klasemen sementara F1.

Kendati demikian, Domenicali tidak putus asa. Ia yakin, Ferrari masih mampu kompetitif dan tak berhenti menyaingi Red Bull. Menurutnya, tim yang paling kuat tidak selalu menjadi pemenang.

“Jelas bahwa saat ini Red Bull memiliki mobil yang lebih baik dari kami. Tapi, apa yang bisa kami katakan? Kami tak boleh menangis, tapi harus terus bekerja keras,” ujar Domenicali, seperti dilansir The Star, Selasa (30/10).
“Dengan mengatakan mereka lebih kuat, kami tidak boleh mengganti cara pendekatan kepada para anggota tim. Saya telah berkata kepada mereka, ‘dengar, pada Piala Dunia 1982, tim kita (Italia) bukanlah yang terkuat, tapi kita berhasil meraih gelar juara’” sambungnya.

Dengan tiga seri tersisa, (di Uni Emirat Arab, AS, dan Brasil), Alonso yang kini tertinggal 13 poin dari Vettel, masih berpeluang merebut gelar juara dunia ketiganya. Dan, Domenicali pun menekankan kalau timnya tak akan menyerah hingga perburuan gelar juara dunia benar-benar berakhir.

“Dengan adanya Fernando, kami mempunyai semacam kemewahan, karena dia adalah pembalap No.1. Jadi, kami akan terus berusaha dan tak akan menyerah hingga akhir,” pungkas Domenicali.
Setelah dua tahun berturut-turut meraih gelar juara konstruktor F1, Red Bull berpeluang melakukannya lagi tahun ini. Saat ini, mereka berada di puncak klasemen sementara, dengan koleksi 407 poin, atau unggul 91 poin dari Ferrari di tempat kedua. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/