26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemain Kecewa dengan Freddy

Gaji Pemain PSMS IPL Bakal Dipotong Konsorsium

MEDAN- Para pemain PSMS IPL menentang keras niat konsorsium memotong gaji pemain. Dari empat bulan tunggakan, konsorsium hanya akan membayar dua bulan. Namun kondisi ini juga dianggap pemain karena CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat tidak reaktif memperjuangkan hak pemain.

Para pemain menilai Freddy seperti tidak peduli dengan kondisi yang dialami pemain. Sebagai CEO, seharusnya Freddy memberikan informasi kepada pemain terkait kejelasan pembayaran gaji. Pemain lain mengatakan, ketidaktahuan Freddy terkait perkembangan pembayaran gaji terjadi lantaran Freddy tidak mau jemput bola menanyakan kepastian pada konsorsium.

“Terus terang dia yang kami andalkan untuk mencari tahu tentang hal tersebut, ini malah dia tidak tahu. Atau dia memang tidak mau tahu?” ungkap seorang pemain.

Menurutnya, sebagai CEO, Freddy harusnya bisa menjalin komunikasi dengan pihak di konsorsium. “Dia harusnya jalin komunikasi langsung kepada Pak Widja (Widjajanto CEO PT LPIS), bukan kepada Arif Bargot dan Nuzuliati. Soalnya bisa saja rencana pembayaran dua bulan gaji kami itu bisa saja karena keecerdikan Arif Bargot, bukan merupakan ketetapan konsorsium,” ungkapnya.

Dikonfirmasi kemarin, Freddy menampik tudingan dirinya tidak sigap. Menurutnya, komunikasi dengan konsorsium atau PT LPIS selalu mengambang. “Saya sudah telepon Jakarta, tapi dibilang sabar, tidak ada bicara soal dua bulan gaji itu. Saya juga sudah telepon Arif Bargot tapi tidak dianggap,” katanya.
Soal rencana pembayaran dua bulan gaji pemain oleh konsorsium, dirinya juga sudah menanyakan hal tersebut kepada Nuzuliati, namun jawaban yang dia terima menyebutkan masih sebatas wacana. “Kemudian saya telepon Nuzul, jawabannya juga mengambang, dia bilang itu masih wacana, tapi yang saya heran , kalau masih wacana, kenapa sudah di-soundingkan ke pemain. Kalaupun saya mau jumpai pemain pun kalau saya tidak tahu infonya bagaimana, kan sama saja,” beber mantan pemain PSMS era 80-an tersebut.

Menurut Freddy, solusi terbaik, selayaknya konsorsium atau perwakilannya bertemu langsung membicarakan solusi pembayaran gaji dengan pemain. “Saya maunya kalau ada info ya pemain dan konsorsium dijumpakan. Ini main langsung-langsung aja. Berarti jabatan saya tidak dianggap. Saya kecewa. Tapi saya  akan terus berusaha untuk pemain agar pemain dapatkan haknya,” pungkasnya.

Sebelumnya, konsorsium melalui Arif Bargot Siregar mengirimkan pesan singkat kepada pemain yang berisi rencana pemotongan gaji. “Kayaknya perusahaan sudah tak sanggup lagi bayar gaji kita semua alias bangkrut karena PSSI tak jelas kapan bisa di bayar dana yang mereka pinjam. kalau mau terima 2 bulan gaji, akan kami usahakan cari pinjaman dan rencananya akan di bayar cash… daripada nanti tak dapat sama sekali,” begitu isi pesan singkat itu.

