29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Revolusi Jadi Solusi

MEDAN- Kegagalan menyakitkan PSMS menuju semi final Babak Delapan Besar Divisi Utama masih sulit dilupakan. Ribuan fans PSMS kecewa berat menyaksikan penampilan Vagner Luis dkk.

Di sejumlah situs jejaring media terutama Facebook, para fans saling tuduh dan menduga-duga ke arah negatif atas apa yang telah terjadi di tubuh PSMS. PSMS harus pulang dari Tenggarong dengan kepala tertunduk. Bayangkan di laga pamungkas kontra Persiba Bantul, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama, namun secara tragis keunggulan itu berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh hatrik Fortune Udo.

Dengan demikian, tuduhan ada pemain yang menerima suap bahkan sempat dilontarkan. Namun semua itu hanya sebatas amarah sesaat dari para fans yang tak puas dengan hasil itu. Suasana di hotel tempat skuad menginap juga sempat tak kondusif. Kabarnya para pemain tak mau keluar kamar.

Meski tak mudah dilupakan, rasa sakit itu harus segera diakhiri. Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangunsong langsung mewacanakan revolusi besar-besaran di tubuh PSMS. Mulai dari pengurus, manajemen hingga pemain.

“Tidak ada yang harus disalahkan. Yang pasti PSMS sudah gagal. Dan kegagalan itu harus dibayar. Salah satu solusi dari kami adalah melakukan revolusi di tubuh PSMS. Copot pengurus dan manejemen yang memang tak layak. Ganti pemain yang tak bisa main. Pokoknya harus ada revolusi besar nantinya. Kami akan mengawal hal itu,” koar Nata.
Soal dugaan-dugaan adanya hal negatif pada laga pamungkas itu, Idris selaku manajer menampiknya. Menurutnya, PSMS memang belum beruntung. “Apa lagi mau kita katakan. Memang belum beruntung. Tidak ada yang bisa disalahkan, siapa yang menyangka akan begini,” kata Idris yang dihubungi kemarin.

Kapten PSMS, Affan Lubis menjelaskan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan begini. Menurutnya ada hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam sepak bola. Meski sudah unggul, Affan mengakui timnya terlena sehingga harus menerima kenyataan pahit seperti itu. “Ini pelajaran kita ke depannya. Kami jujur sangat terpukul dengan hasil ini,” beber Affan. (ful)

MEDAN- Kegagalan menyakitkan PSMS menuju semi final Babak Delapan Besar Divisi Utama masih sulit dilupakan. Ribuan fans PSMS kecewa berat menyaksikan penampilan Vagner Luis dkk.

Di sejumlah situs jejaring media terutama Facebook, para fans saling tuduh dan menduga-duga ke arah negatif atas apa yang telah terjadi di tubuh PSMS. PSMS harus pulang dari Tenggarong dengan kepala tertunduk. Bayangkan di laga pamungkas kontra Persiba Bantul, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama, namun secara tragis keunggulan itu berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh hatrik Fortune Udo.

Dengan demikian, tuduhan ada pemain yang menerima suap bahkan sempat dilontarkan. Namun semua itu hanya sebatas amarah sesaat dari para fans yang tak puas dengan hasil itu. Suasana di hotel tempat skuad menginap juga sempat tak kondusif. Kabarnya para pemain tak mau keluar kamar.

Meski tak mudah dilupakan, rasa sakit itu harus segera diakhiri. Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangunsong langsung mewacanakan revolusi besar-besaran di tubuh PSMS. Mulai dari pengurus, manajemen hingga pemain.

“Tidak ada yang harus disalahkan. Yang pasti PSMS sudah gagal. Dan kegagalan itu harus dibayar. Salah satu solusi dari kami adalah melakukan revolusi di tubuh PSMS. Copot pengurus dan manejemen yang memang tak layak. Ganti pemain yang tak bisa main. Pokoknya harus ada revolusi besar nantinya. Kami akan mengawal hal itu,” koar Nata.
Soal dugaan-dugaan adanya hal negatif pada laga pamungkas itu, Idris selaku manajer menampiknya. Menurutnya, PSMS memang belum beruntung. “Apa lagi mau kita katakan. Memang belum beruntung. Tidak ada yang bisa disalahkan, siapa yang menyangka akan begini,” kata Idris yang dihubungi kemarin.

Kapten PSMS, Affan Lubis menjelaskan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan begini. Menurutnya ada hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam sepak bola. Meski sudah unggul, Affan mengakui timnya terlena sehingga harus menerima kenyataan pahit seperti itu. “Ini pelajaran kita ke depannya. Kami jujur sangat terpukul dengan hasil ini,” beber Affan. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/