MEDAN-Keresahan skuad PSMS PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) coba dijawab manajemen. Tim dikabarkan bakal terus lanjut dan berbenah menyusul bakal adanya kepastian ending kompetisi bagi peserta Divisi Utama LPIS yang sebelumnya kabur. Pemain pun berubah pikiran untuk hengkang.
Gelandang PSMS LPIS Donny Fernando Siregar, yang sebelumnya paling santer dikabarkan bakal hengkang ke klub lain, belakangan mengubah niatnya untuk hengkang dan memutuskan tetap bertahan.
Namun Donny enggan membeberkan secara gamblang apa yang membuat dirinya tetap memilih ber sabar dan menunggu. “Aku stay (ber tahan) di PSMS saja. PSMS mulai bangun dari tidur panjangnya. Itu saja mungkin yang bisa ku beri tahu, karena selebihnya itu urusan manajemen,” ungkap Donny, Selasa (16/7).
Beredar kabar, Manajer PSMS LPIS Sukri Wardi, yang menyampaikan kabar positif ini kepada pemain dan tidak akan membubarkan tim. Kabarnya, manajemen PSMS LPIS mengadakan pertemuan dengan PSSI di Jakarta, Senin (15/7) malam. Sebelumnya, manajemen tengah mengusahakan jatah kuota untuk kompetisi unifikasi musim depan untuk peserta Divisi Utama. Skenarionya, dua jatah untuk peringkat satu dan dua IPL, satu jatah untuk juara Divisi Utama dan sisanya diperebutkan runner up Divisi Utama kontra posisi tiga IPL.
Pelatih Kepala PSMS LPIS Edy Syahputra, saat ditanyakan soal kabar tersebut juga tidak mau berbicara lebih banyak. Namun ia membenarkan ada titik terang soal tim ini ke depannya. “Ya betul. Informasi saya dapat dari manajemen. Ada keputusan tim ini akan lanjut sampai akhir putaran kedua,” katanya.
Sejatinya bukan hanya persoalan status yang membuat pemain resah. Melainkan pembayaran gaji maupun pinjaman yang sampai sekarang tak lagi diterima pemain. Namun Edy mengatakan, Sukri Wardi telah menjanjikan bakal ada pencairan sebelum Lebaran. “Nggak tahu pinjaman, apakah THR (tunjangan hari raya), atau bersifat hadiah? Menurut manajer, nanti akan diberikan sebelum Lebaran,” ungkap mantan pemain PSMS dan Medan Jaya era 80 sampai 90-an ini.
Apakah titik terang ini akan membuat latihan bakal digelar kembali? Edy mengatakan, jadwal resmi latihan kembali digelar baru bisa dikeluarkan saat mendapat kepastian dari manajer. Apalagi nantinya pemusatan latihan tak sekadar latihan, melainkan diiringi penyediaan asupan gizi bagi pemain.
“Kalau saya sendiri berharap bisa latihan pada minggu ketiga. Pada 22 Juli harus sudah latihan. Tapi saya masih mau tunggu kejelasan dari manajer,” jelas Edy.
Memang cukup riskan menggelar latihan di saat belum adanya pembayaran. Apalagi sebelumnya pemain mengatakan tidak akan latihan sebelum ada titik terang. Sukri sendiri saat dikonfirmasi, membenarkan tidak berada di Medan. Soal kabar positif yang dibawanya, ia belum mau menjelaskan dan menjanjikan akan bertemu dengan media di Medan untuk menjelaskannya. (don)