30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

PS Tasbi Mundur dari Turnamen PSMS

PS Tasbi memastikan diri mundur dari turnamen PSMS Kamis (10/11). Keputusan mundur dikarenakan kecewa dengan panitia penyelenggara.

Kekecewaan PS Tasbi terhadap panitia membuncah setelah mereka menjalani laga keduanya mengahadapi PS AD kemarin. Tertinggal 0-2, memasuki menit 88, PS Tasbi memutuskan tidak melanjutkan pertandingan setelah terjadi insiden di mana pemain PS Tasbi Syahril Lesmana, di tanduk kepalanya oleh salah satu pemain PS AD.

Syahril memang melakukan pelanggaran, namun pemain PS AD yang dilanggar tak terima dan mengejar Syahril dan menanduknya. Ironisnya wasit tidak mengambil tindakan tegas.

“Kita putuskan mundur dari turnamen. Keputusan mundur yang kita ambil bukanlah keputusan emosional tapi lebih kepada untuk melindungi pemain kita. Dalam hal ini kita menilai panitia tak mampu melindungi tim peserta,” ujar Ketua PS Tasbi, Ricky Fahreza Syafii SH.

Lebih lanjut Ricky juga menjelaskan bahwa mundurnya PS Tasbi bukan karena kekalahan yang mereka dapatkan. “Kalah 2-0 saat melawan PS AD tidak jadi masalah. Dalam pertandingan kalah menang adalah hal yang biasa. Kita bisa menerima kekalahan. Yang kita sesali perangkat pertandingan dalam hal ini wasit tidak mampu mengambil sikap. Ketidakberanian wasit membuat pertandingan berjalan menjurus kasar. Seandainya wasit berani, pertandingan tidak akan berjalan seperti itu,” tegas Ricky.

Mundurnya PS Tasbi sebagai salah satu peserta membuat daftar dosa panitia penyelenggara bertambah. Dari awal turnamen digelar ketidakbecusan panitia telah terlihat. Dimulai dari pembagian jadwal yang telat. Bahkan hingga seminggu setelah turnamen berjalan, tim-tim peserta belum juga mendapat jadwal secara keseluruhan.

Selanjutnya di laga kedua antara PS Perisai dan PS AD terpaksa ditunda karena minimnya pencahayaan lapangan. Meski telah menjadwalkan pertandingan malam, panitia tidak siap untuk menyediakan penerangan yang layak. Dan setelah melakukan pembenahan lampu penerangan, ternyata panitia kembali tidak cermat. “Turnamen PSMS menggunakan lampu taman yang sifatnya otomatis mati jika sudah panas,” beber beberapa pelatih.

Koordinator Pertandingan, Surya Bhakti mengatakan bahwa laga PS Tasbi dan PS AD berjalan normal. “Kesalahan wasit sangat minim. Bahkan PS Tasbi yang memulai melakukan pelanggaran. Hanya saja pelanggaran yang dilakukan PS AD terhadap PS Tasbi tak dibalas dengan emosional, tapi sebaliknya,” jelasnya. (ful)

PS Tasbi memastikan diri mundur dari turnamen PSMS Kamis (10/11). Keputusan mundur dikarenakan kecewa dengan panitia penyelenggara.

Kekecewaan PS Tasbi terhadap panitia membuncah setelah mereka menjalani laga keduanya mengahadapi PS AD kemarin. Tertinggal 0-2, memasuki menit 88, PS Tasbi memutuskan tidak melanjutkan pertandingan setelah terjadi insiden di mana pemain PS Tasbi Syahril Lesmana, di tanduk kepalanya oleh salah satu pemain PS AD.

Syahril memang melakukan pelanggaran, namun pemain PS AD yang dilanggar tak terima dan mengejar Syahril dan menanduknya. Ironisnya wasit tidak mengambil tindakan tegas.

“Kita putuskan mundur dari turnamen. Keputusan mundur yang kita ambil bukanlah keputusan emosional tapi lebih kepada untuk melindungi pemain kita. Dalam hal ini kita menilai panitia tak mampu melindungi tim peserta,” ujar Ketua PS Tasbi, Ricky Fahreza Syafii SH.

Lebih lanjut Ricky juga menjelaskan bahwa mundurnya PS Tasbi bukan karena kekalahan yang mereka dapatkan. “Kalah 2-0 saat melawan PS AD tidak jadi masalah. Dalam pertandingan kalah menang adalah hal yang biasa. Kita bisa menerima kekalahan. Yang kita sesali perangkat pertandingan dalam hal ini wasit tidak mampu mengambil sikap. Ketidakberanian wasit membuat pertandingan berjalan menjurus kasar. Seandainya wasit berani, pertandingan tidak akan berjalan seperti itu,” tegas Ricky.

Mundurnya PS Tasbi sebagai salah satu peserta membuat daftar dosa panitia penyelenggara bertambah. Dari awal turnamen digelar ketidakbecusan panitia telah terlihat. Dimulai dari pembagian jadwal yang telat. Bahkan hingga seminggu setelah turnamen berjalan, tim-tim peserta belum juga mendapat jadwal secara keseluruhan.

Selanjutnya di laga kedua antara PS Perisai dan PS AD terpaksa ditunda karena minimnya pencahayaan lapangan. Meski telah menjadwalkan pertandingan malam, panitia tidak siap untuk menyediakan penerangan yang layak. Dan setelah melakukan pembenahan lampu penerangan, ternyata panitia kembali tidak cermat. “Turnamen PSMS menggunakan lampu taman yang sifatnya otomatis mati jika sudah panas,” beber beberapa pelatih.

Koordinator Pertandingan, Surya Bhakti mengatakan bahwa laga PS Tasbi dan PS AD berjalan normal. “Kesalahan wasit sangat minim. Bahkan PS Tasbi yang memulai melakukan pelanggaran. Hanya saja pelanggaran yang dilakukan PS AD terhadap PS Tasbi tak dibalas dengan emosional, tapi sebaliknya,” jelasnya. (ful)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/