Salah seorang pemain, Jecky Pasarella mengatakan, para pemain akan perjuangkannya. “Saya juga terima sms itu. Tentunya tidak terima kalau gaji saya
hanya akan dibayarkan dua bulan, karena berdasarkan kontrak, gaji saya dibayarkan hingga November yang berarti lebih tujuh bulan pembayaran,” pungkasnya.(mag-18)

Gaji Pemain PSMS IPL Bakal Dipotong Konsorsium

MEDAN- Para pemain PSMS IPL menentang keras niat konsorsium memotong gaji pemain. Dari empat bulan tunggakan, konsorsium hanya akan membayar dua bulan. Namun kondisi ini juga dianggap pemain karena CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat tidak reaktif memperjuangkan hak pemain.

Para pemain menilai Freddy seperti tidak peduli dengan kondisi yang dialami pemain. Sebagai CEO, seharusnya Freddy memberikan informasi kepada pemain terkait kejelasan pembayaran gaji. Pemain lain mengatakan, ketidaktahuan Freddy terkait perkembangan pembayaran gaji terjadi lantaran Freddy tidak mau jemput bola menanyakan kepastian pada konsorsium.

“Terus terang dia yang kami andalkan untuk mencari tahu tentang hal tersebut, ini malah dia tidak tahu. Atau dia memang tidak mau tahu?” ungkap seorang pemain.

Menurutnya, sebagai CEO, Freddy harusnya bisa menjalin komunikasi dengan pihak di konsorsium. “Dia harusnya jalin komunikasi langsung kepada Pak Widja (Widjajanto CEO PT LPIS), bukan kepada Arif Bargot dan Nuzuliati. Soalnya bisa saja rencana pembayaran dua bulan gaji kami itu bisa saja karena keecerdikan Arif Bargot, bukan merupakan ketetapan konsorsium,” ungkapnya.

Dikonfirmasi kemarin, Freddy menampik tudingan dirinya tidak sigap. Menurutnya, komunikasi dengan konsorsium atau PT LPIS selalu mengambang. “Saya sudah telepon Jakarta, tapi dibilang sabar, tidak ada bicara soal dua bulan gaji itu. Saya juga sudah telepon Arif Bargot tapi tidak dianggap,” katanya.
Soal rencana pembayaran dua bulan gaji pemain oleh konsorsium, dirinya juga sudah menanyakan hal tersebut kepada Nuzuliati, namun jawaban yang dia terima menyebutkan masih sebatas wacana. “Kemudian saya telepon Nuzul, jawabannya juga mengambang, dia bilang itu masih wacana, tapi yang saya heran , kalau masih wacana, kenapa sudah di-soundingkan ke pemain. Kalaupun saya mau jumpai pemain pun kalau saya tidak tahu infonya bagaimana, kan sama saja,” beber mantan pemain PSMS era 80-an tersebut.

Menurut Freddy, solusi terbaik, selayaknya konsorsium atau perwakilannya bertemu langsung membicarakan solusi pembayaran gaji dengan pemain. “Saya maunya kalau ada info ya pemain dan konsorsium dijumpakan. Ini main langsung-langsung aja. Berarti jabatan saya tidak dianggap. Saya kecewa. Tapi saya  akan terus berusaha untuk pemain agar pemain dapatkan haknya,” pungkasnya.

Sebelumnya, konsorsium melalui Arif Bargot Siregar mengirimkan pesan singkat kepada pemain yang berisi rencana pemotongan gaji. “Kayaknya perusahaan sudah tak sanggup lagi bayar gaji kita semua alias bangkrut karena PSSI tak jelas kapan bisa di bayar dana yang mereka pinjam. kalau mau terima 2 bulan gaji, akan kami usahakan cari pinjaman dan rencananya akan di bayar cash… daripada nanti tak dapat sama sekali,” begitu isi pesan singkat itu.

Salah seorang pemain, Jecky Pasarella mengatakan, para pemain akan perjuangkannya. “Saya juga terima sms itu. Tentunya tidak terima kalau gaji saya
hanya akan dibayarkan dua bulan, karena berdasarkan kontrak, gaji saya dibayarkan hingga November yang berarti lebih tujuh bulan pembayaran,” pungkasnya.(mag-18)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/