31 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Penonton Turun, Panpel tak Umumkan Penjualan Tiket

PANPEL pertandingan PSMS di ISL musim ini awalnya berjanji akan transparan soal penjualan tiket. Nyatanya, laga kontra Persisam Samarinda di laga kedua yang digelar di Stadion Teladan tak disertai pengumuman berapa tiket yang terjual.

Publik ingin tahu, apakah PSMS mendapatkan hasil yang bagus dari penjualan tiket.

Namun pihak Panpel tampak enggan membeberkan. Ketua Panpel Syafril Jambak pun tampak sibuk dengan urusan lain. “Saya ada Rakernas PDI Perjuangan di Bandung pada 12-14 Desember lalu. Jadi belum sempat menginformasikannya ke media,” kata Syafril kepada wartawan Kamis (22/12).

Karena terus didesak, Syafril menjawab sekenanya.

Dari penuturannya, penjualan tiket pada laga itu mencapai 6.700 lembar dengan total pendapatan Rp182 juta.

Jika dibandingkan dengan penjualan tiket pada laga PSMS kontra Mitra Kukar di laga pertama, tiket terjual hingga 8.727 lembar dengan rincian tribun terbuka terjual 7.317 lembar dan tribun tertutup serta VIP terjual 955 lembar. Dari penjualan tersebut, terkumpul nominal sebesar Rp261.092.500. Jumlah itu diperoleh dari 7.317 tiket tribun terbuka senilai Rp192.145.000, tribun tertutup 955 tiket sebanyak Rp68.947.500, ditambah tiket yang dibeli Wali Kota Medan yang juga Ketum PSMS Rahudman Harahap sebanyak 700 tiket (400 lembar tribun tertutup dan 300 lembar VIP) senilai Rp54 Juta.

Pada keterangan yang dipaparkan Manajer Keuangan PSMS Iswanda Nanda Ramli yang didampingi Syafril saat itu masih mengundang tanda tanya dari para wartawan, karena sangat kontradiktif dengan kenyataan yang terjadi saat laga PSMS kontra Mitra Kukar tersebut. Pasalnya pada laga perdana PSMS di Stadion Teladan dalam kompetisi ISL itu, penonton membludak. Seluruh tribun terisi hingga kurang lebih 85 persen. Dan saat itu panpel berkilah pihaknya masih banyak kecolongan, baik dari penonton yang masuk tanpa tiket atau pun penonton yang digiring oleh sejumlah oknum panpel sendiri masuk ke stadion tanpa selembar tiket pun. Saat itu mereka berjanji akan semakin meminimalisir kecolongan tersebut.

Panpel berkilah penjualan tiket PSMS kontra Persisam menurun. Alasannya karena ada penjual tiket palsu. “Ya, penjualan memang sedikit menurun saat itu. Itu karena penonton memang lebih sedikit ditambah adanya tiket palsu yang beredar,” kata Syafril.

Lagi-lagi panpel berjanji akan meminimalisir kejadian serupa pada laga-laga selanjutnya di Stadion Teladan. “Antisipasi lebih ketat akan kita lakukan pada pertandingan selanjutnya.

Jika ada calo yang menjual tiket akan dibuntuti intel dari Poldasu,” paparnya lagi.

Mengenai pemaparan hasil penjualan tiket, Syafril mengaku dalam waktu dekat akan menginformasikannya ke media. “Nanti akan kita umumkan,” ujarnya. (saz)

PANPEL pertandingan PSMS di ISL musim ini awalnya berjanji akan transparan soal penjualan tiket. Nyatanya, laga kontra Persisam Samarinda di laga kedua yang digelar di Stadion Teladan tak disertai pengumuman berapa tiket yang terjual.

Publik ingin tahu, apakah PSMS mendapatkan hasil yang bagus dari penjualan tiket.

Namun pihak Panpel tampak enggan membeberkan. Ketua Panpel Syafril Jambak pun tampak sibuk dengan urusan lain. “Saya ada Rakernas PDI Perjuangan di Bandung pada 12-14 Desember lalu. Jadi belum sempat menginformasikannya ke media,” kata Syafril kepada wartawan Kamis (22/12).

Karena terus didesak, Syafril menjawab sekenanya.

Dari penuturannya, penjualan tiket pada laga itu mencapai 6.700 lembar dengan total pendapatan Rp182 juta.

Jika dibandingkan dengan penjualan tiket pada laga PSMS kontra Mitra Kukar di laga pertama, tiket terjual hingga 8.727 lembar dengan rincian tribun terbuka terjual 7.317 lembar dan tribun tertutup serta VIP terjual 955 lembar. Dari penjualan tersebut, terkumpul nominal sebesar Rp261.092.500. Jumlah itu diperoleh dari 7.317 tiket tribun terbuka senilai Rp192.145.000, tribun tertutup 955 tiket sebanyak Rp68.947.500, ditambah tiket yang dibeli Wali Kota Medan yang juga Ketum PSMS Rahudman Harahap sebanyak 700 tiket (400 lembar tribun tertutup dan 300 lembar VIP) senilai Rp54 Juta.

Pada keterangan yang dipaparkan Manajer Keuangan PSMS Iswanda Nanda Ramli yang didampingi Syafril saat itu masih mengundang tanda tanya dari para wartawan, karena sangat kontradiktif dengan kenyataan yang terjadi saat laga PSMS kontra Mitra Kukar tersebut. Pasalnya pada laga perdana PSMS di Stadion Teladan dalam kompetisi ISL itu, penonton membludak. Seluruh tribun terisi hingga kurang lebih 85 persen. Dan saat itu panpel berkilah pihaknya masih banyak kecolongan, baik dari penonton yang masuk tanpa tiket atau pun penonton yang digiring oleh sejumlah oknum panpel sendiri masuk ke stadion tanpa selembar tiket pun. Saat itu mereka berjanji akan semakin meminimalisir kecolongan tersebut.

Panpel berkilah penjualan tiket PSMS kontra Persisam menurun. Alasannya karena ada penjual tiket palsu. “Ya, penjualan memang sedikit menurun saat itu. Itu karena penonton memang lebih sedikit ditambah adanya tiket palsu yang beredar,” kata Syafril.

Lagi-lagi panpel berjanji akan meminimalisir kejadian serupa pada laga-laga selanjutnya di Stadion Teladan. “Antisipasi lebih ketat akan kita lakukan pada pertandingan selanjutnya.

Jika ada calo yang menjual tiket akan dibuntuti intel dari Poldasu,” paparnya lagi.

Mengenai pemaparan hasil penjualan tiket, Syafril mengaku dalam waktu dekat akan menginformasikannya ke media. “Nanti akan kita umumkan,” ujarnya. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru