25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kumpul Keluarga dan Berbisnis, Aktivitas Pemain PSMS saat Kompetisi Dihentikan Sementara

PSMS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak kompetisi sepak bola Tanah Air resmi dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan, sejumlah pemain PSMS Medan memilih kumpul bersama keluarga dan berbisnis demi tambahan penghasilan.

Diketahui per 25 Maret, Manajemen Ayam Kinantan meliburkan skuad, termasuk official tim. Sejumlah penggawa yang berdomisili luar kota maupun provinsi, pun langsung pulang kampung. Tak merasa cemas, karena hak mereka berupa gaji, disebutkan tetap akan dipenuhi oleh manajemen.

Seperti winger PSMS Yohanis Nabar, dia mengaku telah berkumpul dengan keluarganya di Sentani, Papua, sejak Rabu (25/3) lalu.

“Puji Tuhan, saya sudah tiba di kampung dengan selamat. Pastinya saya akan memanfaatkan ini dengan kumpul bersama keluarga,” ungkap Anis, sapaan karib Yohanis Nabar, Jumat (27/3).

Selain berkumpul dengan keluarga, Anis pun mengisi waktu libur ini dengan berlatih mandiri di rumah, sebagaimana instruksi yang disampaikan tim pelatih.

“Selain berkumpul dengan keluarga, saya manfaatkan dengan tetap latihan ringan pagi dan sore di samping rumah,” katanya.

Pemain berusia 28 tahun itu, pun menceritakan kondisi kampung halamannya sejak mewabahnya virus corona di Indonesia. Menurutnya, masyarakat hanya diperbolehkan beraktivitas di luar rumah pada pagi hari.

“Bandara memang sudah enggak ada penerbangan buat penumpang. Sedangkan aktivitas masyarakat, cuma dari jam 6 pagi sampai 12 siang. Setelah itu, sudah enggak ada yang boleh keluar rumah atau kumpul-kumpul, karena dijaga aparat. Biar semuanya aman dan diharuskan stay di dalam rumah,” jelas Anis.

Sementara bek PSMS Andre Sitepu, memilih fokus menggeluti bisnisnya di masa penghentian sementara kompetisi. Bisnisnya berdagang online perlengkapan olahraga. Menurutnya, menjalankan bisnis merupakan pilihan paling realistis di masa seperti ini.

“Sesuai anjuran pemerintah, tetap di rumah. Tapi ada side-job kecil-kecilan yang saya jalankan, bisnis online,” bebernya, seraya mengatakan, bisnis yang digelutinya ini resmi dibuka 2 pekan lalu.

“Kebetulan 2 minggu lalu baru buka toko online khusus perlengkapan olahraga di Kabanjahe. Akun Instagramnya @othnielsportstore. Nah, untuk sementara main ini dulu (bisnis online),” imbuh Andre.

Meski masih menerima gaji dari manajemen, Andre mengaku masih perlu mencari sumber penghasilan lain, guna memenuhi kebutuhan keluarga.

“Sebagai pemain sepak bola, ya mencari nafkah dari sini (kompetisi). Tapi dengan situasi seperti ini, harus pandai-pandai memanfaatkan peluang. Karena dapur tetap harus berasap kan?” pungkasnya. (isc/tnc/saz)

PSMS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak kompetisi sepak bola Tanah Air resmi dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan, sejumlah pemain PSMS Medan memilih kumpul bersama keluarga dan berbisnis demi tambahan penghasilan.

Diketahui per 25 Maret, Manajemen Ayam Kinantan meliburkan skuad, termasuk official tim. Sejumlah penggawa yang berdomisili luar kota maupun provinsi, pun langsung pulang kampung. Tak merasa cemas, karena hak mereka berupa gaji, disebutkan tetap akan dipenuhi oleh manajemen.

Seperti winger PSMS Yohanis Nabar, dia mengaku telah berkumpul dengan keluarganya di Sentani, Papua, sejak Rabu (25/3) lalu.

“Puji Tuhan, saya sudah tiba di kampung dengan selamat. Pastinya saya akan memanfaatkan ini dengan kumpul bersama keluarga,” ungkap Anis, sapaan karib Yohanis Nabar, Jumat (27/3).

Selain berkumpul dengan keluarga, Anis pun mengisi waktu libur ini dengan berlatih mandiri di rumah, sebagaimana instruksi yang disampaikan tim pelatih.

“Selain berkumpul dengan keluarga, saya manfaatkan dengan tetap latihan ringan pagi dan sore di samping rumah,” katanya.

Pemain berusia 28 tahun itu, pun menceritakan kondisi kampung halamannya sejak mewabahnya virus corona di Indonesia. Menurutnya, masyarakat hanya diperbolehkan beraktivitas di luar rumah pada pagi hari.

“Bandara memang sudah enggak ada penerbangan buat penumpang. Sedangkan aktivitas masyarakat, cuma dari jam 6 pagi sampai 12 siang. Setelah itu, sudah enggak ada yang boleh keluar rumah atau kumpul-kumpul, karena dijaga aparat. Biar semuanya aman dan diharuskan stay di dalam rumah,” jelas Anis.

Sementara bek PSMS Andre Sitepu, memilih fokus menggeluti bisnisnya di masa penghentian sementara kompetisi. Bisnisnya berdagang online perlengkapan olahraga. Menurutnya, menjalankan bisnis merupakan pilihan paling realistis di masa seperti ini.

“Sesuai anjuran pemerintah, tetap di rumah. Tapi ada side-job kecil-kecilan yang saya jalankan, bisnis online,” bebernya, seraya mengatakan, bisnis yang digelutinya ini resmi dibuka 2 pekan lalu.

“Kebetulan 2 minggu lalu baru buka toko online khusus perlengkapan olahraga di Kabanjahe. Akun Instagramnya @othnielsportstore. Nah, untuk sementara main ini dulu (bisnis online),” imbuh Andre.

Meski masih menerima gaji dari manajemen, Andre mengaku masih perlu mencari sumber penghasilan lain, guna memenuhi kebutuhan keluarga.

“Sebagai pemain sepak bola, ya mencari nafkah dari sini (kompetisi). Tapi dengan situasi seperti ini, harus pandai-pandai memanfaatkan peluang. Karena dapur tetap harus berasap kan?” pungkasnya. (isc/tnc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/