26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dipecat, Arie Pasrah

MEDAN- Striker PSMS Arie Supriatna mengaku pasrah dengan keputusan pelatih dan manajemen yang tak ingin menggunakan tenaganya lagi di sisa partai putaran kedua. Arie Supriatna meninggalkan tim sehari selepas menjalani partai lawan Sriwijaya, 28 April lalu tanpa seizin pelatih.

Pencetak dua gol selama membela PSMS musim ini, mengungkapkan kepergiaannya saat itu dikarenakan dua hal. “Ada urusan rumah tangga saya yang hanya bisa diselesaikan oleh saya. Saat itu, keputusan yang saya buat mendadak, enggak mikir pakai logika. Saya langsung ke rumah di Jakarta tanpa meminta izin pelatih. Tapi, setelah itu saya sempat hubungi asisten pelatih (Roekinoy) dan menyampaikan masalah saya dan melalui handphone asisten pelatih, saya bicara dengan Bang Harto dan meminta maaf saat itu,” ungkapnya, Minggu (6/5).

Arie mengatakan, sudah mengetahui pelatih tidak ingin memakai tenaganya sesaat sebelum lawan Persiba. Padahal, dia berharap masih bisa bermain saat melawan Persegres Gresik, besok (8/5).

“Saya sempat minta ke pelatih mau main lawan Gresik. Tapi tidak bisa, apa boleh buat. Ya sudah. Saya tahu tidak lagi di tim saat asisten pelatih bilang saya disuruh siap-siap ke Balikpapan, ternyata Bang Harto tidak memberikan lampu hijau. Ya mau bagaimana lagi,” jelasnya.

Selama ini, Arie dikenal cukup blak-blakan. Dia menegaskan, kepergiaan ke keluarganya di tengah tim sedang mempersiapkan dua laga away (Persiba dan Persegres) bukan bagian dari boikot yang disebabkan gaji urung dibayar. “Kalau memang mau boikot, kenapa enggak dari beberapa partai sebelumnya. Saya sempat ditawar dua klub di jeda putaran kedua. Tapi saya tidak terima dan masih bersama tim,” tegasnya.

Mantan pemain Persipasi ini juga menolak blunder dengan sikapnya pergi tanpa izin. “Tidak. Ini sudah risiko. Yang saya mau saat ini, oke kalau saya tidak dipakai lagi. Tapi harus ada pemberitahuan secara resmi ke saya,” tutur Arie.

Dia juga mengatakan, dengan sisa dua bulan kompetisi, akan menghabiskan waktunya bersama istri dan kedua putrinya. “Ya bersama keluarga. Paling enggak di sini, saya bisa tenang,” kata Arie lagi.

Sementara itu, Manajer PSMS Benny yang dihubungi melalui telepon selular mengatakan, akan segera memberikan surat ke Arie tanda tidak bersama PSMS lagi. “Yang jelas, Arie sudah tidak bersama tim lagi. Kami kan menghargai keputusan pelatih. Dia pergi tanpa izin. Kami akan segera menyelesaikan surat dan haknya,” jelasnya.

Benny juga menjelaskan, kondisi tim yang urung gajian memang serba sulit. Namun, dia mengaku pihaknya bisa mengerti jika ada pemain yang izin enggak mau main.(saz)

MEDAN- Striker PSMS Arie Supriatna mengaku pasrah dengan keputusan pelatih dan manajemen yang tak ingin menggunakan tenaganya lagi di sisa partai putaran kedua. Arie Supriatna meninggalkan tim sehari selepas menjalani partai lawan Sriwijaya, 28 April lalu tanpa seizin pelatih.

Pencetak dua gol selama membela PSMS musim ini, mengungkapkan kepergiaannya saat itu dikarenakan dua hal. “Ada urusan rumah tangga saya yang hanya bisa diselesaikan oleh saya. Saat itu, keputusan yang saya buat mendadak, enggak mikir pakai logika. Saya langsung ke rumah di Jakarta tanpa meminta izin pelatih. Tapi, setelah itu saya sempat hubungi asisten pelatih (Roekinoy) dan menyampaikan masalah saya dan melalui handphone asisten pelatih, saya bicara dengan Bang Harto dan meminta maaf saat itu,” ungkapnya, Minggu (6/5).

Arie mengatakan, sudah mengetahui pelatih tidak ingin memakai tenaganya sesaat sebelum lawan Persiba. Padahal, dia berharap masih bisa bermain saat melawan Persegres Gresik, besok (8/5).

“Saya sempat minta ke pelatih mau main lawan Gresik. Tapi tidak bisa, apa boleh buat. Ya sudah. Saya tahu tidak lagi di tim saat asisten pelatih bilang saya disuruh siap-siap ke Balikpapan, ternyata Bang Harto tidak memberikan lampu hijau. Ya mau bagaimana lagi,” jelasnya.

Selama ini, Arie dikenal cukup blak-blakan. Dia menegaskan, kepergiaan ke keluarganya di tengah tim sedang mempersiapkan dua laga away (Persiba dan Persegres) bukan bagian dari boikot yang disebabkan gaji urung dibayar. “Kalau memang mau boikot, kenapa enggak dari beberapa partai sebelumnya. Saya sempat ditawar dua klub di jeda putaran kedua. Tapi saya tidak terima dan masih bersama tim,” tegasnya.

Mantan pemain Persipasi ini juga menolak blunder dengan sikapnya pergi tanpa izin. “Tidak. Ini sudah risiko. Yang saya mau saat ini, oke kalau saya tidak dipakai lagi. Tapi harus ada pemberitahuan secara resmi ke saya,” tutur Arie.

Dia juga mengatakan, dengan sisa dua bulan kompetisi, akan menghabiskan waktunya bersama istri dan kedua putrinya. “Ya bersama keluarga. Paling enggak di sini, saya bisa tenang,” kata Arie lagi.

Sementara itu, Manajer PSMS Benny yang dihubungi melalui telepon selular mengatakan, akan segera memberikan surat ke Arie tanda tidak bersama PSMS lagi. “Yang jelas, Arie sudah tidak bersama tim lagi. Kami kan menghargai keputusan pelatih. Dia pergi tanpa izin. Kami akan segera menyelesaikan surat dan haknya,” jelasnya.

Benny juga menjelaskan, kondisi tim yang urung gajian memang serba sulit. Namun, dia mengaku pihaknya bisa mengerti jika ada pemain yang izin enggak mau main.(saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/