32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Teken Dulu, Duit Nanti

MEDAN- Skuad PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) kini bisa sedikit lega. Setelah lama menanti, Saktiawan Sinaga dkk akhirnya mendapat sodoran kontrak pada Kamis (28/3) kemarin. Uniknya, penekenan kontrak tak diiringi dengan kucuran duit.
Pembayaran gaji baru akan dilakukan pasca manager meeting awal April mendatang. Atau paling lambat sebelum kick off kompetisi pada 14 April nanti. Syukurnya, para pemain mau mengerti.

Pengikatan kontrak pemain kemarin dilakukan dalam dua sesi. Di pagi hari, para pemain hadir untuk negosiasi ulang. Selain itu juga beberapa pemain yang belum negosiasi seperti Oki Rengga, Antoni, Erwinsyah Hasibuan serta tiga pemain baru Heri Irwansyah, Syamsul Bahri dan Anto Ritonga. Begitu juga dengan tim pelatih.

Satu per satu mereka masuk ke ruangan gedung PSMS untuk berbicara dengan CEO Wimvi Tri Hadi dan Pelatih kepala, Edy Syahputra. Kemudian di sore harinya pemain baru menuangkan tanda tangan hitam di atas putih. “Tak hanya negosiasi ulang banyak juga pemain yang belum negosiasi kontrak termasuk tiga pemain baru. Termasuk saya juga dan asisten pelatih,” ujar pelatih kepala, Edy Syahputra.

Edy mengaku tidak ada masalah soal negosiasi. “Termasuk angkanya sudah setuju. Biasalah satu dua pemain pasti ada tawar menawar. Tapi nominalnya tidak ada yang berubah. Hanya soal kapan pembagian bulannya,” katanya.

Edy juga mengaku coba memahami dengan kondisi kas tim. Karena itu dia tak minta nominal yang tinggi. “Saya harus menyesuaikan kondisi keuangan tim. Saya gak mungkin mintak banyak-banyak. Saya juga baru mulai pelatih kepala. Dari awal mulanya saya komitmen dengan pengurus. Tolong nilai saja layak,” bebernya.

CEO PSMS LPIS, Wimvi Tri Hadi mengatakan negosiasi ulang mayoritas pemain tidak berarti merevisi nilai kontrak seperti kesepakatan sebelumnya. “Negosiasi ulang tapi tidak ada masalah atau perubahan nilai. Ini hanya peralihan dari manajemen lama. Juga untuk meluruskan soal beberapa pemain yang juga belum terima pra kontrak. Tapi itu hanya sebatas bonus. Kita serahkan sama ketum soal yang belum dikeluarkan,” katanya.

Soal uang yang belum dikeluarkan, Wimvi mengatakan masih menunggu kepastian manager meeting. “Kemungkinan uang itu bakalan ada setelah manager meeting. Ini masih abu-abu. Ini saja jadwal dibagi belum valid. Jadi kita tidak mau kecolongan juga,” katanya.

Kontrak pemain didahulukan karena kita harus masukkan kontrak ke LPIS. Lalu apakah dalam kontrak dituangkan soal catatan khusus jika nantinya kompetisi terhenti di tengah jalan. “Harus ada. Itulah nanti kita lihat lagi. Kalau ada arah ke seperti itu. Langsung sosialisasikan jangan sampai nantinya di tengah jalan bentrok,” ujarnya.

Gelandang PSMS, Donny Fernando Siregar mengaku tidak ada masalah walaupun uang tak langsung disertakan saat tanda tangan kontrak. “Semuanya sepakat karena mekanisme yang berbeda. Otomatis kami lega.  Status kita sudah jelas. Kita bisa fokus ke satu klub,” bebernya. (don)

MEDAN- Skuad PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) kini bisa sedikit lega. Setelah lama menanti, Saktiawan Sinaga dkk akhirnya mendapat sodoran kontrak pada Kamis (28/3) kemarin. Uniknya, penekenan kontrak tak diiringi dengan kucuran duit.
Pembayaran gaji baru akan dilakukan pasca manager meeting awal April mendatang. Atau paling lambat sebelum kick off kompetisi pada 14 April nanti. Syukurnya, para pemain mau mengerti.

Pengikatan kontrak pemain kemarin dilakukan dalam dua sesi. Di pagi hari, para pemain hadir untuk negosiasi ulang. Selain itu juga beberapa pemain yang belum negosiasi seperti Oki Rengga, Antoni, Erwinsyah Hasibuan serta tiga pemain baru Heri Irwansyah, Syamsul Bahri dan Anto Ritonga. Begitu juga dengan tim pelatih.

Satu per satu mereka masuk ke ruangan gedung PSMS untuk berbicara dengan CEO Wimvi Tri Hadi dan Pelatih kepala, Edy Syahputra. Kemudian di sore harinya pemain baru menuangkan tanda tangan hitam di atas putih. “Tak hanya negosiasi ulang banyak juga pemain yang belum negosiasi kontrak termasuk tiga pemain baru. Termasuk saya juga dan asisten pelatih,” ujar pelatih kepala, Edy Syahputra.

Edy mengaku tidak ada masalah soal negosiasi. “Termasuk angkanya sudah setuju. Biasalah satu dua pemain pasti ada tawar menawar. Tapi nominalnya tidak ada yang berubah. Hanya soal kapan pembagian bulannya,” katanya.

Edy juga mengaku coba memahami dengan kondisi kas tim. Karena itu dia tak minta nominal yang tinggi. “Saya harus menyesuaikan kondisi keuangan tim. Saya gak mungkin mintak banyak-banyak. Saya juga baru mulai pelatih kepala. Dari awal mulanya saya komitmen dengan pengurus. Tolong nilai saja layak,” bebernya.

CEO PSMS LPIS, Wimvi Tri Hadi mengatakan negosiasi ulang mayoritas pemain tidak berarti merevisi nilai kontrak seperti kesepakatan sebelumnya. “Negosiasi ulang tapi tidak ada masalah atau perubahan nilai. Ini hanya peralihan dari manajemen lama. Juga untuk meluruskan soal beberapa pemain yang juga belum terima pra kontrak. Tapi itu hanya sebatas bonus. Kita serahkan sama ketum soal yang belum dikeluarkan,” katanya.

Soal uang yang belum dikeluarkan, Wimvi mengatakan masih menunggu kepastian manager meeting. “Kemungkinan uang itu bakalan ada setelah manager meeting. Ini masih abu-abu. Ini saja jadwal dibagi belum valid. Jadi kita tidak mau kecolongan juga,” katanya.

Kontrak pemain didahulukan karena kita harus masukkan kontrak ke LPIS. Lalu apakah dalam kontrak dituangkan soal catatan khusus jika nantinya kompetisi terhenti di tengah jalan. “Harus ada. Itulah nanti kita lihat lagi. Kalau ada arah ke seperti itu. Langsung sosialisasikan jangan sampai nantinya di tengah jalan bentrok,” ujarnya.

Gelandang PSMS, Donny Fernando Siregar mengaku tidak ada masalah walaupun uang tak langsung disertakan saat tanda tangan kontrak. “Semuanya sepakat karena mekanisme yang berbeda. Otomatis kami lega.  Status kita sudah jelas. Kita bisa fokus ke satu klub,” bebernya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/