26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Awas Cedera

MEDAN- PSMS segera melakoni laga babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia. Jumat (13/5) ini PSAP lawan perdana yang mesti disingkirkan. Selanjutnya Persiba dan Mitra Kukar menanti untuk ditundukkan.

Tentu saja bukan perkara gampang. Bermodal 18 pemain dan harus tanding di kandang lawan tentu bukan hal menyenangkan. Hal rawan yang mesti dipikirkan adalah soal kemungkinan cedera pemain. Atmosfer babak delapan besar tentu lebih dahsyat dari partai reguler. Saling ngotot antar klub rentan membikin pemain cedera.

Soal cedera memang hal nomor satu yang harus diantisipasi. Masalahnya PSMS hanya punya 18 pemain yang bisa turun. Di dua lini, belakang dan depan PSMS bisa dibilang yang paling bermasalah. Di depan hanya ada tiga nama: Gaston Castano, Rinaldo dan Mahadi Rais. Yang biasa reguler diturunkan dari ketiganya hanya Gaston karena dua nama belakangan merupakan striker muda yang belum stabil penampilannya.

Di belakang tepatnya di posisi defender, PSMS hanya punya satu pelapis: Putra Habibi. Kalau Novi Hendriawan atau Vagner Luis cedera, maka hanya Putra yang bisa mengisi pos yang ditinggalkan. Di sisi wing back juga hanya ada satu pelapis: Nopianto. Kalau Rahmat atau Ari Yuganda cedera maka Nopi bisa diandalkan.
Sedangkan di lini tengah relatif aman. Ada tujuh pemain tengah yang dibawa ke markas Mitra Kukar. Namun dari ketujuh gelandang, yang berkarakter bertahan hanya Faisal Azmi. Selebihnya lebih bertipikal gelandang serang. Termasuk Almiro Valadares.

Nah itu baru dari ancaman cedera. Bagaimana kalau seandainya ada pemain yang terkena akumulasi kartu? Ehm, ini bakal jadi bencana besar karena keterbatasan amunisi tadi.

“Kalau lapangannya bagus mudah-mudahan momok cedera bisa diminimalisir,” kata Asisten Pelatih Edy Syahputra sebelum berangkat lalu. Benar. Namun kalau cedera akibat tekel keras tim lawan atau hal lain yang tak terduga, mau tak mau  harus ada perhatian serius. Belum lagi kondisi fisik pemain yang bakal kelelahan karena harus bermain setiap dua hari.

Yang jelas bakal ada pertaruhan oleh arsitek PSMS soal susun strategi. Tergelincir sedikit, peluang lolos ke semi final bakal makin sulit. Mudah-mudahan tim pelatih dan pemain sudah mengantongi kekuatan lawan. Video pertandingan antara Mitra  Kukar dan Persiba Bantul sudah diamati. Kalaupun tak sempat menyaksikan video rekaman itu, PSMS masih punya waktu mengamati bakal lawannya. Beruntung, karena PSMS bermain pertama kali kontra PSAP yang sudah pernah dihadapi sebelumnya. Pada laga perdana Grup B 13 Mei nanti, PSMS v PSAP mendapat jatah tanding pada pukul 20.00 WITA. Sementara laga Mitra Kukar v Persiba digelar sore harinya pada tanggal yang sama. “Sepertinya masih ada waktu untuk mengintip kekuatan lawan. Terutama Mitra Kukar dan Persiba,” kata Suharto. (ful)

MEDAN- PSMS segera melakoni laga babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia. Jumat (13/5) ini PSAP lawan perdana yang mesti disingkirkan. Selanjutnya Persiba dan Mitra Kukar menanti untuk ditundukkan.

Tentu saja bukan perkara gampang. Bermodal 18 pemain dan harus tanding di kandang lawan tentu bukan hal menyenangkan. Hal rawan yang mesti dipikirkan adalah soal kemungkinan cedera pemain. Atmosfer babak delapan besar tentu lebih dahsyat dari partai reguler. Saling ngotot antar klub rentan membikin pemain cedera.

Soal cedera memang hal nomor satu yang harus diantisipasi. Masalahnya PSMS hanya punya 18 pemain yang bisa turun. Di dua lini, belakang dan depan PSMS bisa dibilang yang paling bermasalah. Di depan hanya ada tiga nama: Gaston Castano, Rinaldo dan Mahadi Rais. Yang biasa reguler diturunkan dari ketiganya hanya Gaston karena dua nama belakangan merupakan striker muda yang belum stabil penampilannya.

Di belakang tepatnya di posisi defender, PSMS hanya punya satu pelapis: Putra Habibi. Kalau Novi Hendriawan atau Vagner Luis cedera, maka hanya Putra yang bisa mengisi pos yang ditinggalkan. Di sisi wing back juga hanya ada satu pelapis: Nopianto. Kalau Rahmat atau Ari Yuganda cedera maka Nopi bisa diandalkan.
Sedangkan di lini tengah relatif aman. Ada tujuh pemain tengah yang dibawa ke markas Mitra Kukar. Namun dari ketujuh gelandang, yang berkarakter bertahan hanya Faisal Azmi. Selebihnya lebih bertipikal gelandang serang. Termasuk Almiro Valadares.

Nah itu baru dari ancaman cedera. Bagaimana kalau seandainya ada pemain yang terkena akumulasi kartu? Ehm, ini bakal jadi bencana besar karena keterbatasan amunisi tadi.

“Kalau lapangannya bagus mudah-mudahan momok cedera bisa diminimalisir,” kata Asisten Pelatih Edy Syahputra sebelum berangkat lalu. Benar. Namun kalau cedera akibat tekel keras tim lawan atau hal lain yang tak terduga, mau tak mau  harus ada perhatian serius. Belum lagi kondisi fisik pemain yang bakal kelelahan karena harus bermain setiap dua hari.

Yang jelas bakal ada pertaruhan oleh arsitek PSMS soal susun strategi. Tergelincir sedikit, peluang lolos ke semi final bakal makin sulit. Mudah-mudahan tim pelatih dan pemain sudah mengantongi kekuatan lawan. Video pertandingan antara Mitra  Kukar dan Persiba Bantul sudah diamati. Kalaupun tak sempat menyaksikan video rekaman itu, PSMS masih punya waktu mengamati bakal lawannya. Beruntung, karena PSMS bermain pertama kali kontra PSAP yang sudah pernah dihadapi sebelumnya. Pada laga perdana Grup B 13 Mei nanti, PSMS v PSAP mendapat jatah tanding pada pukul 20.00 WITA. Sementara laga Mitra Kukar v Persiba digelar sore harinya pada tanggal yang sama. “Sepertinya masih ada waktu untuk mengintip kekuatan lawan. Terutama Mitra Kukar dan Persiba,” kata Suharto. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/