25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemko Ultimatum PSMS PT Liga Indonesia

MEDAN-Skuad PSMS versi PT Liga Indonesia telah menggelar Training Camp (TC) sejak Senin (7/1) lalu. Para pemain telah menempati sebagian gedung mess Kebun Bunga. Namun TC yang baru digelar dalam hitungan hari itu terancam bubar.

Pasalnya ultimatum dari Pemko Medan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lewat surat yang ditempel di dinding mess Kebun Bunga menegaskan hal itu.

Isinya memperingatkan manajemen PSMS PT Liga Indonesia agar tidak menggunakan mess Kebun Bunga untuk TC karena akan digunakan seluruhnya. Dalam surat itu tenggat waktu diberikan dalam tiga hari ke depan.

Dalam surat teguran pertama bernomor 103/POL PP/024/2013 tertanggal 7 Januari tersebut juga ditempel di satu sisi dinding mess yang bisa dilihat publik. Padahal, dalam beberapa minggu terakhir, keduanya mampu menjalankan roda aktivitas masing-masing tim tanpa benturan.

Kepala Satpol PP Medan M Sofyan menjelaskan, surat teguran tersebut ditujukan kepada PSMS kubu Indra Sakti, agar segera meniadakan segala aktivitas di Kebun Bunga. “Kita meminta Pak Indra Sakti tidak menjalankan kegiatan apapun lagi, baik di lapangan Kebun Bunga juga fasilitas lainnya. Surat ini kami keluarkan setelah adanya permintaan dari pihak Benny Sihotang sebagai pihak yang telah memperoleh izin pemakaian dari Pemko Medan,” ujarnya.
Sofyan mengurai, pihaknya mengeluarkan surat ini untuk mengantisipasi bentrok di kemudian hari oleh kedua kubu. “Kami mencegah bentrok. Memang iya belakangan reda. Namun, masalah di internal mereka tetap ada yang mengacu pada legalitas. Nah, kalau bicara legalitas kan sudah jelas itu ada di pihak Benny Sihotang yang sudah mendapatkan izin penggunaan. Masih ada potensi bentrok,” tuturnya.

“Kalau nanti terjadi bentrok, tentu Pemko yang akan disalahkan. Kami menghindari itu. Orang Pak Indra Sakti memang memberikan juga surat permohonan pemakaian ke Dinas Pertamanan, tapi kan yang dikabulkan orang Benny Sihotang. Kami hanya menjalahkan tugas saja,” timpalnya.

Sofyan enggan merinci langkah Satpol PP, jika kemudian surat terguran pertama yang berlaku tiga hari itu tidak juga diindahkan oleh kubu Indra Sakti. “Kami mengacu pada peraturan yang berlaku. Bahwa ini aset yang dikelola Pemko. Intinya penegakan aturan saja dan berharap Pak Indra Sakti legowo dan mau mematuhi peraturan Pemko,” tegasnya. Wakil Sekretaris Umum PSMS Safitra, menjelaskan, jika pihaknya akan menggunakan mess seluruhnya. Meskipun belum ada jadwal pasti Traning Camp dari pihaknya. “Memang belum ada jadwal pasti Training Camp tapi untuk mess tentu perlu digunakan seluruhnya. Jadi tidak mungkin berbagi,” ujarnya dikonfirmasi di lapangan Garuda, Selasa (8/1).

Menurut Fitra selama ini dalam latihan pun pihak PSMS pimpinan Indra Sakti tidak berkoordinasi. “Tidak ada koordinasi dengan pengurus sejauh ini untuk latihan. Kalau koordinasi antar pelatih saja mana bisa,” tandasnya. (don)

MEDAN-Skuad PSMS versi PT Liga Indonesia telah menggelar Training Camp (TC) sejak Senin (7/1) lalu. Para pemain telah menempati sebagian gedung mess Kebun Bunga. Namun TC yang baru digelar dalam hitungan hari itu terancam bubar.

Pasalnya ultimatum dari Pemko Medan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lewat surat yang ditempel di dinding mess Kebun Bunga menegaskan hal itu.

Isinya memperingatkan manajemen PSMS PT Liga Indonesia agar tidak menggunakan mess Kebun Bunga untuk TC karena akan digunakan seluruhnya. Dalam surat itu tenggat waktu diberikan dalam tiga hari ke depan.

Dalam surat teguran pertama bernomor 103/POL PP/024/2013 tertanggal 7 Januari tersebut juga ditempel di satu sisi dinding mess yang bisa dilihat publik. Padahal, dalam beberapa minggu terakhir, keduanya mampu menjalankan roda aktivitas masing-masing tim tanpa benturan.

Kepala Satpol PP Medan M Sofyan menjelaskan, surat teguran tersebut ditujukan kepada PSMS kubu Indra Sakti, agar segera meniadakan segala aktivitas di Kebun Bunga. “Kita meminta Pak Indra Sakti tidak menjalankan kegiatan apapun lagi, baik di lapangan Kebun Bunga juga fasilitas lainnya. Surat ini kami keluarkan setelah adanya permintaan dari pihak Benny Sihotang sebagai pihak yang telah memperoleh izin pemakaian dari Pemko Medan,” ujarnya.
Sofyan mengurai, pihaknya mengeluarkan surat ini untuk mengantisipasi bentrok di kemudian hari oleh kedua kubu. “Kami mencegah bentrok. Memang iya belakangan reda. Namun, masalah di internal mereka tetap ada yang mengacu pada legalitas. Nah, kalau bicara legalitas kan sudah jelas itu ada di pihak Benny Sihotang yang sudah mendapatkan izin penggunaan. Masih ada potensi bentrok,” tuturnya.

“Kalau nanti terjadi bentrok, tentu Pemko yang akan disalahkan. Kami menghindari itu. Orang Pak Indra Sakti memang memberikan juga surat permohonan pemakaian ke Dinas Pertamanan, tapi kan yang dikabulkan orang Benny Sihotang. Kami hanya menjalahkan tugas saja,” timpalnya.

Sofyan enggan merinci langkah Satpol PP, jika kemudian surat terguran pertama yang berlaku tiga hari itu tidak juga diindahkan oleh kubu Indra Sakti. “Kami mengacu pada peraturan yang berlaku. Bahwa ini aset yang dikelola Pemko. Intinya penegakan aturan saja dan berharap Pak Indra Sakti legowo dan mau mematuhi peraturan Pemko,” tegasnya. Wakil Sekretaris Umum PSMS Safitra, menjelaskan, jika pihaknya akan menggunakan mess seluruhnya. Meskipun belum ada jadwal pasti Traning Camp dari pihaknya. “Memang belum ada jadwal pasti Training Camp tapi untuk mess tentu perlu digunakan seluruhnya. Jadi tidak mungkin berbagi,” ujarnya dikonfirmasi di lapangan Garuda, Selasa (8/1).

Menurut Fitra selama ini dalam latihan pun pihak PSMS pimpinan Indra Sakti tidak berkoordinasi. “Tidak ada koordinasi dengan pengurus sejauh ini untuk latihan. Kalau koordinasi antar pelatih saja mana bisa,” tandasnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/