25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Perwakilan Suporter Datangi Manajemen, Proses Hukum Tetap Jalan

DITANGKAP: Polisi menangkap suporter yang menyalakan flare saat pertandingan PSMS melawan Tiga Naga. triadi wibowo/sumut pos
DITANGKAP: Polisi menangkap suporter yang menyalakan flare saat pertandingan PSMS melawan Tiga Naga. triadi wibowo/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan ngotot agar kasus penyalaan flare oleh suporter pada saat melawan AA Tiga Naga, Minggu (15/3), tetap diproses hukum. Manajemen menyerahkan penyelidikan dan penyidikan kepada polisi.

HAL itu dikatakan Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Rabu (18/3). “Kita ingin agar kasus penyalaan flare itu tetap diproses secara hukum,” tegasnya.

Julius Raja menegaskan, pihaknya memilih tegas agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari. Pasalnya, dalam dua musim terakhir, selalu ada saja suporter menyakalan flare dari tribun Utara.

“Tempatnya itu-itu saja. Hanya orangnya yang berganti. Jadi, kita ingin menjadikan kejadian ini sebagai efek jera. Kalau memang ingin mendukung PSMS, dukungan dengan baik-baik,” ungkapnya.

Pria yang akrab dipanggil King ini mengungkapkan, saat ini tinggal enam orang yang ditahan di Polrestabes Medan. Sedangkan sisanya sudah dilepaskan, karena terbukti tidak terlibat. “Rata-rata pelakunya masih Anak Baru Gede (ABG),” sebutnya.

King menambahkan, sehari setelah kejadian itu, perwakilan suporter tersebut sudah mendatangi Sekretariat PSMS untuk meminta maaf dan meminta manajemen mencabut laporan tersebut.

“Semalam ada memang beberapa perwakilan kelompok suporter yang datang. Selain minta maaf, mereka juga memohon agar kita mencabut laporan ke polisi,” paparnya.

King menegaskan, permohonan para perwakilan kelompok suporter itu tidak bisa disetujui begitu saja. Sebab ia menyebut proses hukum tetap berjalan. “Permohanan maaf telah kami terima, tapi proses hukum tetap jalan,” tegasnya.

Sementara itu permintaan kelompok suporter tersebut agar PSMS mengurangi sanksi hukuman berupa larangan hadir ke stadion langsung, sambung Julius, pihaknya lebih dulu akan rapat manajemen.

“Sikap kita saat ini agar proses hukum tetap berjalan. Sementara permintaan mereka lainnya akan dirapatkan dalam rapat manajemen. Saya juga masih punya atasan,” sebut Julius.

“Sedangkan soal keringanan agar sanksi larangan menyaksikan langsung pertandingan di Teladan dikurangi, belum bisa saya putuskan. Lagipula, siapa yang bisa menjamin mereka tidak berulah lagi? Semua harus matang,” pungkasnya. (dek)

DITANGKAP: Polisi menangkap suporter yang menyalakan flare saat pertandingan PSMS melawan Tiga Naga. triadi wibowo/sumut pos
DITANGKAP: Polisi menangkap suporter yang menyalakan flare saat pertandingan PSMS melawan Tiga Naga. triadi wibowo/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan ngotot agar kasus penyalaan flare oleh suporter pada saat melawan AA Tiga Naga, Minggu (15/3), tetap diproses hukum. Manajemen menyerahkan penyelidikan dan penyidikan kepada polisi.

HAL itu dikatakan Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Rabu (18/3). “Kita ingin agar kasus penyalaan flare itu tetap diproses secara hukum,” tegasnya.

Julius Raja menegaskan, pihaknya memilih tegas agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari. Pasalnya, dalam dua musim terakhir, selalu ada saja suporter menyakalan flare dari tribun Utara.

“Tempatnya itu-itu saja. Hanya orangnya yang berganti. Jadi, kita ingin menjadikan kejadian ini sebagai efek jera. Kalau memang ingin mendukung PSMS, dukungan dengan baik-baik,” ungkapnya.

Pria yang akrab dipanggil King ini mengungkapkan, saat ini tinggal enam orang yang ditahan di Polrestabes Medan. Sedangkan sisanya sudah dilepaskan, karena terbukti tidak terlibat. “Rata-rata pelakunya masih Anak Baru Gede (ABG),” sebutnya.

King menambahkan, sehari setelah kejadian itu, perwakilan suporter tersebut sudah mendatangi Sekretariat PSMS untuk meminta maaf dan meminta manajemen mencabut laporan tersebut.

“Semalam ada memang beberapa perwakilan kelompok suporter yang datang. Selain minta maaf, mereka juga memohon agar kita mencabut laporan ke polisi,” paparnya.

King menegaskan, permohonan para perwakilan kelompok suporter itu tidak bisa disetujui begitu saja. Sebab ia menyebut proses hukum tetap berjalan. “Permohanan maaf telah kami terima, tapi proses hukum tetap jalan,” tegasnya.

Sementara itu permintaan kelompok suporter tersebut agar PSMS mengurangi sanksi hukuman berupa larangan hadir ke stadion langsung, sambung Julius, pihaknya lebih dulu akan rapat manajemen.

“Sikap kita saat ini agar proses hukum tetap berjalan. Sementara permintaan mereka lainnya akan dirapatkan dalam rapat manajemen. Saya juga masih punya atasan,” sebut Julius.

“Sedangkan soal keringanan agar sanksi larangan menyaksikan langsung pertandingan di Teladan dikurangi, belum bisa saya putuskan. Lagipula, siapa yang bisa menjamin mereka tidak berulah lagi? Semua harus matang,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/