30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gaji Cair Usai Lawan Tembilahan

PERJALANAN PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) musim ini tak bisa dilepaskan dari kendala non teknis. Terseok-seok di putaran pertama dengan masalah gaji tertunggak, kali ini tim besutan Suharto AD berharap cerita berbeda di putaran kedua. Apalagi kalau bukan kelancaran gaji.

Ketua umum PSMS LI, Indra Sakti Harahap bisa dibilang sudah mengibarkan bendera putih untuk urusan pendanaan. Ia masih berhutang tunggakan gaji berbulan-bulan di putaran pertama baik kepada yang dicoret maupun yang dipertahankan. Konon lagi mau membiayai tim di putaran kedua.

Harapan kini ada di pundak CEO baru, Heru Prawono yang berkolaborasi dengan Manajer tim, Sarwono. Mereka menjanjikan gaji perdana pasca laga kontra Persih Tembilahan.

Titik terang itu terlihat. Para pemain lebih dulu menerima uang saku sebelum bertolak hari ini. “Yang pastinya uang saku dulu sebelum berangkat. Satu juta per orang,” jelasnya.

Sejatinya ada anggaran lain yakni subsidi PT Liga Indonesia sebesar Rp50 juta dari Rp450 juta per musim. Sebelumnya beberapa kali dana subsidi ini sudah dikucurkan. Hanya saja dana ini dialirkan lewat ketua umum. “Saya kurang tahu. Memang katanya sudah turun Rp50 juta dari PT Liga. Ketua umumlah yang tahu,” pungkas Sarwono. (don)

PERJALANAN PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) musim ini tak bisa dilepaskan dari kendala non teknis. Terseok-seok di putaran pertama dengan masalah gaji tertunggak, kali ini tim besutan Suharto AD berharap cerita berbeda di putaran kedua. Apalagi kalau bukan kelancaran gaji.

Ketua umum PSMS LI, Indra Sakti Harahap bisa dibilang sudah mengibarkan bendera putih untuk urusan pendanaan. Ia masih berhutang tunggakan gaji berbulan-bulan di putaran pertama baik kepada yang dicoret maupun yang dipertahankan. Konon lagi mau membiayai tim di putaran kedua.

Harapan kini ada di pundak CEO baru, Heru Prawono yang berkolaborasi dengan Manajer tim, Sarwono. Mereka menjanjikan gaji perdana pasca laga kontra Persih Tembilahan.

Titik terang itu terlihat. Para pemain lebih dulu menerima uang saku sebelum bertolak hari ini. “Yang pastinya uang saku dulu sebelum berangkat. Satu juta per orang,” jelasnya.

Sejatinya ada anggaran lain yakni subsidi PT Liga Indonesia sebesar Rp50 juta dari Rp450 juta per musim. Sebelumnya beberapa kali dana subsidi ini sudah dikucurkan. Hanya saja dana ini dialirkan lewat ketua umum. “Saya kurang tahu. Memang katanya sudah turun Rp50 juta dari PT Liga. Ketua umumlah yang tahu,” pungkas Sarwono. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/