27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Terjungkal di Kandang

PSMS VS Persegres

MEDAN- PSMS harus mengakui keunggulan tim tamu Persegres Gresik dengan skor 0-1, pada lanjutan kompetisi ISL. Bermain di hadapan fans fanatiknya, PSMS tak mampu menampilkan performa terbaik di Stadion Teladan, Kamis (2/2) malam.

Padahal sebelumnya pelatih PSMS Raja Isa menargetkan kemenangan dalam empat laga yang bakal dilakoni anak-anak asuhannya itu. Menanggapi ini, eks pelatih Persipura Jayapura itu mengatakan, kekalahan tersebut merupakan tanggung jawabnya.

“Saya bertanggung jawab penuh atas kekalahan PSMS di Stadion Teladan. Hasil ini memang sangat buruk bagi masyarakat Kota Medan,” ungkapnya usai laga.

Menurutnya, dalam laga kali ini untuk memenangi pertandingan merupakan sebuah keharusan. “Tapi mungkin sudah saatnya PSMS kalah. Namun, saya sama sekali tak menyalahkan pemain, saya tetap membela mereka. Karena mereka sudah bertanding dengan maksimal,” tuturnya.

Mengenai keputusan wasit yang memang sangat banyak merugikan kedua tim, pelatih berkebangsaan Malaysia ini tak mau berkomentar. “Kita semua melihat jalannya pertandingan. Jadi saya tak perlu memberikan komentar lagi,” ujar Raja Isa.

Raja Isa juga menuturkan, sedikitnya ada 12 peluang yang didapat skuadnya selama jalannya pertandingan. Namun, lagi-lagi penyelesaian memang belum dimaksimalkan.

“Ini akan selalu menjadi permasalahan bagi kita saat melawan tim yang dipenuhi pemain-pemain berpengalaman. Seharusnya kita bisa tetap fokus, konsentrasi selama jalannya pertandingan. Ketenangan juga merupakan faktor penting, yang bisa menjaga untuk tetap bermain bagus,” katanya.
Sementara pelatih Persegres Freddy Mulli mengatakan, kesalahan PSMS berada pada ketenangan para pemain saat dalam tekanan. “Mereka harusnya bisa bermain lebih tenang, sabar dan tak terburu-buru, seperti yang kami lakukan. Kami menunggu dengan sabar saat yang tepat untuk bersama-sama melakukan serangan. Ditambah factor skill individu yang mendukung,” ujarnya.

Pelatih yang juga sempat mengarsiteki PSMS ini juga menjelaskan, awalnya mereka memang tak memiliki target untuk menang di Stadion Teladan. “Seperti pernyataan kemain, target kita hanya seri. Yang penting pemain bisa memperlihatkan permainan bagus,” kata Freddy.
Sedikit banyak, Freddy juga menyesalkan keputusan-keputusan wasit yang kerap memicu emosi pemain. “Seharusnya hal itu tak perlu dilakukan. Ya, jadi begini hasilnya, jadi tak enak,” jelaskan.

Pertandingan ini juga menurut Freddy bukanlah pertandingan tandang baginya. Karena ia merasa Medan merupakan kampungnya. “Saya merasa di sini. Dan saya memang orang Medan, saya merasa ini bukan partai tandang bagi saya,” ujarnya.

Sementara itu, gelandang Persegres Gustavo Chena yang mencetak gol bagi timnya pada menit ke-51, mengaku sedih atas kekalahan PSMS. “Saya ingin menangis atas kekalahan PSMS. Di sisi lain saya senang tim saya menang. Saya minta maaf,” tuturnya. (saz)

PSMS VS Persegres

MEDAN- PSMS harus mengakui keunggulan tim tamu Persegres Gresik dengan skor 0-1, pada lanjutan kompetisi ISL. Bermain di hadapan fans fanatiknya, PSMS tak mampu menampilkan performa terbaik di Stadion Teladan, Kamis (2/2) malam.

Padahal sebelumnya pelatih PSMS Raja Isa menargetkan kemenangan dalam empat laga yang bakal dilakoni anak-anak asuhannya itu. Menanggapi ini, eks pelatih Persipura Jayapura itu mengatakan, kekalahan tersebut merupakan tanggung jawabnya.

“Saya bertanggung jawab penuh atas kekalahan PSMS di Stadion Teladan. Hasil ini memang sangat buruk bagi masyarakat Kota Medan,” ungkapnya usai laga.

Menurutnya, dalam laga kali ini untuk memenangi pertandingan merupakan sebuah keharusan. “Tapi mungkin sudah saatnya PSMS kalah. Namun, saya sama sekali tak menyalahkan pemain, saya tetap membela mereka. Karena mereka sudah bertanding dengan maksimal,” tuturnya.

Mengenai keputusan wasit yang memang sangat banyak merugikan kedua tim, pelatih berkebangsaan Malaysia ini tak mau berkomentar. “Kita semua melihat jalannya pertandingan. Jadi saya tak perlu memberikan komentar lagi,” ujar Raja Isa.

Raja Isa juga menuturkan, sedikitnya ada 12 peluang yang didapat skuadnya selama jalannya pertandingan. Namun, lagi-lagi penyelesaian memang belum dimaksimalkan.

“Ini akan selalu menjadi permasalahan bagi kita saat melawan tim yang dipenuhi pemain-pemain berpengalaman. Seharusnya kita bisa tetap fokus, konsentrasi selama jalannya pertandingan. Ketenangan juga merupakan faktor penting, yang bisa menjaga untuk tetap bermain bagus,” katanya.
Sementara pelatih Persegres Freddy Mulli mengatakan, kesalahan PSMS berada pada ketenangan para pemain saat dalam tekanan. “Mereka harusnya bisa bermain lebih tenang, sabar dan tak terburu-buru, seperti yang kami lakukan. Kami menunggu dengan sabar saat yang tepat untuk bersama-sama melakukan serangan. Ditambah factor skill individu yang mendukung,” ujarnya.

Pelatih yang juga sempat mengarsiteki PSMS ini juga menjelaskan, awalnya mereka memang tak memiliki target untuk menang di Stadion Teladan. “Seperti pernyataan kemain, target kita hanya seri. Yang penting pemain bisa memperlihatkan permainan bagus,” kata Freddy.
Sedikit banyak, Freddy juga menyesalkan keputusan-keputusan wasit yang kerap memicu emosi pemain. “Seharusnya hal itu tak perlu dilakukan. Ya, jadi begini hasilnya, jadi tak enak,” jelaskan.

Pertandingan ini juga menurut Freddy bukanlah pertandingan tandang baginya. Karena ia merasa Medan merupakan kampungnya. “Saya merasa di sini. Dan saya memang orang Medan, saya merasa ini bukan partai tandang bagi saya,” ujarnya.

Sementara itu, gelandang Persegres Gustavo Chena yang mencetak gol bagi timnya pada menit ke-51, mengaku sedih atas kekalahan PSMS. “Saya ingin menangis atas kekalahan PSMS. Di sisi lain saya senang tim saya menang. Saya minta maaf,” tuturnya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/