25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Mengintip Celah Persib

MEDAN- Persiapan PSMS untuk berduel dengan Persib, Minggu (17/6), mulai memasuki persiapan akhir. Duel klasik antar musuh bebuyutan di era perserikatan ini diyakini tidak akan mudah dengan performa Persib yang relatif stabil. Namun Caretaker Pelatih PSMS, Suharto tengah mengintip celah dalam mempersiapkan strategi membendung Persib.

Saat dihubungi kemarin, Suharto menuturkan, kekuatan Persib saat ini cukup baik. Perombakan pemain di putaran kedua cukup membuat tim besutan Robby Darwis itu berbeda. Namun, kekalahan 1-3 di putaran I harus dibalas demi mengamankan misi menjauh dari zona degradasi. Satu hal lagi yang menurut Suharto menjadi keunggulan Persib saat ini adalah tim ini tidak dalam kondisi finansial yang seruwet PSMS.

“Persib saat ini cukup bagus. Apalagi mereka tidak sedang berada dalam masalah finansial. Selain itu kekuatan mereka berbeda dari putaran pertama dengan kehadiran pemain-pemain baru. Terbukti mereka stabil berada di papan tengah. Tapi bukan berarti mereka tanpa celah,” kata Suharto.

Kekuatan yang berbeda adalah dengan hadirnya bomber Noh Alamshah dan Marcio Souza. Dua kekuatan baru di lini depan PSMS. Syukurnya Along, sapaan Noh, tidak bisa tampil saat duel dengan PSMS. Ia terkena akumulasi kartu meskipun tetap ikut dalam rombongan ke tur Sumatera. “Mereka punya lini depan yang baik. Noh Alamshah adalah striker yang cukup baik. Namun kabarnya dia absen. Tapi begitupun masih ada Marcio Souza yang juga tak kalah tajam. Itu yang harus kita waspadai,” lanjutnya.

Nah, Marcio bukan sosok yang asing dan sedikit menorehkan gesekan dengan PSMS. Ketika itu ia masih memperkuat Arema dan terlibat kericuhan dengan bek PSMS, Novi Handriawan. Begitu juga dengan gelandang Persib, Haryono. Namun Suharto berharap para pemainnya mampu meredam emosi karena hal itu justru berpotensi merugikan tim. Emosi berlebih justru akan merusak performa tim.

“Yang pasti para pemain harus menjunjung tinggi sportivitas. Hal itu jangan ditanggapi berlebihan dan anak-anak bermain seperti biasa saja. Apalagi lingkungan bola itu kecil. Sewaktu-waktu mereka bisa jadi malah berada dalam satu tim. Jadi hal-hal seperti itu harus dihindarkan,” katanya.
Untuk membendung Persib, Suharto mengatakan timnya harus menunjukkan karakter ala Medan. Dengan fanatisme yang tinggi dirinya yakin skuadnya bisa meraih poin penuh. “Karakter Medan harus ditampilkan kuat pada duel ini. Saya yakin dengan fanatisme kita menjadi senjata yang ampuh untuk mengalahkan mereka,” pungkasnya. (mag-18)

MEDAN- Persiapan PSMS untuk berduel dengan Persib, Minggu (17/6), mulai memasuki persiapan akhir. Duel klasik antar musuh bebuyutan di era perserikatan ini diyakini tidak akan mudah dengan performa Persib yang relatif stabil. Namun Caretaker Pelatih PSMS, Suharto tengah mengintip celah dalam mempersiapkan strategi membendung Persib.

Saat dihubungi kemarin, Suharto menuturkan, kekuatan Persib saat ini cukup baik. Perombakan pemain di putaran kedua cukup membuat tim besutan Robby Darwis itu berbeda. Namun, kekalahan 1-3 di putaran I harus dibalas demi mengamankan misi menjauh dari zona degradasi. Satu hal lagi yang menurut Suharto menjadi keunggulan Persib saat ini adalah tim ini tidak dalam kondisi finansial yang seruwet PSMS.

“Persib saat ini cukup bagus. Apalagi mereka tidak sedang berada dalam masalah finansial. Selain itu kekuatan mereka berbeda dari putaran pertama dengan kehadiran pemain-pemain baru. Terbukti mereka stabil berada di papan tengah. Tapi bukan berarti mereka tanpa celah,” kata Suharto.

Kekuatan yang berbeda adalah dengan hadirnya bomber Noh Alamshah dan Marcio Souza. Dua kekuatan baru di lini depan PSMS. Syukurnya Along, sapaan Noh, tidak bisa tampil saat duel dengan PSMS. Ia terkena akumulasi kartu meskipun tetap ikut dalam rombongan ke tur Sumatera. “Mereka punya lini depan yang baik. Noh Alamshah adalah striker yang cukup baik. Namun kabarnya dia absen. Tapi begitupun masih ada Marcio Souza yang juga tak kalah tajam. Itu yang harus kita waspadai,” lanjutnya.

Nah, Marcio bukan sosok yang asing dan sedikit menorehkan gesekan dengan PSMS. Ketika itu ia masih memperkuat Arema dan terlibat kericuhan dengan bek PSMS, Novi Handriawan. Begitu juga dengan gelandang Persib, Haryono. Namun Suharto berharap para pemainnya mampu meredam emosi karena hal itu justru berpotensi merugikan tim. Emosi berlebih justru akan merusak performa tim.

“Yang pasti para pemain harus menjunjung tinggi sportivitas. Hal itu jangan ditanggapi berlebihan dan anak-anak bermain seperti biasa saja. Apalagi lingkungan bola itu kecil. Sewaktu-waktu mereka bisa jadi malah berada dalam satu tim. Jadi hal-hal seperti itu harus dihindarkan,” katanya.
Untuk membendung Persib, Suharto mengatakan timnya harus menunjukkan karakter ala Medan. Dengan fanatisme yang tinggi dirinya yakin skuadnya bisa meraih poin penuh. “Karakter Medan harus ditampilkan kuat pada duel ini. Saya yakin dengan fanatisme kita menjadi senjata yang ampuh untuk mengalahkan mereka,” pungkasnya. (mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/