28 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Payah Menang

LUBUKPAKAM- Kerinduan PSMS akan kemenangan gagal dituntaskan. Di laga penutup putaran I Divisi Utama PT Liga Indonesia 2012/2013, Kamis (14/3) kemarin di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, sang tamu, Persisko Tanjabbar Jambi memaksakan hasil imbang tanpa gol. Ini merupakan kali ketiga PSMS gagal berpesta di depan publiknya sendiri.

Padahal kemenangan yang didambakan bisa mengobati situasi sulit sebagai rentetan dari kondisi finansial tim yang buruk. Namun apa daya, lagi-lagi Affan Lubis dkk tak bisa mengakhiri laga dengan senyum sumringah. Sama seperti laga sebelumnya PSMS menciptakan dominasi namun kerap berujung pada penyelesaian akhir yang buruk.

Kali ini Suimin menduetkan Riko Simanjuntak dengan Alberto ‘Beto’ Sosa di barisan depan. Ancaman dimulai di menit pertama lewat kapten tim Affan Lubis yang melepas tendangan bebas ke jantung pertahanan lawan. Bola melengkung coba disambar Moise namun cepat diantisipasi kiper Persisko, Bogy Santoso.

Dua menit berselang giliran Riko yang berhasil menembus kotak penalti usai meng-intercept bola dari bek lawan. Tapi ia terlihat bingung untuk mengeksekusi sendiri peluang tersebut atau memberi operan pada Beto yang berlari disampingnya. Telat, kiper lawan, Bogy langsung menyergap. Dua kali Riko menghadapi situasi yang sama di laga itu.

Di menit 17, kerja sama Edgar dan Riko diteruskan striker Paraguay itu dengan tendangan kaki kanan. Lagi-lagi Bogy mampu mementahkannya. Termasuk dua peluang lainnya dari Riko Simanjuntak dan tandukan Beto Sosa.

Sebaliknya Persisko tak banyak mencipta peluang. Perubahan di barisan pertahanan dengan tampilnya Aun Carbiny dan ditarik mundurnya Alamsyah menemani Moise Dario mampu mengunci duo legiun asing Camara Mohammed dan Christian Alejandro. Skor 0-0 menuju ruang ganti.

Di babak kedua, gelombang serangan PSMS diawali lewat dua peluang Edgar Rolon di tiga menit pertama yang belum tepat sasaran. Tak adanya kontribusi dari Beto membuat Arsitek tim Suimin Diharja melakukan sejumlah pergantian dengan memasukkan Rinaldo dan Safrial Irfandi. Meski masih mendominasi kali ini trio bek Laskar Paduka, julukan Persisko, tampil lebih disiplin menutup ruang.

Alhasil, PSMS lebih banyak berupaya menusuk dari dua sisi sayap lewat Susanto dan Novianto. Namun tindakan para pemain Persisko yang dinilai over acting oleh para pemain PSMS saat terjadi pelanggaran memancing amarah. Tak hanya pemain, official PSMS pun terpancing emosi karena wasit Safrizal tak tegas. Kedua kubu pun terlibat pertengkaran di pinggir lapangan dan kericuhan tak terelakkan.

Kedua kubu berhasil ditenangkan, dan di sisa waktu PSMS sempat menciptakan peluang emas. Terjadi kemelut di injury time namun bola liar ke arah Susanto gagal diteruskannya menjadi gol menyusul blokade lawan. PSMS kembali harus puas memetik satu poin.

Pelatih Suimin Diharja kembali memuji perjuangan anak asuhnya yang terlihat bersemangat mengejar kemenangan. “Hampir sama seperti yang kemarin. Ada sisi positif bahwa mereka menunjukkan perkembangan dari hari ke hari.

einginan untuk memenangkan pertandingan ada dalam kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini. Terkendala di urusan membuat gol. Tapi endingnya luar biasa. Meski tidak menang dalam situasi seperti ini anak-anak mau fight,” bebernya.

