30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Duel Klasik

PERSIB vs PSMS

BANDUNG-PSMS Medan terakhir kali bertemu dengan Persib Bandung di ajang Liga Super Indonesia 13 Mei 2009 lalu. Persib yang bertindak sebagai tuan rumah unggul 2-0 atas tim PSMS Medan. Setelah itu, Persib dan  PSMS tak pernah lagi bertemu karena PSMS Medan terdegradasi ke Divisi Utama PSSI.

Tapi, pertemuan klasik tim sejak era perserikatan itu kembali tersaji kembali di ajang Indonesian Super League (ISL), di Stadion si Jalak Harupat Soreang, Bandung, Senin (9/1) petang nanti.

Kepercayaan tinggi skuad PSMS memang sedang menyala pasca sukses menahan imbang Pelita Jaya di laga sebelumnya. Tapi, ada yang menganggu yakni terlambatnya pembayaran gaji pemain. Selain itu PSMS juga baru kehilangan dua andalannya Arie Supriatna dan Zainal Anwar, karena akumulasi kartu kuning.

Namun Arsitek PSMS asal Malaysia Raja Isa, selalu menganggap hal itu bukan masalah besar. Pengganti kedua pemain sudah dibebankan kepada striker muda, Yoseph Niko Ostaniko.

“Kehilangan dua pemain tak boleh jadi suatu masalah. Sepak bola adalah kerja tim, dan di PSMS semua pemain siap kapan saja diturunkan,” beber Raja Isa.

Raja Isa juga mengaku sudah meracik taktik khusus untuk meredam aksi tuan rumah. Taktik ini dianggapnya bakal mengejutkan sekaligus membuyarkan sistem permainan moderen Maung Bandung.

“Seperti sering disebut-sebut banyak orang, sistem permainan Persib selama ini cenderung monoton. Tapi memang itulah sistem sepakbola moderen yang bisa diterapkan Drago Mamic di Persib. Persib nggak mungkin main kayak Persipura,” ujar Raja Isa di sela-sela latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (8/1).

Soal seperti apa taktik yang disiapkannya buat menghadang Maung Bandung, Raja Isa enggan membeberkan secara terperinci dengan alasan sangat tergantung pada dinamika permainan di lapangan besok. Memang, kata dia, formasi dasar permainan Ayam Kinantan, julukan PSMS, tak jauh berbeda dengan Persib yakni sekitar 4-4-2 dan 4-2-3-1.
“Tapi prakteknya nanti seperti apa sangat tergantung pada perkembangan di lapangan. Pemain yang bisa menyerang ke depan juga nanti bisa siapa saja,” katanya.

“Jadi karena saya ini pelatih kampung, besok (hari ini) juga saya siapkan permainan total footbal kampung. Tak penting permainan cantik, hasil (skor) akhir lebih penting,” ujarnya.

Raja Isa melanjutkan, dia sudah menginstruksikan agar anak asuhnya tampil sabar dan lepas, tapi tetap konsentrasi penuh menjalankan taktik pelatih selama 90 menit pertandingan.

Raja Isa pun optimistis anak-anak Medan bakal mampu meredam aksi para pemain kunci Maung seperti Miljan Radovic, M Ilham, Airlangga, juga Moses Saakyi. Raja Isa juga menambahkan, secara kualitas anak asuhnya di bawah pemain Persib yang bertabur bintang. Belum lagi pendukung fanatik Bobotoh yang mengganggap PSMS seteru abadi tentu akan memberikan tekanan mental bagi Markus Horison dan kawan-kawan. Meski kualitas pemain Persib rata-rata di atas pemain PSMS, Raja Isa yakin tim kebanggaan warga Medan itu akan membuat kejutan di kandang Persib.

Sementara bagi Maung Bandung melawan PSMS akan menjadi ajang pembuktian kualitas permainan.
“Pertandingan besok (hari ini, Red) harus maksimal karena kemarin hanya 1 gol dari 17 peluang yang ada. Persib harus membuktikan bahwa kita bisa menang besok,” ungkap Pelatih Persib, Drago Mamic kepada wartawan, Minggu (8/1).
Tapi, Persib bakal timpang karena pemain andalannya Zulkifli Syukur terpaksa absen akibat akumulasi kartu. Sehingga Drago Mamic memutuskan untuk menurunkan Muhammad Nasuha.

“Saya mencoba mengganti posisi Zulkifli dengan Nasuha untuk di sebelah kiri. Ini tentu akan mengubah pola permainan tapi saya yakin mereka bisa kompak bermain,” ungkap Mamic.

Keputusan wasit sangat berpengaruh terhadap permainan. Apalagi untuk pertandingan melawan PSMS Medan yang terkenal dengan permainan kerasnya.

“Pertandingan itu harus diikuti dengan trik bila mereka memang memiliki permainan keras,” tambahnya.
“Target kami jelar meraih point penuh pada pertandingan besok (hari ini, Red), dan kami sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi karakter permainan PSMS,” pungkas Drago Mamic.

Dari rekor pertemuan di ajang kompetisi sepakbola tertinggi di tanah air, tim Maung Bandung masih unggul atas tim Ayam Kinantan. Sejak pelaksanaan Liga Indonesia pertama tahun 1995 (saat itu masih bernama Divisi Utama) hingga 2009 saat liga bernama Liga Super Indonesia (LSI), Persib Bandung bertanding sebanyak 22 kali menghadapi tim PSMS Medan. Dari total pertemuan di liga tersebut, Persib membukukan tujuh kali kemenangan, 9 kali hasil seri dan enam kali kalah atas PSMS. (ful/rbd/jpnn)

PERSIB vs PSMS

BANDUNG-PSMS Medan terakhir kali bertemu dengan Persib Bandung di ajang Liga Super Indonesia 13 Mei 2009 lalu. Persib yang bertindak sebagai tuan rumah unggul 2-0 atas tim PSMS Medan. Setelah itu, Persib dan  PSMS tak pernah lagi bertemu karena PSMS Medan terdegradasi ke Divisi Utama PSSI.

