32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Sengaja Kalah

PSMS vs DELTRAS

MEDAN- Deltras FC Sidoarjo sukses mempecundangi PSMS dengan skor 1-3 pada lanjutan ISL di Stadion Teladan, Kamis (19/4) sore. Namun, kekalahan Ayam Kinantan ini menimbulkan isu tak sedap. Kabarnya, pemain sengaja kalah karena selama tiga bulan belum menerima gaji.

Indikasi ini menguat, karena penampilan PSMS pada laga kemarin tidak maksimal. Bahkan, anak-anak besutan karteker pelatih Suharto AD ini tidak bisa bermain lepas dan sering melakukan kesalahan, khususnya di lini belakang.

Namun, CEO PSMS Idris menampik hal tersebut. “Tidak benar itu, anak-anak sudah berjanji main total dan semangat. Saya juga sempat memotivasi mereka, jika menang saya sudah menjanjikan bonus,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon selular usai pertandingan.

Idris malah sempat membandingkan keadaan keuangan PSMS dengan beberapa klub yang berlaga di ajang ISL. “Semua klub memang sedang masa transisi. Dari yang dulu dibiayai APBD kini harus murni dari sponsorship. Ini berpengaruh kepada semua klub di ISL. Deltras sendiri sama sekali belum menggaji pemainnya selama enam bulan,” paparnya.

“Begitu juga Persib Bandung yang juga telah sebulan. Bahkan Sriwijaya FC yang notabene klub mapan juga terkena imbas, mereka belum menggaji pemain jalan dua bulan. Jadi isu itu tak mendasar,” tambah Idris lagi.

Sementara, seorang pemain PSMS yang dikonfirmasi via BBM mengaku, mereka sengaja kalah karena belum gajian. “Ya, sudah pasti, cuma itu pengaruhnya. Kalau gajian dua bulan saja, pasti semangat,” tulisnya dalam BBM kepada wartawan koran ini tadi malam pukul 20.10 WIB.
Sementara, pada perandingan kemarin, pendukung PSMS dikejutkan dengan gol Deltras di menit 14 melalui kaki pemain anyarnya James Koko Lomel. PSMS baru bisa menyamakan kedudukan di menit 36 melalui tendangan bebas ala Eropa dari playmaker asal Slovenia Nastja Ceh. Dan skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, tak diperkuat dua pemain pilar lini belakang Sasa Zecevic dan Denny Rumba, PSMS kelabakan menghadapi gencarnya counter attack cepat dari anak-anak Sidoarjo. Benar saja, di menit 79 melalui gol striker Deltras Sean Rooney, kembali mengungguli PSMS 1-2.

Keasyikan menyerang, tak butuh waktu lama bagi Deltras untuk semakin membenamkan semangat anak-anak Medan. Di menit 80, melalui kerjasama apik dua playmaker Deltras Fachrudin dan James Koko Lomel, mampu mengecoh wing back PSMS Rahmad yang tinggal sendiri di lini belakang. James Koko Lomel pun menceploskan bola ke gawang yang dikawal Eddy Kurnia. Skor 1-3 bertahan hingga pertandingan berakhir.

Menanggapi kekalahan tersebut, karteker pelatih PSMS Roekinoy mengakui, pemain PSMS bertanding seperti tanpa motivasi. “Tak terlihat semangat juang seperti yang biasa mereka peragakan. Ditambah, di lini belakang yang memang sejak awal cukup lemah,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, anak-anak Sidoarjo mampu memanfaatkan titik lemah dari dua lini sayap belakang PSMS. “Mereka bisa membaca kelemahan di posisi Rahmad dan Zainal, dan mereka bisa mengefektifkan kelemahan tersebut sebagai jalan pencetak gol,” ujar Roekinoy.

“Banyak salah passing dan lambat melakukan cover untuk counter attack cepat dari Deltras jadi faktor utama kekalahan kita sore ini (kemarin). Metode yang kita terapkan di latihan tak berjalan dengan maksimal,” tambahnya.

