30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Indisipliner Ajwad Didepak

MEDAN-Kebersamaan Mohammad Ajwad dengan skuad PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berakhir. Pemain naturalisasi asal Maroko itu didepak, alasannya ia bertindak indisipliner.

Pelatih Kepala PSMS Edy Syahputra, menyampaikan kabar tersebut Selasa (7/5). Dan keputusan itu menurutnya mutlak atas rekomendasinya. Hal itu juga sudah disampaikan kepada manajemen dan pengurus lewat rapat kemarin. “Ajwad memang kami coret. Saya sudah sampaikan pada rapat dengan ketua umum,” tutur Edy.

Tindakan indisipliner dimaksud Edy antara lain, ia kerap menghisap rokok secara diam-diam. Padahal hal itu sangat tabu karena akan mempengaruhi stamina di lapangan. Selain itu ia juga kerap berpacaran di lingkungan mess Kebun Bunga. “Sudah banyak laporan masuk ke saya. Katanya ia sering merokok. Awalnya saya tidak yakin. Tapi setelah saya cek ternyata benar. Ada dua kali saya pergoki ia sedang merokok. Selain itu, ada kesalahan lainnya yang tidak bisa ditolerir,” ungkap Edy tanpa merinci hal tersebut.

Menurut Edy sebagai pelatih ia berhak bertindak tegas kepada pemainnya. Apalagi dua kesalahan itu termasuk tabu bagi Edy. “Bagi saya, itu pelanggaran terberat dan saya tidak bisa toleransi lagi. Ini tidak hanya berlaku buat Ajwad, pemain lain juga harus menaati setiap peraturan ini. Saya paling tidak suka jika pemain melakukan kesalahan seperti itu. Apalagi jika di hadapan saya,” tegasnya.

Namun selain itu yang menguatkan pencoretan terhadapnya adalah performa pemain berusia 19 tahun itu yang jauh dari ekspektasi Edy. Sebelumnya ia diharapkan bisa menjadi kekuatan baru di lini tengah. Dari empat laga, Ajwad tak sekalipun merumput. Proses alih statusnya disebut menjadi kendala selain menurunnya performa di lapangan. “Awalnya ia yang saya harapkan bisa menjadi playmaker di lini tengah. Ternyata performanya tidak sesuai harapan. Ia terlihat lemah dalam hal stamina dan juga kerja sama tim. Saya sudah beri waktu selama sebulan untuk dapat memperbaiki semuanya, tapi tetap saja tidak ada perkembangan. Mungkin karena prilakunya yang buruk itu akhirnya berdampak pada performanya,” ujar mantan pemain PSMS dan Medan Jaya ini.
Tanpa Ajwad, menurut Edy tak akan berpengaruh pada kekuatan skuadnya. “Tidak ada masalah. Lagi pula empat laga sebelumnya juga tanpa Ajwad. Saya harap ia memperbaiki sikapnya. Karena jika seperti itu pelatih tak akan ada yang suka,” katanya. (don)

MEDAN-Kebersamaan Mohammad Ajwad dengan skuad PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berakhir. Pemain naturalisasi asal Maroko itu didepak, alasannya ia bertindak indisipliner.

Pelatih Kepala PSMS Edy Syahputra, menyampaikan kabar tersebut Selasa (7/5). Dan keputusan itu menurutnya mutlak atas rekomendasinya. Hal itu juga sudah disampaikan kepada manajemen dan pengurus lewat rapat kemarin. “Ajwad memang kami coret. Saya sudah sampaikan pada rapat dengan ketua umum,” tutur Edy.

Tindakan indisipliner dimaksud Edy antara lain, ia kerap menghisap rokok secara diam-diam. Padahal hal itu sangat tabu karena akan mempengaruhi stamina di lapangan. Selain itu ia juga kerap berpacaran di lingkungan mess Kebun Bunga. “Sudah banyak laporan masuk ke saya. Katanya ia sering merokok. Awalnya saya tidak yakin. Tapi setelah saya cek ternyata benar. Ada dua kali saya pergoki ia sedang merokok. Selain itu, ada kesalahan lainnya yang tidak bisa ditolerir,” ungkap Edy tanpa merinci hal tersebut.

Menurut Edy sebagai pelatih ia berhak bertindak tegas kepada pemainnya. Apalagi dua kesalahan itu termasuk tabu bagi Edy. “Bagi saya, itu pelanggaran terberat dan saya tidak bisa toleransi lagi. Ini tidak hanya berlaku buat Ajwad, pemain lain juga harus menaati setiap peraturan ini. Saya paling tidak suka jika pemain melakukan kesalahan seperti itu. Apalagi jika di hadapan saya,” tegasnya.

Namun selain itu yang menguatkan pencoretan terhadapnya adalah performa pemain berusia 19 tahun itu yang jauh dari ekspektasi Edy. Sebelumnya ia diharapkan bisa menjadi kekuatan baru di lini tengah. Dari empat laga, Ajwad tak sekalipun merumput. Proses alih statusnya disebut menjadi kendala selain menurunnya performa di lapangan. “Awalnya ia yang saya harapkan bisa menjadi playmaker di lini tengah. Ternyata performanya tidak sesuai harapan. Ia terlihat lemah dalam hal stamina dan juga kerja sama tim. Saya sudah beri waktu selama sebulan untuk dapat memperbaiki semuanya, tapi tetap saja tidak ada perkembangan. Mungkin karena prilakunya yang buruk itu akhirnya berdampak pada performanya,” ujar mantan pemain PSMS dan Medan Jaya ini.
Tanpa Ajwad, menurut Edy tak akan berpengaruh pada kekuatan skuadnya. “Tidak ada masalah. Lagi pula empat laga sebelumnya juga tanpa Ajwad. Saya harap ia memperbaiki sikapnya. Karena jika seperti itu pelatih tak akan ada yang suka,” katanya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/