32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Gagal Raih Poin Penuh saat Lawan PSMS, Pelatih Persik Salahkan Wasit

KAWAL: Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo saat mengawal skuad Ayam Kinantan menghadapi Persik Kediri pada laga perdana babak 8 besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (10/11).
KAWAL: Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo saat mengawal skuad Ayam Kinantan menghadapi Persik Kediri pada laga perdana babak 8 besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (10/11).

PALEMBANG, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan hanya meraih satu poin saat bersua Persik Kediri dengan skor 1-1, pada laga perdana babak 8 besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (10/11).

Pada pertandingan ini, PSMS nyaris kalah, karena kebobolan lebih dulu di babak pertama. Dan berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua. Atas hasil ini, Pelatih Persik Budiardjo, menyalahkan wasit, karena kepemimpinannya di lapangan dianggap merugikan timnya.

Budiarjo menyayangkan hadiah penalti yang diberikan kepada PSMS, karena pemainnya tak merasa melakukan handsball di dalam kotak terlarang.

“Kami sangat dirugikan dengan keputusan wasit hari ini (kemarin, red). Gol PSMS itu harusnya tidak terjadi, karena tidak ada handsball di kotak penalti. Banyak sekali keputusan wasit yang merugikan kami. Kalau soal permainan, justru kami lebih baik dari PSMS. Tapi kalau sudah dicurangi begini, kami tidak bisa berbuat banyak,” ungkap Budiarjo, usai laga.

Hal senada juga diungkapkan seorang pemain Persik, Fajar. Pertandingan tersebut merugikan mereka, sehingga gagal meraih poin penuh. “Harusnya kami dapat poin penuh hari ini, tapi kami dirugikan wasit. Bisa dilihat video-nya, tidak ada kena tangan. Tapi mau bagaimana lagi?” jelasnya.

Sementara itu, Pelatih PSMS Jafri Sastra, mengucapkan rasa syukur, karena menurutnya, laga perdana tidak mudah untuk meraih kemenangan. “Pertandingan pertama itu tidak mudah. Semua tim pasti punya kesulitan pada laga perdana. Sedikit saja kami melakukan kesalahan bisa mengubah mental pemain. Begitu juga dengan tim lawan, begitu melakukan kesalahan, mentalnya akan turun juga,” katanya setelah pertandingan.

Akibat canggung pada laga tersebut, PSMS sempat kebobolan lebih dulu dari set piece pemain Persik. Tapi melalui motivasi Jafri, skuad Ayam Kinantan mampu bangkit, dan menyamakan kedudukan di babak kedua. “Babak pertama kami belum bermain baik, sempat kebobolan duluan.

Tapi babak kedua, pemain bisa menampilkan permainan terbaik. Kami bisa cetak gol, meski dari tendangan penalti,” katanya “Banyak peluang yang didapat, tapi tak jadi gol. Di laga berikutnya kami harus berbenah dan tampil lebih baik dari hari ini,” harap Jafri. (bbs/saz)

KAWAL: Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo saat mengawal skuad Ayam Kinantan menghadapi Persik Kediri pada laga perdana babak 8 besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (10/11).
KAWAL: Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo saat mengawal skuad Ayam Kinantan menghadapi Persik Kediri pada laga perdana babak 8 besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (10/11).

PALEMBANG, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan hanya meraih satu poin saat bersua Persik Kediri dengan skor 1-1, pada laga perdana babak 8 besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (10/11).

Pada pertandingan ini, PSMS nyaris kalah, karena kebobolan lebih dulu di babak pertama. Dan berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua. Atas hasil ini, Pelatih Persik Budiardjo, menyalahkan wasit, karena kepemimpinannya di lapangan dianggap merugikan timnya.

Budiarjo menyayangkan hadiah penalti yang diberikan kepada PSMS, karena pemainnya tak merasa melakukan handsball di dalam kotak terlarang.

“Kami sangat dirugikan dengan keputusan wasit hari ini (kemarin, red). Gol PSMS itu harusnya tidak terjadi, karena tidak ada handsball di kotak penalti. Banyak sekali keputusan wasit yang merugikan kami. Kalau soal permainan, justru kami lebih baik dari PSMS. Tapi kalau sudah dicurangi begini, kami tidak bisa berbuat banyak,” ungkap Budiarjo, usai laga.

Hal senada juga diungkapkan seorang pemain Persik, Fajar. Pertandingan tersebut merugikan mereka, sehingga gagal meraih poin penuh. “Harusnya kami dapat poin penuh hari ini, tapi kami dirugikan wasit. Bisa dilihat video-nya, tidak ada kena tangan. Tapi mau bagaimana lagi?” jelasnya.

Sementara itu, Pelatih PSMS Jafri Sastra, mengucapkan rasa syukur, karena menurutnya, laga perdana tidak mudah untuk meraih kemenangan. “Pertandingan pertama itu tidak mudah. Semua tim pasti punya kesulitan pada laga perdana. Sedikit saja kami melakukan kesalahan bisa mengubah mental pemain. Begitu juga dengan tim lawan, begitu melakukan kesalahan, mentalnya akan turun juga,” katanya setelah pertandingan.

Akibat canggung pada laga tersebut, PSMS sempat kebobolan lebih dulu dari set piece pemain Persik. Tapi melalui motivasi Jafri, skuad Ayam Kinantan mampu bangkit, dan menyamakan kedudukan di babak kedua. “Babak pertama kami belum bermain baik, sempat kebobolan duluan.

Tapi babak kedua, pemain bisa menampilkan permainan terbaik. Kami bisa cetak gol, meski dari tendangan penalti,” katanya “Banyak peluang yang didapat, tapi tak jadi gol. Di laga berikutnya kami harus berbenah dan tampil lebih baik dari hari ini,” harap Jafri. (bbs/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/