25 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Tes Fisik dan Medis Molor

Belum Ada Lampu Hijau dari Unimed

MEDAN- Selangkah lagi 34 pemain yang lolos seleksi akan berbaju PSMS. Mereka tinggal menjalani tes medis dan tes fisik. Tahap ini akan menjadi penentu jadi tidaknya mereka memperkuat PSMS musim depan.

Namun sayang, tes fisik dan medis yang dijadwalkan Senin (22/10) lalu, molor karena belum ada lampu hijau dari Universitas Negeri Medan (Unimed). Unimed memang dipercaya menjadi tempat untuk menguji fisik VO2 Max pemain maupun kondisi medis pemain. Dengan peralatan yang memadai, Suimin melihat seleksi terakhir ini harus dilakukan di Unimed.

“Hasil VO2 Max dan medis pasti terukur. Unimed saya lihat punya peralatan yang memadai untuk itu,” kata Suimin.
Berkaca dari musim 2009/2010 saat PSMS juga ditangani Suimin, uji fisik dan medis memang dipercayakan kepada Unimed. Apalagi disana terdapat ahli yang juga cukup memahami kondisi atlet.

Namun saat ini tidak memungkinkan untuk dilakukan itu. Karena itu Suimin memilih untuk menggelar latihan Rabu (24/10) sore ini di Stadion Kebun Bunga. “Pihak Unimed sedang sibuk, jadi kita tidak mungin sekarang melakukan tes fisik dan kesehatan di sana. Kita harus menunggu waktu dari mereka (Unimed-red). Untuk mengisi waktu luang ini, kita meminta para pemain untuk latihan seperti biasa di Kebun Bunga mulai Rabu,” lanjut Suimin.
Latihan ini menurutnya penting untuk menjaga fisik pemain tetap terjaga. Apalagi pasca seleksi tahap kedua terakhir Jumat (19/10) lalu, praktis pemain libur. “Kita ingin menjaga fisik pemain tetap terjaga. Apalagi nantinya mereka akan menjalani tes fisik. Jadi latihan ini penting,” tambah pelatih berjuluk pelatih kampung itu.

Penundaan ini tentunya akan mempengaruhi target Suimin yang berencana menggelar Training Camp (TC) pada 29 Oktober mendatang. Namun Suimin segala proses bisa selesai dalam sepekan ini. “Kita harapkan sih cepat selesai. Jadi kita sudah mulai membentuk bisa menggelar latihan reguler untuk persiapan kompetisi,” katanya.

Memang selain tes medis dan fisik, para pemain sudah dipanggil untuk proses negosiasi. Namun dari 34 nama belum semuanya mendapat panggilan pengurus. “Ini kan masih berjalan. Sementara masih 11 sisanya menyusul. Yang pasti pelatih tidak ikut campur untuk negosiasi ini,” ungkapnya.
Suimin optimis jika nama-nama pemain yang direkomendasikannya tak terganjal negosiasi, ia akan mampu mencapai target yang dicanangkan kepadanya. “Kalau memang pemain-pemain itu mulus negosiasinya silahkan kasi target kepada saya. Jika gagal saya siap menerima konsekuensinya. Tapi jika berhasil harus ada kompensasinya dong,” pungkasnya. (don)

Belum Ada Lampu Hijau dari Unimed

MEDAN- Selangkah lagi 34 pemain yang lolos seleksi akan berbaju PSMS. Mereka tinggal menjalani tes medis dan tes fisik. Tahap ini akan menjadi penentu jadi tidaknya mereka memperkuat PSMS musim depan.

Namun sayang, tes fisik dan medis yang dijadwalkan Senin (22/10) lalu, molor karena belum ada lampu hijau dari Universitas Negeri Medan (Unimed). Unimed memang dipercaya menjadi tempat untuk menguji fisik VO2 Max pemain maupun kondisi medis pemain. Dengan peralatan yang memadai, Suimin melihat seleksi terakhir ini harus dilakukan di Unimed.

“Hasil VO2 Max dan medis pasti terukur. Unimed saya lihat punya peralatan yang memadai untuk itu,” kata Suimin.
Berkaca dari musim 2009/2010 saat PSMS juga ditangani Suimin, uji fisik dan medis memang dipercayakan kepada Unimed. Apalagi disana terdapat ahli yang juga cukup memahami kondisi atlet.

Namun saat ini tidak memungkinkan untuk dilakukan itu. Karena itu Suimin memilih untuk menggelar latihan Rabu (24/10) sore ini di Stadion Kebun Bunga. “Pihak Unimed sedang sibuk, jadi kita tidak mungin sekarang melakukan tes fisik dan kesehatan di sana. Kita harus menunggu waktu dari mereka (Unimed-red). Untuk mengisi waktu luang ini, kita meminta para pemain untuk latihan seperti biasa di Kebun Bunga mulai Rabu,” lanjut Suimin.
Latihan ini menurutnya penting untuk menjaga fisik pemain tetap terjaga. Apalagi pasca seleksi tahap kedua terakhir Jumat (19/10) lalu, praktis pemain libur. “Kita ingin menjaga fisik pemain tetap terjaga. Apalagi nantinya mereka akan menjalani tes fisik. Jadi latihan ini penting,” tambah pelatih berjuluk pelatih kampung itu.

Penundaan ini tentunya akan mempengaruhi target Suimin yang berencana menggelar Training Camp (TC) pada 29 Oktober mendatang. Namun Suimin segala proses bisa selesai dalam sepekan ini. “Kita harapkan sih cepat selesai. Jadi kita sudah mulai membentuk bisa menggelar latihan reguler untuk persiapan kompetisi,” katanya.

Memang selain tes medis dan fisik, para pemain sudah dipanggil untuk proses negosiasi. Namun dari 34 nama belum semuanya mendapat panggilan pengurus. “Ini kan masih berjalan. Sementara masih 11 sisanya menyusul. Yang pasti pelatih tidak ikut campur untuk negosiasi ini,” ungkapnya.
Suimin optimis jika nama-nama pemain yang direkomendasikannya tak terganjal negosiasi, ia akan mampu mencapai target yang dicanangkan kepadanya. “Kalau memang pemain-pemain itu mulus negosiasinya silahkan kasi target kepada saya. Jika gagal saya siap menerima konsekuensinya. Tapi jika berhasil harus ada kompensasinya dong,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/