30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

SMAN 1 Medan v Methodist 2

3-6-13-TRIADI-DBL-SMA Methodist dua vs SMA negeri lima Medan2DUEL ketat bakal mewarnai fantastic four putri saat SMAN 1 Medan bentrok dengan Methodist 2. Smansa (julukan SMAN 1 -red) punya kekuatan yang cukup komplit sementara Methodist 2 punya mentalitas yang cukup baik. Siapa unggul?
Performa Smansa saat menapak empat besar bisa menjadi gambaran seperti apa tim besutan Deviana itu. Kecepatan Ika Tamara, poin guard yang mengatur irama permainan serta Asyifa Chainnisa Limbong yang memimpin rekannya di posisi forward. Juga ada Haniva Ihsani, center bertinggi 170 cm yang tangguh dalam rebound.
Sementara Methodist 2 dengan rekam jejak juara DBL 2010 lebih banyak bertumpu pada kapten tim Chintya dalam mengobrak abrik defence lawan.
Pemain bertinggi 170 cm ini menjadi senjata ampuh untuk mencetak skor. Apalagi ia punya kemampuan penetrasi yang cukup baik menembus under basket.
Pelatih Smansa, Deviana mengakui kualitas Chintya. Namun tak juga dilupakan peran dua rekannya Yessy dan Natalia.”Ada tiga pemain mereka yang harus kami beri perhatian ekstra. Mereka punya Chintya, Yessy dan Natalia yang punya kemampuan menonjol. Tapi kami akan pikirkan strategi yang berbeda dari sebelumnya. Kami harus tetap memegang keyakinan untuk lolos,” jelas Devi, sapaan akrabnya, saat dihubungi kemarin.
Kemenangan akan membuat Smansa mencetak sejarah baru untuk pertama kali lolos ke partai puncak. Pasalnya selama ini langkah mereka kerap tersandung di awal. “Kuncinya harus tetap percaya diri,” jelasnya.
Bayangan kegagalan musim lalu tak mau lagi menjadi momok bagi Methodist 2. Kali ini Chintya punya pengalaman lebih memimpin rekannya. “Saya lihat Smansa lebih komplit. Mereka punya center yang bagus. Guardnya juga forwardnya cepat. Saya pikir kami harus memperbaiki defence,” ujar Jenny, Coach Methodist 2.
Mantan pebasket Sumut itu menyadari jika peran Chintya cukup menonjol. Namun bisa menjadi bumerang jika timnya hanya bertumpu pada satu orang. Karena itu akan memaksimalkan peran dari Jessy dan Natalia. “Memang urusan skoring kita masih bertumpu pada Chintya. Tapi sebenarnya pemain lainnya bisa. Tapi mereka kurang percaya diri,” jelasnya.
Methodist 2 kali ini cukup yakin bisa melewati babak fantastic four kali ini dan menapak jejak ke partai puncak. “Setiap pelatih tentu harus yakin. Kami harus memperbaiki mental karena semifinal pasti lebih tinggi tekanannya,” pungkasnya. (don)

3-6-13-TRIADI-DBL-SMA Methodist dua vs SMA negeri lima Medan2DUEL ketat bakal mewarnai fantastic four putri saat SMAN 1 Medan bentrok dengan Methodist 2. Smansa (julukan SMAN 1 -red) punya kekuatan yang cukup komplit sementara Methodist 2 punya mentalitas yang cukup baik. Siapa unggul?
Performa Smansa saat menapak empat besar bisa menjadi gambaran seperti apa tim besutan Deviana itu. Kecepatan Ika Tamara, poin guard yang mengatur irama permainan serta Asyifa Chainnisa Limbong yang memimpin rekannya di posisi forward. Juga ada Haniva Ihsani, center bertinggi 170 cm yang tangguh dalam rebound.
Sementara Methodist 2 dengan rekam jejak juara DBL 2010 lebih banyak bertumpu pada kapten tim Chintya dalam mengobrak abrik defence lawan.
Pemain bertinggi 170 cm ini menjadi senjata ampuh untuk mencetak skor. Apalagi ia punya kemampuan penetrasi yang cukup baik menembus under basket.
Pelatih Smansa, Deviana mengakui kualitas Chintya. Namun tak juga dilupakan peran dua rekannya Yessy dan Natalia.”Ada tiga pemain mereka yang harus kami beri perhatian ekstra. Mereka punya Chintya, Yessy dan Natalia yang punya kemampuan menonjol. Tapi kami akan pikirkan strategi yang berbeda dari sebelumnya. Kami harus tetap memegang keyakinan untuk lolos,” jelas Devi, sapaan akrabnya, saat dihubungi kemarin.
Kemenangan akan membuat Smansa mencetak sejarah baru untuk pertama kali lolos ke partai puncak. Pasalnya selama ini langkah mereka kerap tersandung di awal. “Kuncinya harus tetap percaya diri,” jelasnya.
Bayangan kegagalan musim lalu tak mau lagi menjadi momok bagi Methodist 2. Kali ini Chintya punya pengalaman lebih memimpin rekannya. “Saya lihat Smansa lebih komplit. Mereka punya center yang bagus. Guardnya juga forwardnya cepat. Saya pikir kami harus memperbaiki defence,” ujar Jenny, Coach Methodist 2.
Mantan pebasket Sumut itu menyadari jika peran Chintya cukup menonjol. Namun bisa menjadi bumerang jika timnya hanya bertumpu pada satu orang. Karena itu akan memaksimalkan peran dari Jessy dan Natalia. “Memang urusan skoring kita masih bertumpu pada Chintya. Tapi sebenarnya pemain lainnya bisa. Tapi mereka kurang percaya diri,” jelasnya.
Methodist 2 kali ini cukup yakin bisa melewati babak fantastic four kali ini dan menapak jejak ke partai puncak. “Setiap pelatih tentu harus yakin. Kami harus memperbaiki mental karena semifinal pasti lebih tinggi tekanannya,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/