25.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Brandon Roy Belum Menyerah

MINNEAPOLIS-Brandon Roy belum menyerah. Salah satu shooting guard paling hebat yang pernah beredar di orbit NBA tersebut akan berjuang keras menghadapi cedera lutut parah yang kembali menerjangnya.

“Dalam dua hari terakhir, saya memikirkan semua kemungkinan. Dan kesimpulannya adalah saya akan melanjutkan karir basket saya,” kata Roy seperti dilansir ESPN.

“Saya memutuskan untuk mengeksplorasi ospi treatment terkait rencana rehabilitasi saya. Tujuan saya adalah kembali ke basket, sehat, dans egera membantu tim kami,” imbuhnya.

Riwayat cedera pemain 28 tahun yang membela Minnesota Timberwolves itu memang mengenaskan. Pada musim 2010-2011 Roy yang bermain untuk Portland Trail Blazers memutuskan untuk pensiun dini karena cedera lutut di dua lututnya yang kronis.
Padahal Roy sedang berada dipuncak penampilan. Dalam tiga musim sebelumnya, pemain bertinggi 198 cm tersebut terpilih masuk NBA All-Star tiga kali (2008-2010). Selain itu, dia konsisten mengantarkan Trail Blazers menembus playoff, mengatasi persaingan ketat wilayah barat.

Kabar itu sangat menyedihkan bagi pendukung Trail Blazers. Padahal semua tahu bahwa Roy sudah bermasalah dengan cedera lutut sejak SMA. Total, jebolan Universty of Washington dia sudah delapan kali menjalani operasi lutut.

Paska pensiun Roy menjalani aktif menjalani terapi platelet-rich plasma. Kondisinya semakin membaik, memutuskan untuk comeback. Karena reputasinya, banyak tim yang menawari bergabung. Antara lain Dallas Mavericks, Chicago Bulls, dan Golden State Warriors.
Namun Roy mengabaikan itu semua dan memutuskan untuk menerima pinangan Timberwolves dengan kontrak berdurasi dua tahun sebesar USD 10 Juta (Sekitar Rp 96,4 miliar).

Sayangnya, Roy hanya bermain lima kali. Cederanya kembali kambuh saat pramusim dan membuat minute play-nya minim. Pemain yang selama di Trailbazers menjadi supestar tersebut harus rela berganti peran menjadi cadangan. Roy hanya mencetak rata-rata 5,8 poin dan 2,8 rebound per game. Pemain kelahiran Seattle itu sudah tidak bermain sejak 9 November silam.

Kondisi ini membuat posisi Roy tidak aman. Timberwolves baru membayarnya USD 5 Juta. Sedangkan separuhnya tergantung bagaimana keputusan Roy. Jika dia pensiun, maka Timbervolwes tak berhak membayar uang kekurangannya.
Di sisi lain, pihak Timberwolves memberikan dukungan besar pada kesembuhan Roy. Presiden tim David Kahn mengatakan bahwa tim berharap roy kembali. (nur/jpnn)

MINNEAPOLIS-Brandon Roy belum menyerah. Salah satu shooting guard paling hebat yang pernah beredar di orbit NBA tersebut akan berjuang keras menghadapi cedera lutut parah yang kembali menerjangnya.

“Dalam dua hari terakhir, saya memikirkan semua kemungkinan. Dan kesimpulannya adalah saya akan melanjutkan karir basket saya,” kata Roy seperti dilansir ESPN.

“Saya memutuskan untuk mengeksplorasi ospi treatment terkait rencana rehabilitasi saya. Tujuan saya adalah kembali ke basket, sehat, dans egera membantu tim kami,” imbuhnya.

Riwayat cedera pemain 28 tahun yang membela Minnesota Timberwolves itu memang mengenaskan. Pada musim 2010-2011 Roy yang bermain untuk Portland Trail Blazers memutuskan untuk pensiun dini karena cedera lutut di dua lututnya yang kronis.
Padahal Roy sedang berada dipuncak penampilan. Dalam tiga musim sebelumnya, pemain bertinggi 198 cm tersebut terpilih masuk NBA All-Star tiga kali (2008-2010). Selain itu, dia konsisten mengantarkan Trail Blazers menembus playoff, mengatasi persaingan ketat wilayah barat.

Kabar itu sangat menyedihkan bagi pendukung Trail Blazers. Padahal semua tahu bahwa Roy sudah bermasalah dengan cedera lutut sejak SMA. Total, jebolan Universty of Washington dia sudah delapan kali menjalani operasi lutut.

Paska pensiun Roy menjalani aktif menjalani terapi platelet-rich plasma. Kondisinya semakin membaik, memutuskan untuk comeback. Karena reputasinya, banyak tim yang menawari bergabung. Antara lain Dallas Mavericks, Chicago Bulls, dan Golden State Warriors.
Namun Roy mengabaikan itu semua dan memutuskan untuk menerima pinangan Timberwolves dengan kontrak berdurasi dua tahun sebesar USD 10 Juta (Sekitar Rp 96,4 miliar).

Sayangnya, Roy hanya bermain lima kali. Cederanya kembali kambuh saat pramusim dan membuat minute play-nya minim. Pemain yang selama di Trailbazers menjadi supestar tersebut harus rela berganti peran menjadi cadangan. Roy hanya mencetak rata-rata 5,8 poin dan 2,8 rebound per game. Pemain kelahiran Seattle itu sudah tidak bermain sejak 9 November silam.

Kondisi ini membuat posisi Roy tidak aman. Timberwolves baru membayarnya USD 5 Juta. Sedangkan separuhnya tergantung bagaimana keputusan Roy. Jika dia pensiun, maka Timbervolwes tak berhak membayar uang kekurangannya.
Di sisi lain, pihak Timberwolves memberikan dukungan besar pada kesembuhan Roy. Presiden tim David Kahn mengatakan bahwa tim berharap roy kembali. (nur/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/