MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga saat ini, skuad PSMS Medan masih dilatih oleh Pelatih Fisik Ardi Nusri. Hal ini terjadi karena Pelatih Philip Hansen belum juga bisa hadir di Kota Medan. Meski begitu, Ardi mengaku, tetap menjalin komunikasi dengan Philip, dalam hal meminta arahan terkait materi latihan untuk pemain yang ada sekarang, sembari menunggu seluruh pemain bergabung.
“Saya tetap menjalin komunikasi dengan Pelatih Philip. Kemarin saya juga tanyakan, kapan ke Medan? Menurutnya, saat ini dia masih mengurus surat-surat, dan juga kabar dari manajemen. Jadi program latihan yang saya berikan ini, merupakan arahan Pelatih Philip juga,” ungkap Ardi, Kamis (2/7).
“Pelatih Philip menginstruksikan, agar menggelar latihan apa saja yang bisa dibuat untuk sementara waktu ini. Nanti kalau sudah kumpul semua, baru bisa dijalankan program yang sudah disusun,” imbuh Ardi.
Sebagai Pelatih Fisik, fokus Ardi adalah membangun kebugaran pemain. Tapi, sesekali dia juga memberikan materi latihan dengan bola, dan sesekali membuat small game.
“Saya kan Pelatih Fisik, jadi saat ini fokus dalam daya tahan pemain dulu. Karena itu dasarnya. Dalam tim pelatih ini, saya juga tentu menghormati Pelatih Philip. Tidak bisa berikan program latihan sendiri kalau tidak dianjurkan,” jelasnya.Menurutnya, saat ini daya tahan pemainnya mengalami peningkatan grafik yang baik. Meskipun dia tidak terlalu menggenjot fisik pemain, namun ada perubahan yang lebih baik berkat sesi latihan yang sudah berjalan hampir sebulan tersebut.
“Peningkatan pasti ada. Apalagi sudah hampir sebulan mereka latihan. Naik sedikit saja, dari awal-awal mereka latihan lalu,” kata Ardi.
Sementara itu, terkait kabar kepastian kompetisi, Ardi mengaku senang. Tapi dia mengatakan, ada sedikit kendala terhadap motivasi pemain, yakni mengenai gaji. Sebab, PSSI telah mengeluarkan keputusan, klub boleh negosiasi ulang gaji dengan pemain. Dan manajemen juga masih bisa menggaji pemain sebesar 25 persen pada Juli dan Agustus ini.
Selain itu, klub Liga 1 mengalami perubahan kontrak dengan kisaran 50 persen, sedangkan klub Liga 2 di kisaran 60 persen, dengan syarat nilai kontrak baru tidak kurang dari upah minimum regional (UMR) tiap-tiap daerah.
“Kalau pemain, saat mendengar kompetisi bakal lanjut, mereka bersemangat. Tapi terkendala sedikit soal hitam di atas putih mengenai gaji. Meski belum jelas terkait masalah ini, tapi pasti juga berpengaruh terhadap pribadi masing-masing pemain,” jelasnya.
“Tapi itu nanti manajemen yang akan membahas, setelah semua pemain berkumpul. Bagaimana kesepatakannya, karena mereka juga butuh kepastian,” imbuh Ardi.
Sembari menunggu kepastian masalah itu, Ardi tak luput memberikan motivasi kepada pemainnya, agar bertindak profesional. Mengingat saat ini kompetisi sudah ada kepastian bakal bergulir kembali. Artinya latihan yang digelar saat ini mulai menunjukkan progres untuk menatap Liga 2.
“Sekarang memang perlu motivasi, dan tiap pemain berbeda-beda. Tergantung pribadinya sendiri. Tapi sudah saya sampaikan, bertindak dan berpikir secara profesional. Nah, ini tugas saya membantu mengajak dan meningkatkan motivasi mereka,” pungkasnya. (tnc/saz)