Sementara itu Pelatih Persisko, Yusran cukup puas dengan raihan satu angka dari markas PSMS. “Saya cukup puas. kalah atau draw, PSMS tetaplah tim besar,” ujarnya. (don)

LUBUKPAKAM- Kerinduan PSMS akan kemenangan gagal dituntaskan. Di laga penutup putaran I Divisi Utama PT Liga Indonesia 2012/2013, Kamis (14/3) kemarin di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, sang tamu, Persisko Tanjabbar Jambi memaksakan hasil imbang tanpa gol. Ini merupakan kali ketiga PSMS gagal berpesta di depan publiknya sendiri.

Padahal kemenangan yang didambakan bisa mengobati situasi sulit sebagai rentetan dari kondisi finansial tim yang buruk. Namun apa daya, lagi-lagi Affan Lubis dkk tak bisa mengakhiri laga dengan senyum sumringah. Sama seperti laga sebelumnya PSMS menciptakan dominasi namun kerap berujung pada penyelesaian akhir yang buruk.

Kali ini Suimin menduetkan Riko Simanjuntak dengan Alberto ‘Beto’ Sosa di barisan depan. Ancaman dimulai di menit pertama lewat kapten tim Affan Lubis yang melepas tendangan bebas ke jantung pertahanan lawan. Bola melengkung coba disambar Moise namun cepat diantisipasi kiper Persisko, Bogy Santoso.

Dua menit berselang giliran Riko yang berhasil menembus kotak penalti usai meng-intercept bola dari bek lawan. Tapi ia terlihat bingung untuk mengeksekusi sendiri peluang tersebut atau memberi operan pada Beto yang berlari disampingnya. Telat, kiper lawan, Bogy langsung menyergap. Dua kali Riko menghadapi situasi yang sama di laga itu.

Di menit 17, kerja sama Edgar dan Riko diteruskan striker Paraguay itu dengan tendangan kaki kanan. Lagi-lagi Bogy mampu mementahkannya. Termasuk dua peluang lainnya dari Riko Simanjuntak dan tandukan Beto Sosa.

Sebaliknya Persisko tak banyak mencipta peluang. Perubahan di barisan pertahanan dengan tampilnya Aun Carbiny dan ditarik mundurnya Alamsyah menemani Moise Dario mampu mengunci duo legiun asing Camara Mohammed dan Christian Alejandro. Skor 0-0 menuju ruang ganti.

Di babak kedua, gelombang serangan PSMS diawali lewat dua peluang Edgar Rolon di tiga menit pertama yang belum tepat sasaran. Tak adanya kontribusi dari Beto membuat Arsitek tim Suimin Diharja melakukan sejumlah pergantian dengan memasukkan Rinaldo dan Safrial Irfandi. Meski masih mendominasi kali ini trio bek Laskar Paduka, julukan Persisko, tampil lebih disiplin menutup ruang.

Alhasil, PSMS lebih banyak berupaya menusuk dari dua sisi sayap lewat Susanto dan Novianto. Namun tindakan para pemain Persisko yang dinilai over acting oleh para pemain PSMS saat terjadi pelanggaran memancing amarah. Tak hanya pemain, official PSMS pun terpancing emosi karena wasit Safrizal tak tegas. Kedua kubu pun terlibat pertengkaran di pinggir lapangan dan kericuhan tak terelakkan.

Kedua kubu berhasil ditenangkan, dan di sisa waktu PSMS sempat menciptakan peluang emas. Terjadi kemelut di injury time namun bola liar ke arah Susanto gagal diteruskannya menjadi gol menyusul blokade lawan. PSMS kembali harus puas memetik satu poin.

Pelatih Suimin Diharja kembali memuji perjuangan anak asuhnya yang terlihat bersemangat mengejar kemenangan. “Hampir sama seperti yang kemarin. Ada sisi positif bahwa mereka menunjukkan perkembangan dari hari ke hari.

einginan untuk memenangkan pertandingan ada dalam kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini. Terkendala di urusan membuat gol. Tapi endingnya luar biasa. Meski tidak menang dalam situasi seperti ini anak-anak mau fight,” bebernya.

Sementara itu Pelatih Persisko, Yusran cukup puas dengan raihan satu angka dari markas PSMS. “Saya cukup puas. kalah atau draw, PSMS tetaplah tim besar,” ujarnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/