Saat kekalahan PSMS dikaitkan dengan masalah gaji yang hampir tiga bulan belum dibayar manajemen, ia sama sekali tak mau berkomentar. “No comment,” kata Roekinoy singkat.(saz)

PSMS vs DELTRAS

MEDAN- Deltras FC Sidoarjo sukses mempecundangi PSMS dengan skor 1-3 pada lanjutan ISL di Stadion Teladan, Kamis (19/4) sore. Namun, kekalahan Ayam Kinantan ini menimbulkan isu tak sedap. Kabarnya, pemain sengaja kalah karena selama tiga bulan belum menerima gaji.

Indikasi ini menguat, karena penampilan PSMS pada laga kemarin tidak maksimal. Bahkan, anak-anak besutan karteker pelatih Suharto AD ini tidak bisa bermain lepas dan sering melakukan kesalahan, khususnya di lini belakang.

Namun, CEO PSMS Idris menampik hal tersebut. “Tidak benar itu, anak-anak sudah berjanji main total dan semangat. Saya juga sempat memotivasi mereka, jika menang saya sudah menjanjikan bonus,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon selular usai pertandingan.

Idris malah sempat membandingkan keadaan keuangan PSMS dengan beberapa klub yang berlaga di ajang ISL. “Semua klub memang sedang masa transisi. Dari yang dulu dibiayai APBD kini harus murni dari sponsorship. Ini berpengaruh kepada semua klub di ISL. Deltras sendiri sama sekali belum menggaji pemainnya selama enam bulan,” paparnya.

“Begitu juga Persib Bandung yang juga telah sebulan. Bahkan Sriwijaya FC yang notabene klub mapan juga terkena imbas, mereka belum menggaji pemain jalan dua bulan. Jadi isu itu tak mendasar,” tambah Idris lagi.

Sementara, seorang pemain PSMS yang dikonfirmasi via BBM mengaku, mereka sengaja kalah karena belum gajian. “Ya, sudah pasti, cuma itu pengaruhnya. Kalau gajian dua bulan saja, pasti semangat,” tulisnya dalam BBM kepada wartawan koran ini tadi malam pukul 20.10 WIB.
Sementara, pada perandingan kemarin, pendukung PSMS dikejutkan dengan gol Deltras di menit 14 melalui kaki pemain anyarnya James Koko Lomel. PSMS baru bisa menyamakan kedudukan di menit 36 melalui tendangan bebas ala Eropa dari playmaker asal Slovenia Nastja Ceh. Dan skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, tak diperkuat dua pemain pilar lini belakang Sasa Zecevic dan Denny Rumba, PSMS kelabakan menghadapi gencarnya counter attack cepat dari anak-anak Sidoarjo. Benar saja, di menit 79 melalui gol striker Deltras Sean Rooney, kembali mengungguli PSMS 1-2.

Keasyikan menyerang, tak butuh waktu lama bagi Deltras untuk semakin membenamkan semangat anak-anak Medan. Di menit 80, melalui kerjasama apik dua playmaker Deltras Fachrudin dan James Koko Lomel, mampu mengecoh wing back PSMS Rahmad yang tinggal sendiri di lini belakang. James Koko Lomel pun menceploskan bola ke gawang yang dikawal Eddy Kurnia. Skor 1-3 bertahan hingga pertandingan berakhir.

Menanggapi kekalahan tersebut, karteker pelatih PSMS Roekinoy mengakui, pemain PSMS bertanding seperti tanpa motivasi. “Tak terlihat semangat juang seperti yang biasa mereka peragakan. Ditambah, di lini belakang yang memang sejak awal cukup lemah,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, anak-anak Sidoarjo mampu memanfaatkan titik lemah dari dua lini sayap belakang PSMS. “Mereka bisa membaca kelemahan di posisi Rahmad dan Zainal, dan mereka bisa mengefektifkan kelemahan tersebut sebagai jalan pencetak gol,” ujar Roekinoy.

“Banyak salah passing dan lambat melakukan cover untuk counter attack cepat dari Deltras jadi faktor utama kekalahan kita sore ini (kemarin). Metode yang kita terapkan di latihan tak berjalan dengan maksimal,” tambahnya.

Saat kekalahan PSMS dikaitkan dengan masalah gaji yang hampir tiga bulan belum dibayar manajemen, ia sama sekali tak mau berkomentar. “No comment,” kata Roekinoy singkat.(saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/