31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Ketua Umum Menghilang, Manajer Cari Utangan

MEDAN- PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) akan menjalani misi berat di dua laga terakhirnya di markas PS Bengkulu (4/6) dan PS Bangka (9/6). Bukan hanya soal teknis yang menyita pikiran tim pelatih, namun juga amunisi untuk keberangkatan. Apalagi kalau bukan dana untuk keberangkatan yang masih kabur.

Ya, sampai kemarin, tim pelatih masih juga harus memikirkan kepastian berangkat tim. Padahal sesuai jadwal Minggu (2/6), skuad harus sudah bertolak meninggalkan Medan.

Sebelumnya ketua umum Indra Sakti Harahap menggaransi tim tetap akan berangkat. Keputusannya, Sabtu (1/6) ini harus sudah ada.
Namun tim pelatih dan manajemen yang tersisa tak mau tinggal diam menunggu janji Indra. Toh, sudah beberapa kali mereka dikecewakan karena janji-janji tanpa realisasi. Karena itu mereka terlihat tengah sibuk mengusahakan dana pinjaman dari beberapa pihak.
”Ya katanya Sabtu (1/6) kepastiannya. Tapi sejauh ini sudah diusahakan. Mudah-mudahan tidak ada kendala dan Minggu berangkat. Bagaimanapun ceritanya tim ini harus berangkat,” ujar Suharto.

Ya, ambisi melangkah ke fase 12 besar melandasi semangat tim yang meninggi meski kondisi non teknis tak mendukung. Meski gaji belum dibayar, Hardiantono dkk memilih tetap melanjutkan dua laga tersisa.

Sebelumnya saat tim berangkat tur ke Tembilahan dan Jambi, pembiayaan tim dari kocek pribadi manajer, Sarwono. Namun nama terakhir ini sudah tak lagi tampak di mess Kebun Bunga.

Begitu juga saat tim coba menghubungi, telpon selularnya tak lagi aktif. Bahkan saat tim pelatih coba menyambangi ke kediamannya, Sarwono juga tak ada. Begitu juga dengan CEO anyar, Heru Prawono yang juga tak lagi terlihat.

Dari sisi teknis, Suharto juga harus dipusingkan dengan terancam kehilangan lagi pilarnya. Setelah Ade Chandra yang belum juga bergabung latihan sejak tim kembali dari tur Jambi-Riau, kini Novianto juga tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

“Kalau tiga pemain lainnya masih ada keterangannya. Alamsyah memang karena cedera, Dodi sedang sakit,” katanya.
Namun lagi-lagi Suharto tak punya pilihan lain selain memaksimalkan yang tersisa. Di sektor sayap ia bisa memaksimalkan Doddy ataupun Wiganda.

“Ya pengumuman pemain yang berangkat juga akan saya umumkan Sabtu (1/6) besok (hari ini-red),” jelasnya.
Pada sesi latihan kemarin, Suharto terlihat mematangkan pola baru 4-3-2-1. Selain Aidun dan Tri, Suharto masih mencari-cari sosok yang tepat. Sejauh ini pilihan ada pada Dody, Saiful ataupun M. Irfan.
“Tiga gelandang bertahan ini bukan berarti karakternya melulu bertahan. Tapi harus ada yang dominan lebih menyerang. Jadi ketika serangan balik prosesnya akan lebih cepat,” ujar Suharto. (don)

MEDAN- PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) akan menjalani misi berat di dua laga terakhirnya di markas PS Bengkulu (4/6) dan PS Bangka (9/6). Bukan hanya soal teknis yang menyita pikiran tim pelatih, namun juga amunisi untuk keberangkatan. Apalagi kalau bukan dana untuk keberangkatan yang masih kabur.

Ya, sampai kemarin, tim pelatih masih juga harus memikirkan kepastian berangkat tim. Padahal sesuai jadwal Minggu (2/6), skuad harus sudah bertolak meninggalkan Medan.

Sebelumnya ketua umum Indra Sakti Harahap menggaransi tim tetap akan berangkat. Keputusannya, Sabtu (1/6) ini harus sudah ada.
Namun tim pelatih dan manajemen yang tersisa tak mau tinggal diam menunggu janji Indra. Toh, sudah beberapa kali mereka dikecewakan karena janji-janji tanpa realisasi. Karena itu mereka terlihat tengah sibuk mengusahakan dana pinjaman dari beberapa pihak.
”Ya katanya Sabtu (1/6) kepastiannya. Tapi sejauh ini sudah diusahakan. Mudah-mudahan tidak ada kendala dan Minggu berangkat. Bagaimanapun ceritanya tim ini harus berangkat,” ujar Suharto.

Ya, ambisi melangkah ke fase 12 besar melandasi semangat tim yang meninggi meski kondisi non teknis tak mendukung. Meski gaji belum dibayar, Hardiantono dkk memilih tetap melanjutkan dua laga tersisa.

Sebelumnya saat tim berangkat tur ke Tembilahan dan Jambi, pembiayaan tim dari kocek pribadi manajer, Sarwono. Namun nama terakhir ini sudah tak lagi tampak di mess Kebun Bunga.

Begitu juga saat tim coba menghubungi, telpon selularnya tak lagi aktif. Bahkan saat tim pelatih coba menyambangi ke kediamannya, Sarwono juga tak ada. Begitu juga dengan CEO anyar, Heru Prawono yang juga tak lagi terlihat.

Dari sisi teknis, Suharto juga harus dipusingkan dengan terancam kehilangan lagi pilarnya. Setelah Ade Chandra yang belum juga bergabung latihan sejak tim kembali dari tur Jambi-Riau, kini Novianto juga tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

“Kalau tiga pemain lainnya masih ada keterangannya. Alamsyah memang karena cedera, Dodi sedang sakit,” katanya.
Namun lagi-lagi Suharto tak punya pilihan lain selain memaksimalkan yang tersisa. Di sektor sayap ia bisa memaksimalkan Doddy ataupun Wiganda.

“Ya pengumuman pemain yang berangkat juga akan saya umumkan Sabtu (1/6) besok (hari ini-red),” jelasnya.
Pada sesi latihan kemarin, Suharto terlihat mematangkan pola baru 4-3-2-1. Selain Aidun dan Tri, Suharto masih mencari-cari sosok yang tepat. Sejauh ini pilihan ada pada Dody, Saiful ataupun M. Irfan.
“Tiga gelandang bertahan ini bukan berarti karakternya melulu bertahan. Tapi harus ada yang dominan lebih menyerang. Jadi ketika serangan balik prosesnya akan lebih cepat,” ujar Suharto. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/