27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

PT PeSeMeS Masih Ilegal

MEDAN- PSSI akhirnya mengakui kepengurusan PSMS Medan yang diketuai dr M Fauzi Nasution Spb melalui kongres tahunan kemarin. Namun Ayam Kinantan belum bisa langsung mengikuti Kompetisi Divisi Utama musim ini, sebab PT PeSeMeS sebagai pengelola klub tersebut belum sah atau illegal.

PT PeSeMeS dianggap illegal karena hingga sekarang masih tertulis nama Benny Sihotang sebagai ketua umum, bukan dr M Fauzi Nasution. Dengan demikian, agar PSMS bisa mengikuti kompetisi musim ini, nama ketua umum harus diubah. “Ya, dalam akte PT PeSeMeS itu yang tertulis sebagai Ketua Umum PSMS adalah Benny Sihotang, bukan dr Fauzi. Jadi, untuk bisa mengikuti kompetisi musim ini, nama ketua umum itu harus diubah,” kata Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di Medan, Jumat (31/1).

Logo PSMS Medan
Logo PSMS Medan

Dijelaskan, secara organisasi PSMS Medan yang diketuai dr Fauzi ini sudah diakui PSSI. Klub-klub anggota PSMS sudah mencabut mandat dua kepengurusan lama yakni versi Benny Sihotang dan Indra Sakti Harahap. “Kalau secara organisasi, PSMS yang dipegang oleh dr Fauzi sudah valid, sehingga tak ada lagi dualisme. Namun, untuk legalitas perusahaan, PT PeSeMeS belum sah dan harus segera diperbaiki,” jelasnya.

Ditambahkan, pihak PSMS harus segera memperbaiki akte PT PeSeMeS tersebut. Pasalnya, pihak Badan Liga Indonesia (BLI) bakal segera melakukan verifikasi. Dan, jika PT PeSeMeS tersebut belum diselesaikan saat verfikasi, maka PSMS terancam tidak lolos. “Karena itu, saya meminta agar semua pengurus segera melakukan perbaikan. Saya juga meminta kepada klub-klub anggota PSMS untuk membantu kepengurusan yang baru ini,” pintanya.

Mantan Ketua Pengprov PSSI Sumut ini juga meminta agar Indra Sakti Harahap dan Benny Sihotang yang sempat berseteru pada musim lalu, bisa bersatu kembali. Keduanya diharapkan dirangkul dalam kepengurusan baru ini, sehingga PSMS Medan bisa lebih maju lagi. “Walaupun Indra Sakti tersangkut kasus gaji pemain, tapi dia memiliki pengalaman mengurus PSMS ini. Dia juga bisa membeli saham atas nama ketua lama,” paparnya.

Pada kesempatan ini, Djohar juga meminta agar PSMS segera menyelesaikan tunggakan gaji pemain, sebab kompetisi segera bergulir. “Memang kepengurusan saat ini tak ada kaitannya dengan tunggakan gaji itu, tapi kan tetap membawa nama klub. Jadi, kepengurusan sekarang bisa membayar berupa tali asih sesuai dengan urusan internal. Yang penting ada kesepatakan bersama,” sebutnya.

Sementara itu, Direktur PT PeSeMeS Medan, Syukri Wardi mengatakan akan segera menyelesaikan permasalahan PT PeSeMeS tersebut secepatnya. Dia menyebutkan, persoalan ini tidak akan membutuhkan waktu lama, karena hanya mengganti nama Benny Sihotang menjadi dr Fauzi Nasution. “Besok (hari ini, red) sudah selesai, tinggal menggantikan nama saja. Setelah diganti, kita akan segera mendaftarkannya,” katanya.

Soal tunggakan gaji pemain, pihaknya masih membuka kesempatan kepada pemain yang belum menerima yakni 10 orang pemain, karena yang sudah menerima ada 15 orang.(ban/dek)

MEDAN- PSSI akhirnya mengakui kepengurusan PSMS Medan yang diketuai dr M Fauzi Nasution Spb melalui kongres tahunan kemarin. Namun Ayam Kinantan belum bisa langsung mengikuti Kompetisi Divisi Utama musim ini, sebab PT PeSeMeS sebagai pengelola klub tersebut belum sah atau illegal.

PT PeSeMeS dianggap illegal karena hingga sekarang masih tertulis nama Benny Sihotang sebagai ketua umum, bukan dr M Fauzi Nasution. Dengan demikian, agar PSMS bisa mengikuti kompetisi musim ini, nama ketua umum harus diubah. “Ya, dalam akte PT PeSeMeS itu yang tertulis sebagai Ketua Umum PSMS adalah Benny Sihotang, bukan dr Fauzi. Jadi, untuk bisa mengikuti kompetisi musim ini, nama ketua umum itu harus diubah,” kata Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di Medan, Jumat (31/1).

Logo PSMS Medan
Logo PSMS Medan

Dijelaskan, secara organisasi PSMS Medan yang diketuai dr Fauzi ini sudah diakui PSSI. Klub-klub anggota PSMS sudah mencabut mandat dua kepengurusan lama yakni versi Benny Sihotang dan Indra Sakti Harahap. “Kalau secara organisasi, PSMS yang dipegang oleh dr Fauzi sudah valid, sehingga tak ada lagi dualisme. Namun, untuk legalitas perusahaan, PT PeSeMeS belum sah dan harus segera diperbaiki,” jelasnya.

Ditambahkan, pihak PSMS harus segera memperbaiki akte PT PeSeMeS tersebut. Pasalnya, pihak Badan Liga Indonesia (BLI) bakal segera melakukan verifikasi. Dan, jika PT PeSeMeS tersebut belum diselesaikan saat verfikasi, maka PSMS terancam tidak lolos. “Karena itu, saya meminta agar semua pengurus segera melakukan perbaikan. Saya juga meminta kepada klub-klub anggota PSMS untuk membantu kepengurusan yang baru ini,” pintanya.

Mantan Ketua Pengprov PSSI Sumut ini juga meminta agar Indra Sakti Harahap dan Benny Sihotang yang sempat berseteru pada musim lalu, bisa bersatu kembali. Keduanya diharapkan dirangkul dalam kepengurusan baru ini, sehingga PSMS Medan bisa lebih maju lagi. “Walaupun Indra Sakti tersangkut kasus gaji pemain, tapi dia memiliki pengalaman mengurus PSMS ini. Dia juga bisa membeli saham atas nama ketua lama,” paparnya.

Pada kesempatan ini, Djohar juga meminta agar PSMS segera menyelesaikan tunggakan gaji pemain, sebab kompetisi segera bergulir. “Memang kepengurusan saat ini tak ada kaitannya dengan tunggakan gaji itu, tapi kan tetap membawa nama klub. Jadi, kepengurusan sekarang bisa membayar berupa tali asih sesuai dengan urusan internal. Yang penting ada kesepatakan bersama,” sebutnya.

Sementara itu, Direktur PT PeSeMeS Medan, Syukri Wardi mengatakan akan segera menyelesaikan permasalahan PT PeSeMeS tersebut secepatnya. Dia menyebutkan, persoalan ini tidak akan membutuhkan waktu lama, karena hanya mengganti nama Benny Sihotang menjadi dr Fauzi Nasution. “Besok (hari ini, red) sudah selesai, tinggal menggantikan nama saja. Setelah diganti, kita akan segera mendaftarkannya,” katanya.

Soal tunggakan gaji pemain, pihaknya masih membuka kesempatan kepada pemain yang belum menerima yakni 10 orang pemain, karena yang sudah menerima ada 15 orang.(ban/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/