Tapi, pertemuan klasik tim sejak era perserikatan itu kembali tersaji kembali di ajang Indonesian Super League (ISL), di Stadion si Jalak Harupat Soreang, Bandung, Senin (9/1) petang nanti.

Kepercayaan tinggi skuad PSMS memang sedang menyala pasca sukses menahan imbang Pelita Jaya di laga sebelumnya. Tapi, ada yang menganggu yakni terlambatnya pembayaran gaji pemain. Selain itu PSMS juga baru kehilangan dua andalannya Arie Supriatna dan Zainal Anwar, karena akumulasi kartu kuning.

Namun Arsitek PSMS asal Malaysia Raja Isa, selalu menganggap hal itu bukan masalah besar. Pengganti kedua pemain sudah dibebankan kepada striker muda, Yoseph Niko Ostaniko.

“Kehilangan dua pemain tak boleh jadi suatu masalah. Sepak bola adalah kerja tim, dan di PSMS semua pemain siap kapan saja diturunkan,” beber Raja Isa.

Raja Isa juga mengaku sudah meracik taktik khusus untuk meredam aksi tuan rumah. Taktik ini dianggapnya bakal mengejutkan sekaligus membuyarkan sistem permainan moderen Maung Bandung.

“Seperti sering disebut-sebut banyak orang, sistem permainan Persib selama ini cenderung monoton. Tapi memang itulah sistem sepakbola moderen yang bisa diterapkan Drago Mamic di Persib. Persib nggak mungkin main kayak Persipura,” ujar Raja Isa di sela-sela latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (8/1).

Soal seperti apa taktik yang disiapkannya buat menghadang Maung Bandung, Raja Isa enggan membeberkan secara terperinci dengan alasan sangat tergantung pada dinamika permainan di lapangan besok. Memang, kata dia, formasi dasar permainan Ayam Kinantan, julukan PSMS, tak jauh berbeda dengan Persib yakni sekitar 4-4-2 dan 4-2-3-1.
“Tapi prakteknya nanti seperti apa sangat tergantung pada perkembangan di lapangan. Pemain yang bisa menyerang ke depan juga nanti bisa siapa saja,” katanya.

“Jadi karena saya ini pelatih kampung, besok (hari ini) juga saya siapkan permainan total footbal kampung. Tak penting permainan cantik, hasil (skor) akhir lebih penting,” ujarnya.

Raja Isa melanjutkan, dia sudah menginstruksikan agar anak asuhnya tampil sabar dan lepas, tapi tetap konsentrasi penuh menjalankan taktik pelatih selama 90 menit pertandingan.

Raja Isa pun optimistis anak-anak Medan bakal mampu meredam aksi para pemain kunci Maung seperti Miljan Radovic, M Ilham, Airlangga, juga Moses Saakyi. Raja Isa juga menambahkan, secara kualitas anak asuhnya di bawah pemain Persib yang bertabur bintang. Belum lagi pendukung fanatik Bobotoh yang mengganggap PSMS seteru abadi tentu akan memberikan tekanan mental bagi Markus Horison dan kawan-kawan. Meski kualitas pemain Persib rata-rata di atas pemain PSMS, Raja Isa yakin tim kebanggaan warga Medan itu akan membuat kejutan di kandang Persib.

Sementara bagi Maung Bandung melawan PSMS akan menjadi ajang pembuktian kualitas permainan.
“Pertandingan besok (hari ini, Red) harus maksimal karena kemarin hanya 1 gol dari 17 peluang yang ada. Persib harus membuktikan bahwa kita bisa menang besok,” ungkap Pelatih Persib, Drago Mamic kepada wartawan, Minggu (8/1).
Tapi, Persib bakal timpang karena pemain andalannya Zulkifli Syukur terpaksa absen akibat akumulasi kartu. Sehingga Drago Mamic memutuskan untuk menurunkan Muhammad Nasuha.

“Saya mencoba mengganti posisi Zulkifli dengan Nasuha untuk di sebelah kiri. Ini tentu akan mengubah pola permainan tapi saya yakin mereka bisa kompak bermain,” ungkap Mamic.

Keputusan wasit sangat berpengaruh terhadap permainan. Apalagi untuk pertandingan melawan PSMS Medan yang terkenal dengan permainan kerasnya.

“Pertandingan itu harus diikuti dengan trik bila mereka memang memiliki permainan keras,” tambahnya.
“Target kami jelar meraih point penuh pada pertandingan besok (hari ini, Red), dan kami sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi karakter permainan PSMS,” pungkas Drago Mamic.

Dari rekor pertemuan di ajang kompetisi sepakbola tertinggi di tanah air, tim Maung Bandung masih unggul atas tim Ayam Kinantan. Sejak pelaksanaan Liga Indonesia pertama tahun 1995 (saat itu masih bernama Divisi Utama) hingga 2009 saat liga bernama Liga Super Indonesia (LSI), Persib Bandung bertanding sebanyak 22 kali menghadapi tim PSMS Medan. Dari total pertemuan di liga tersebut, Persib membukukan tujuh kali kemenangan, 9 kali hasil seri dan enam kali kalah atas PSMS. (ful/rbd/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/