29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Sihar Sitorus, PSMS dan Menjadi Fans Seutuh-utuhnya

Mantan Manajer PSMS, Sihar Sitorus berada di tengah-tengah penonton di tribun saat menonton laga PSMS kontra Arema FC, Sabtu (26/5) lalu.

Oleh : Anwar Saragih

“The badge on the front of the jersey is more important than the name on the back”- lambang yang ada dibagian jersey jauh lebih penting daripada nama di belakang.

Kutipan penuh syarat itu adalah ucapan seorang pelatih sepakbola klub Inggris Newcastle, Erik Dornhelm kepada pemain berbakatnya Santiago Munez yang mulai menampakkan perasaan egois dan arogan di klub. Pun kalimat itu merupakan salah satu kutipan paling penting di film “Goal! The Dream Begins” besutan sutradara Danny Cannon yang tayang pada tahun 2005 silam.

Bila anda penggila olahraga sepakbola pun sangat mengidolakan salah satu klub dan punya klub kesayangan pula. Anda pasti sangat paham makna kalimat diatas. Sangat mudah dirasakan, namun sulit menyusunnya dalam deretan kata-kata menjadi kalimat pun paragraf panjang lalu mengucapkannya pada khalayak orang banyak. Mengapa kita mencintai sebuah klub sepakbola sampai begitunya.

Kadang kita bisa saja tertawa riang gembira ketika menyaksikan klub kesayangan kita bermain. Namun, hanya hitungan menit mengurai air mata karena terjadi sebuah drama di menit-menit akhir pertandingan karena terciptanya gol yang membuat tim kesayangan kita kalah.

Bagi orang naif ini sulit dijelaskan, namun bagi orang-orang yang rutin menyaksikan pertandingan, membeli jersey, datang ke stadion kemudian sepanjang pertandingan menyanyikan chants-chants untuk mendukung klub yang amat kita cintai. Ini sangat penting. Bahkan teramat penting untuk selalu dimiliki seorang fans sebuah klub sepak bola.

Mantan Manajer PSMS, Sihar Sitorus berada di tengah-tengah penonton di tribun saat menonton laga PSMS kontra Arema FC, Sabtu (26/5) lalu.

Oleh : Anwar Saragih

“The badge on the front of the jersey is more important than the name on the back”- lambang yang ada dibagian jersey jauh lebih penting daripada nama di belakang.

Kutipan penuh syarat itu adalah ucapan seorang pelatih sepakbola klub Inggris Newcastle, Erik Dornhelm kepada pemain berbakatnya Santiago Munez yang mulai menampakkan perasaan egois dan arogan di klub. Pun kalimat itu merupakan salah satu kutipan paling penting di film “Goal! The Dream Begins” besutan sutradara Danny Cannon yang tayang pada tahun 2005 silam.

Bila anda penggila olahraga sepakbola pun sangat mengidolakan salah satu klub dan punya klub kesayangan pula. Anda pasti sangat paham makna kalimat diatas. Sangat mudah dirasakan, namun sulit menyusunnya dalam deretan kata-kata menjadi kalimat pun paragraf panjang lalu mengucapkannya pada khalayak orang banyak. Mengapa kita mencintai sebuah klub sepakbola sampai begitunya.

Kadang kita bisa saja tertawa riang gembira ketika menyaksikan klub kesayangan kita bermain. Namun, hanya hitungan menit mengurai air mata karena terjadi sebuah drama di menit-menit akhir pertandingan karena terciptanya gol yang membuat tim kesayangan kita kalah.

Bagi orang naif ini sulit dijelaskan, namun bagi orang-orang yang rutin menyaksikan pertandingan, membeli jersey, datang ke stadion kemudian sepanjang pertandingan menyanyikan chants-chants untuk mendukung klub yang amat kita cintai. Ini sangat penting. Bahkan teramat penting untuk selalu dimiliki seorang fans sebuah klub sepak bola.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/