27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Dinas Pertamanan Tolak Permohonan Indra Sakti

Terkait Izin Penggunaan Kebun Bunga

MEDAN- Duo PSMS lewat tim pelatih kedua kubu membuat kesepakatan berbagi Lapangan Kebun Bunga. Jadwal telah disusun, sehingga keduanya tak lagi bentrok di lapangan. Namun kemungkinan hanya terjadi sepekan, karena kubu PSMS versi Benny Sihotang yang mengantongi surat mengatakan hanya memberi waktu bagi PSMS PT Liga Indonesia yang diketuai Indra Sakti Harahap untuk mencari lapangan.

Bagaimana dengan sepekan selanjutnya? Apakah Indra sudah menyiapkan alternatif lapangan? Ketua Umum PSMS versi PT LI, Indra Sakti Harahap justru tengah mengupayakan untuk bertahan di Kebun Bunga. Surat permohonan izin telah mereka layangkan ke Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan Medan.
“Kami sudah sampaikan surat kepada dinas pertamanan dan Wali Kota Medan Jumat (23/11) lalu, tapi belum dapat jawabannya. Kami sebagai warga Kota Medan yang taat, tentunya akan melakukan kewajiban. Dan yang penting, kami sudah laporan,” ujar Indra.

Menurutnya sebagai warga Medan, ruang terbuka hijau dan juga fasilitas publik di Medan merupakan hak publik untuk menggunakannya apalagi diatur dalam undang-undang. Sejarah PSMS yang tidak bisa lepas dari Kebun Bunga, lapangan dan mes menurutnya menjadikan pihaknya legal memakai fasilitas tersebut.

“Kami yakin, PSMS saat ini diakui di skala nasional, dan kami juga percaya dan yakin Pemko akan mengakomodir karena fasilitas tersebut juga dibangun dari APBD yang merupakan uang masyarakat,” bebernya sembari mengatakan, PSMS besutan Suimin tidak akan bergeming dan pindah latihan ke lapangan lain.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan Medan, Erwin Lubis secara tegas menolak memberikan izin kepada PSMS Indra Sakti. Menurutnya, keputusan sudah ditetapkan bahwa kepengurusan Benny lah yang resmi menggunakan Kebun Bunga.

“PSMS yang diketuai Benny yang mengajukan surat permohonan izin ke kami. Kalau PSMS yang lainnya tidak ada mengajukan. Mereka bilang Kebun Bunga itu bukan aset pemko tapi milik masyarakat,” jelasnya.

Padahal sebelumnya, kepengurusan PSMS versi Indra Sakti mengaku sudah melayangkan surat. Erwin mengatakan, jikapun nanti surat masuk ke tempatnya tak akan merubah keputusan. “Tidak mungkin lagilah. Kami kan sudah putuskan. Termasuk mess. Kalau kami ubah lagi keputusannya itu namanya melaga keduanya,” tambahnya. Namun jikapun kedua kubu sepakat untuk berbagi Pemko tidak akan ikut campur. “Terserah mereka kalau mau berbagi jadwal. Kami tidak ikut campur,” lanjutnya.

Selain itu soal retribusi lapangan, Erwin menjelaskan, pihaknya tidak pernah mengutip biaya jika hanya digunakan untuk latihan. “Latihan tidak pernah dikutip biaya. Selama ini juga tidak hanya PSMS yang menggunakan Kebun Bunga untuk latihan, toh tidak pernah kita kutip biaya. Kecuali kegiatan yang komersil mengutip tiket,” ungkapnya.

Di sisi lain, PSMS versi Indra telah menggelar rapat untuk menentukan struktur manajemen. Sosok manajer akan ditempati Alexander Gho, asisten manajer PSMS IPL musim lalu dan mantan manajer PSMS junior. Sedangkan CEO, nama Fityan Hamdi mencuat menjadi satu dari tiga kandidat. (don)

Terkait Izin Penggunaan Kebun Bunga

MEDAN- Duo PSMS lewat tim pelatih kedua kubu membuat kesepakatan berbagi Lapangan Kebun Bunga. Jadwal telah disusun, sehingga keduanya tak lagi bentrok di lapangan. Namun kemungkinan hanya terjadi sepekan, karena kubu PSMS versi Benny Sihotang yang mengantongi surat mengatakan hanya memberi waktu bagi PSMS PT Liga Indonesia yang diketuai Indra Sakti Harahap untuk mencari lapangan.

Bagaimana dengan sepekan selanjutnya? Apakah Indra sudah menyiapkan alternatif lapangan? Ketua Umum PSMS versi PT LI, Indra Sakti Harahap justru tengah mengupayakan untuk bertahan di Kebun Bunga. Surat permohonan izin telah mereka layangkan ke Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan Medan.
“Kami sudah sampaikan surat kepada dinas pertamanan dan Wali Kota Medan Jumat (23/11) lalu, tapi belum dapat jawabannya. Kami sebagai warga Kota Medan yang taat, tentunya akan melakukan kewajiban. Dan yang penting, kami sudah laporan,” ujar Indra.

Menurutnya sebagai warga Medan, ruang terbuka hijau dan juga fasilitas publik di Medan merupakan hak publik untuk menggunakannya apalagi diatur dalam undang-undang. Sejarah PSMS yang tidak bisa lepas dari Kebun Bunga, lapangan dan mes menurutnya menjadikan pihaknya legal memakai fasilitas tersebut.

“Kami yakin, PSMS saat ini diakui di skala nasional, dan kami juga percaya dan yakin Pemko akan mengakomodir karena fasilitas tersebut juga dibangun dari APBD yang merupakan uang masyarakat,” bebernya sembari mengatakan, PSMS besutan Suimin tidak akan bergeming dan pindah latihan ke lapangan lain.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan Medan, Erwin Lubis secara tegas menolak memberikan izin kepada PSMS Indra Sakti. Menurutnya, keputusan sudah ditetapkan bahwa kepengurusan Benny lah yang resmi menggunakan Kebun Bunga.

“PSMS yang diketuai Benny yang mengajukan surat permohonan izin ke kami. Kalau PSMS yang lainnya tidak ada mengajukan. Mereka bilang Kebun Bunga itu bukan aset pemko tapi milik masyarakat,” jelasnya.

Padahal sebelumnya, kepengurusan PSMS versi Indra Sakti mengaku sudah melayangkan surat. Erwin mengatakan, jikapun nanti surat masuk ke tempatnya tak akan merubah keputusan. “Tidak mungkin lagilah. Kami kan sudah putuskan. Termasuk mess. Kalau kami ubah lagi keputusannya itu namanya melaga keduanya,” tambahnya. Namun jikapun kedua kubu sepakat untuk berbagi Pemko tidak akan ikut campur. “Terserah mereka kalau mau berbagi jadwal. Kami tidak ikut campur,” lanjutnya.

Selain itu soal retribusi lapangan, Erwin menjelaskan, pihaknya tidak pernah mengutip biaya jika hanya digunakan untuk latihan. “Latihan tidak pernah dikutip biaya. Selama ini juga tidak hanya PSMS yang menggunakan Kebun Bunga untuk latihan, toh tidak pernah kita kutip biaya. Kecuali kegiatan yang komersil mengutip tiket,” ungkapnya.

Di sisi lain, PSMS versi Indra telah menggelar rapat untuk menentukan struktur manajemen. Sosok manajer akan ditempati Alexander Gho, asisten manajer PSMS IPL musim lalu dan mantan manajer PSMS junior. Sedangkan CEO, nama Fityan Hamdi mencuat menjadi satu dari tiga kandidat. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/